🍂 스물 하나 🍂

1.6K 140 12
                                    

Hari ini, Dio minta izin pada Suho agar diberikan jatah cuti untuk sehari. Pasalnya, lelaki itu harus menepati janjinya pada sang istri jika tak ingin Ayesha merajuk seperti tempo hari.

Lagipula, seharusnya memang lelaki itu mendapat libur sepulang perjalanan bisnis luar kotanya, hanya saja ia lebih memilih untuk menyelesaikan pekerjaannya agar bisa bersantai seperti hari ini.

Makanya, sekarang keduanya masih sibuk cudling di tempat tidur sejak selepas Subuh tadi. Tak ada niatan untuk bergerak kemanapun, bahkan untuk mandi. Padahal, hari sudah hampir siang, dan sepertinya keduanya telah melupakan sarapan mereka.

"Ay.." lelaki itu mengusap surai istrinya yang masih sibuk bergelung di bawah selimut sambil memeluknya.

" lelaki itu mengusap surai istrinya yang masih sibuk bergelung di bawah selimut sambil memeluknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ayesha hanya balas berdeham, bahkan kini dirinya kembali memejamkan mata.

"Hey, jangan tidur lagi, kamu belum sarapan." Dio mengguncang bahu istrinya pelan.

"Mandi dulu, yuk?" Ayesha langsung menengadahkan kepalanya untuk menatap wajah suaminya.

"Apa? Gak usah mikir yang aneh-aneh kamu!" lelaki itu menyentil pelan dahi istrinya.

"Ish!" Ayesha mendecih, yang disahuti oleh kekehan Dio. Lagipula, Ayesha tak memikirkan hal aneh apapun, ia hanya terkejut saja mendengar ucapan Dio.

"Apaan ketawa gitu, gak lucu!" perempuan itu berusaha melepaskan pelukannya, namun ditahan oleh Dio.

"Iya-iya, aku emang gak lucu, 'kan yang lucu cuma kamu."

Duh duh duh si Bapak, manis bener mulutnya!

Ayesha berusaha menyembunyikan senyumnya, masih ingin mendengar banyak kata-kata manis keluar dari bibir suaminya. Jarang-jarang seorang Dio Fikhar Adinata mau berucap manis, ia harus mengingat momen ini baik-baik.

"Ayok bangun, mandi dulu, nanti aku masakin deh.." lelaki itu duduk, berusaha menarik lengan Sang Istri agar bangun dari tidurnya.

"Gak mau Kakak~" perempuan itu merengek, kembali menarik selimut untuk menutupi seluruh tubuhnya.

"Kamu mau bangun buat mandi sendiri, atau aku yang bangunin kamu secara paksa dan mandiin kamu?"

Bagus, ancaman yang bagus. Karena setelahnya, Ayesha benar-benar bangun dari tidurnya, bahkan rasa kantuknya seolah menguap begitu saja.

Perempuan itu duduk sambil menatap kesal ke arah sang suami. Memangnya apa yang bisa ia harapkan dari seorang manusia batu seperti Dio? Hhh, bahkan sekarang ia mengumpat dalam hati tentang Sang Suami.

"Gak usah cemberut gitu, nanti aku masakin deh makanan kesukaan kamu. Apa aja."

Ayesha menatap Dio dengan wajah berbinar, "Serius, apa aja?" lelaki itu mengangguk.

My Husband | Do Kyungsoo [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang