🍂 서른 둘 🍂

1.5K 132 7
                                    

Telat lagi gaes, gapapa ya:))

Edit : Thanks for 9k readers😘😘
Makasih semuanya:))))









































Siang ini Ayesha tengah sibuk bergerak kesana kemari untuk menghias kamar calon babynya. Padahal Dio sudah melarang. Lelaki itu bilang, dia yang akan melakukannya nanti, setelah pulang bekerja tentu saja. Namun Ayesha tak sabar, membuatnya menyelesaikan hampir setengah dari ruangan itu.

Peluh menetes dari keningnya, bahkan daster yang ia gunakan sudah basah di bagian punggung akibat keringatnya.

Ponsel yang sengaja Ayesha letakkan di tempat tidur bayi bergetar, tanda panggilan dari sang suami.

"Halo, assalamu'alaikum?"

"Wa'alaikumussalam. Kamu masih di kamar baby?"

Ayesha tertawa. Pasti Bu Minah yang melapor pada suaminya.

"Iya, Kak."

"Kamu ini ya, ngeyel banget. Kan aku udah bilang, nanti aku yang urusin semuanya. Kamu bagian terima beres aja. Gak perlu capek-capek gitu~"

"Aku capek disuruh baringan terus, malah pegel punggungnya. Makanya aku milih ngehias kamar baby aja dari pada gak ada kerjaan."

Terdengar helaan napas di seberang sana, membuat Ayesha terkekeh. Ia tau Suaminya tengah kesal padanya sekarang.

"Udah makan belum?"

"Udah, tadi pagi."

"Ay~" Dio menggeram, istrinya ini benar-benar!

"Iya Kakak, habis ini makan kok."

"Gak ada nanti, makan sekarang."

"Tanggung Kak Dio~" rengek Ayesha.

"Makan Ayesha. Atau kamu mau aku pulang sekarang buat maksa kamu makan?"

Oke. Ayesha selesai.

"Iya, ini mau makan." perempuan itu meletakkan boneka terakhir yang akan ia susun.

"Sekarang keluar, kunci pintunya. Kamu gak boleh masuk ruangan itu tanpa izin aku."

Ish!

"Gak usah kesel gitu, ini demi kebaikan kamu. Lagian aku udah bilang biar aku yang kerjain semuanya, kenapa kamu ngeyel gini. Aku cuma gak mau kamu capek sayang~"

"Iya Kakak, iya. Ini udah di ruang makan, mau makan. Matiin aja teleponnya."

Dio tau, istrinya tengah kesal sekarang. Namun apa yang diucapkan Dio adalah benar. Ia tak ingin istrinya kelelahan. Apalagi membawa tubuhnya yang semakin hari semakin berat. Dio khawatir.

"Ya udah, habis makan lanjut tidur, gak usah masuk ke kamar baby lagi. Aku bakal minta Bu Minah awasin kamu, kalo sampe ketauan, awas aja kamu."

"Iya Kakak, iya. Gak bakal ngelanggar kok. Aku matiin ya, assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumussalam. Denger Ay, aku sayang kamu."

Panggilan diputus oleh Dio.

Bu Minah melangkah mendekat, "Non Echa mau makan apa?"

"Apa aja Bu, tapi gak usah banyak-banyak. Echa gak nafsu."

Bu Minah tersenyum. "Maaf ya Non, tadi Ibu yang lapor ke Mas Dio. Soalnya Non Echa dari selesai sarapan sampe siang gini betah banget di kamar baby."

My Husband | Do Kyungsoo [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang