🍂 일곱 🍂

2.1K 185 1
                                    

Butuh perjuangan memang bagi seorang Ayesha memasak makanan untuk suaminya. Ada saja masalah ketika ia bersinggungan dengan dapur, bahkan Dio hapal perilaku istrinya itu.

Menghabiskan waktu hampir dua jam, dan sekarang pukul satu siang. Ayesha berhasil melakukannya dan sekarang dirinya sudah berada di depan kantor Dio. Tapi dirinya ragu untuk melangkah masuk, membuatnya diperhatikan oleh para karyawan yang lewat.

"Ayo Ayesha, pasti bisa!" ucapnya menyemangati diri, dilangkahkan kakinya menuju meja resepsionis.

"Permisi Mbak, bisa tolong dipanggilkan Bapak Dio?"

"Maaf, dengan siapa?" ucap resepsionis itu, "Ayesha."

"Sudah ada janji sebelumnya?" duh, kenapa ribet banget sih!

"Maaf Mbak, Bapak Dio tidak bisa ditemui bila tidak ada janji dengannya." Ayesha menunduk, "Gitu ya.. ya udah, makasih ya Mbak."

Perlahan Ayesha melangkah menjauh, saat akan digapainya gagang pintu, ada yang memanggil namanya,

"Echa!" Ayesha menoleh, "Kak Suho?"

Suho mengusap kepala Ayesha, "Ngapain disini?"

"Nih," tunjuknya pada tempat makanan yang ia bawa, Suho mengangguk, "Kenapa gak langsung masuk aja?"

Gadis itu menggeleng, "Gak boleh. Kak Dio gak bisa ditemui kalo gak ada janji." ucapnya lesu, "Lah, masa mau ketemu suami sendiri harus janjian dulu. Udah ayok masuk, Kakak anterin."

"Gak ngerepotin?" cicit gadis itu, "Ngerepotin apanya, yang ngerepotin itu malah kalo kamu gak jadi masuk, ribet nanti!"

Akhirnya keduanya melangkah menuju ruangan Dio, sesampainya di depan pintu, "Makasih ya Kak udah repot-repot nganterin."

Suho mencubit pipi Ayesha sehingga membuat gadis itu meringis, "Udah dibilang gak repot, masih aja!" gadis itu tersenyum, "Ya udah, kalo gitu Kakak tinggal ya, sana, masuk aja." Ayesha mengangguk.

Sepeninggal Suho, gadis itu masih berdiri di depan ruangan suaminya. Ia takut jika ia masuk, malah akan mengganggu sang suami yang mungkin masih sibuk bekerja.

Terlalu lama berdiam diri disana membuatnya tak menyadari ada seseorang yang keluar dari ruangan Dio,

"Maaf, siapa ya?" Ayesha gelagapan, "A-Ayesha, Mbak." balasnya.

Ayesha memperhatikan perempuan di depannya, bila dilihat dari pakaiannya yang formal, maka bisa ia pastikan perempuan ini adalah salah satu karyawan di kantor ini.

"Cari siapa?"

"Kak Di-eh Bapak Dio maksudnya,"

"Ada perlu apa memangnya? Sudah ada janji sebelumnya?" kenapa pertanyaannya gini semua, sih!

Ayesha tidak yakin bahwa ia sudah membuat janji atau belum pada Dio, tapi pagi tadi Dio yang mengatakan pada Ayesha untuk datang ke kantornya.

"Gak yakin sih Mbak, tapi bisa tolong panggilin orangnya?" tanya Ayesha, "Maaf Mbak, kalo memang tidak ada janji, Bapak Dio tidak bisa ditemui."

"Oh iya, kenapa Mbak bisa ada disini?" tanya perempuan itu, "Oh itu, tadi diajak Kak Suho." ucap Ayesha jujur.

Dio yang mendengar suara mengganggu di depan ruangannya, memilih bangkit dari duduknya untuk melihat situasi apa yang terjadi di luar.

"Arin, ada apa ribut-ribut di depan ruangan saya?" perempuan yang dimaksud menoleh ke arah Dio yang berada di ambang pintu, "Maaf mengganggu Pak, ini ada perempuan yang mencari Bapak, tapi dia tidak membuat janji sebelumnya. Apa Bapak mengenalnya?"

My Husband | Do Kyungsoo [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang