🍂 열 다섯 🍂

1.7K 136 10
                                    

Hari yang ditunggu-tunggu Mama Tif pun tiba.

Hari Minggu. Ada yang ingat?

Yap, hari dimana Chanyeol harus membawa wanita bernama Wendy itu menghadap Mamanya. Seperti ultimatum sang Mama tiga hari lalu.

"Chan, bangun ih, mandi. Jemput calon mantu sana!" Mama Tif tiba-tiba nongol di ambang pintu kamar Chanyeol yang terbuka. Memperlihatkan dua lelaki yang sibuk bergelung di kasurnya.

Maklum, hari libur. Sehabis Sholat Subuh, keduanya memilih untuk tidur kembali gara-gara begadang menonton film semalam. Jangan ditiru!

Inget kata Mama, "Kalo bangun pagi, jangan tidur lagi. Pamali. Nanti rejekinya dipatok ayam."

Mama Tif menggelengkan kepala melihat dua lelaki yang sedang tidur sambil berpelukan ini. Kalau saja mereka sadar, mungkin seisi rumah akan heboh gara-gara teriakan keduanya.

"Heh, bangun, mandi sana! Udah siang ini!" Mama menepuki punggung keduanya brutal sambil mengomel, "Masa kalah sama Renjun yang udah mandi dari pagi."

"Biarin aja sih Ma, Renjun 'kan masih kecil, jadi masih semangat bangun pagi." gumam Chanyeol.

"Oh, jadi kamu udah tua, gitu? Nah, berhubung udah tua, buruan nikah sana!" semprot Mama.

Chanyeol menghela napasnya. Perlahan lelaki itu bangkit dari tidurnya menghadap sang Mama yang masih berdiri di sisi ranjang. Kemudian menoleh ke kiri, melihat Baekhyun yang kini memutar badannya untuk mencari guling.

Dasar kebo!

"Belum ada calonnya, Ma." Chanyeol harus bilang berapa kali sih pada Mama tercintanya ini?

"Udah ada, si Wendy itu, buruan ajak ketemu Mama. Kalo gak, Mama jodohin kamu sama anaknya temen Mama!" ancam Mama Tif.

Chanyeol mengacak rambutnya, "Iya-iya, nanti siang dibawa kesini!" pasrah Chanyeol, "Sekarang Mama keluar, aku mau tidur lagi. Oke, selamat pagi Ibunda Ratu!" lelaki itu mendorong sang Mama untuk keluar dari kamarnya, lalu memberi hormat sebelum mengunci pintu kamarnya.

"Pusing gue!!" teriaknya frustasi.

"Pusing kenapa lagi sih, gak diomongin emang kemaren di telepon?" vokal Baekhyun tiba-tiba terdengar. Chanyeol pikir lelaki itu tidur, ternyata dia menguping.

"Heh kampret, itu gara-gara lo ya!" seru Chanyeol ketika ia teringat kejadian memalukan kemarin. Ia harus mati-matian menahan malu gara-gara Baekhyun.

Lelaki sipit tertawa mengejek melihat Chanyeol yang murka. Ia bersyukur dirinya melarikan diri ke rumah Tantenya ini. Mungkin jika ia masih berada di rumahnya, nasibnya akan sama seperti Chanyeol.

🍂

Hari sudah siang, Chanyeol juga sudah siap untuk menjemput Wendy. Tapi masalahnya, hatinya yang tak siap.

"Telpon sana, nanti orangnya nungguin." dasar jelangkung! Hobi banget nongol tiba-tiba kayak gini.

Iya, itu suara Baekhyun yang baru saja selesai dari mandinya. Ini jam dua siang, dan lelaki sipit itu baru selesai mandi.

Jorook!

"Mau telpon sendiri atau gue yang telponin kayak kemaren?" tawar Baekhyun sambil mengusak rambutnya yang basah menggunakan handuk.

"Gak usah ikut campur urusan gue!" tekan Chanyeol. Ia kapok menceritakan semuanya pada lelaki bermulut ember yang sayangnya adalah sepupunya itu.

My Husband | Do Kyungsoo [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang