🍂 아홉 🍂

2K 174 6
                                    

Karena gagalnya rencana minggu lalu, Ayesha dan Dio memutuskan untuk berkunjung malam ini. Lagipula besok keduanya libur. Mereka harus benar-benar datang bila tak ingin terus menerus diteror oleh sang Mama.

Bahkan Ayesha sampai memberondong Dio dengan pesan agar sang Suami tak terlalu sibuk dengan pekerjaannya dan menyempatkan diri untuk beristirahat. Hampir setiap menit.

My lil Wifeu❤️

|Kakak, makan siang jangan lupa
|Gk usah sok sibuk sama kerjaan
|Kesehatan kakak lebih penting!

Iya, ini mau makan sama Bang Suho.|
Read

Sebenarnya Dio sedikit kesal dengan sikap istrinya. Ayesha jauh lebih protektif setelah ia jatuh sakit minggu lalu. Padahal saat itu dirinya hanya kelelahan, bukan berada di ambang kematian. Tapi gadis itu bersikap seakan Dio sedang sekarat.

"Ayok, udah waktunya makan siang," Suho menyembulkan kepalanya di pintu, "Gue disuruh adek ipar buat mastiin lo biar gak skip makan siang." Dio menghela napas, apa Dio bilang!

Lelaki itu hanya mengangguk kemudian keluar bersama sang kakak menuju kafetaria.

Sudah hampir seminggu ini Ayesha selalu mengirim pesan padanya agar tak meninggalkan makan siang.

Bila istrinya mengirim pesan dan tak kunjung dibalas, ia nekat menelepon sang Suami untuk memastikan keadaan lelaki itu. Bahkan sampai meminta tolong kepada Suho untuk mengawasinya.

"Enak ya punya istri kayak Ayesha, kalo belom makan diingetin terus," ucap Suho setelah mereka mendapat tempat duduk, "Kalo Ailin boro-boro, dulu sih iya. Sekarang, dia ngeliat gue pulang aja langsung masuk ke kamar, bilangnya gak tahan liat muka gue. Bikin mual." Suho menghela napas, mengingat betapa sulit dirinya harus menghadapi sang istri yang sedang hamil.

Dio hanya diam mendengarkan, tak berniat untuk menanggapi ucapan sang kakak. Tujuannya sekarang adalah segera makan dan kembali ke ruangannya, ada beberapa berkas yang harus diurus untuk keperluan meeting sore nanti.

"Lo kenapa deh, kek ayam sakit gitu," rupanya Suho menyadari keterdiaman Dio. Ia tau, memang sang adik ini bukan tipe orang yang banyak bicara, tapi sikap diamnya ini sekarang berbeda. Tak seperti biasanya. "Ada masalah?"

"Gak ada. Cuma pusing doang mikirin meeting buat sore nanti, berkasnya belom kelar." Dio menjawab seadanya, "Ya udah kalo gitu, gue balik." lanjutnya setelah menghabiskan makanannya, meninggalkan Suho dan makanannya yang tersisa setengah.

Suho menghela napasnya. "Ayesha harus bener-bener sabar sama lo."

🍂

Meeting selesai tepat pukul delapan malam. Itu karena para klien meminta untuk membahas pekerjaan sambil makan malam. Padahal Dio sudah berusaha agar meeting tersebut tak berlangsung hingga malam seperti ini. Tapi apa daya, demi profesionalitas.

Begitu selesai, Dio memeriksa ponsel yang sedari tadi ia abaikan. Ada sebelas panggilan tak terjawab dari Ayesha. Sejak satu jam yang lalu gadis itu terus menerus menelepon dan mengirim pesan padanya.

Dio menyenderkan tubuhnya pada sofa di ruangannya. Ia benar-benar lelah, bahkan kepalanya terasa panas seperti akan meledak.

Lelaki itu menutup matanya sebentar, berharap rasa lelahnya bisa segera hilang agar dirinya bisa segera pulang. Ia tak ingin menyetir dalam kondisi lelah dan menempatkan dirinya dalam keadaan bahaya.

Ayesha bisa menunggu, begitu pikirnya.

🍂

Lain halnya dengan Dio, Ayesha sibuk mondar-mandir di ruang tamu sambil memegang ponselnya. Ia berulang kali mengecek ponselnya, berharap pesan yang ia kirim mendapat balasan dari Dio.

My Husband | Do Kyungsoo [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang