🍂 스물 아홉 🍂

1.6K 135 39
                                    

WARNING!














































Dio sudah siap dengan pakaian kerjanya ketika jam masih menunjukkan pukul 6 pagi. Dengan rambut yang masih basah, ia menghampiri ranjang untuk membangunkan Istrinya.

Sebenarnya, subuh tadi Ayesha sudah bangun untuk sholat berjamaah, namun kembali tidur karena mengeluh punggungnya nyeri. Mungkin efek perutnya yang semakin membesar.

Omong-omong, keduanya sudah berbaikan semalam. Sama-sama mengesampingkan ego, untuk menyelesaikan permasalahan.

Ayesha menunggu kepulangan Dio di ruang tamu. Jam sudah menunjukkan pukul delapan dan Bu Minah juga sudah Ayesha suruh pulang. Alhasil, dirinya sendirian sekarang. Memang itu tujuannya.

Ayesha rasa, dirinya dan Dio perlu bicara.

Terdengar suara mesin mobil yang memasuki pekarangan, membuat Ayesha berjalan cepat namun tetap hati-hati untuk menyambut Suami.

Baru Dio membuka pintu rumah yang ternyata tidak dikunci, Ayesha langsung memeluknya. Dipeluknya erat tubuh lelaki itu sambil menangis. Membuat Dio hampir terjungkal saking kagetnya.

"Hey~ kenapa?" Dio membawa masuk Istrinya, masih dalam posisi memeluk ia mengunci pintu dan mendudukkan diri di ruang tamu.

Dielusnya punggung Sang Istri untuk memberikan efek tenang. Sedangkan Ayesha masih tak melepaskan pelukannya, bahkan tubuhnya sampai bergetar sesenggukan.

"Kakak.. kenapa cuekin aku?"

"Aku.. ada salah apa sama Kakak?"

"Kakak ngomong, jangan diem aja~"

Dio menghela napas. Mungkin ini saatnya ia bertanya soal Hendery. Agar masalah diantara mereka cepat selesai.

"Hey~ lepas dulu coba, aku mau nanya sesuatu sama kamu." Dio mendorong pelan tubuh Ayesha, melonggarkan pelukan mereka meski Ayesha menggeleng.

Kini, ditatapnya wajah Ayesha yang sembab dengan air mata yang masih tak henti menghujani wajahnya. Dio kembali menghela napasnya. Sudah berapa kali istrinya menangis hari ini?

Diusapnya pipi tembam Ayesha, lantas tersenyum tipis. "Udahan dulu ya nangisnya, aku mau tanya sesuatu. Kalo kamu nangis terus gini, nanti gak selesai masalah kita."

Akhirnya Ayesha mengangguk. Berusaha menghentikan tangisnya meski sesenggukan masih ada.

Dio memejamkan matanya sebentar, lantas kembali menghela napas. "Kamu ada hubungan apa sama Hendery?"

Ayesha menatap Dio bingung. Apakah Suaminya ini melihat dirinya memeluk Hendery tempo hari lantas bersikap seperti ini? Itukah penyebabnya?

Haruskah ia jujur sekarang?

Ayesha mengangguk meyakinkan diri. Ia harus mengatakan semuanya bila ingin masalahnya selesai hingga tuntas.

"Aku sama Hendery pernah pacaran."

"Tapi kita putus karena sama-sama bosan. Dan dua bulan setelahnya, aku dapet kabar dari Mama Papa kalo ada orang yang lamar aku. Dan aku yakin, Kakak tau pasti siapa orangnya."

Dio diam.

"Aku juga ada yang mau diomongin sama Kakak. Sebenernya sih udah dari kemarin-kemarin mau ngomong, tapi mood Kakak lagi gak baik."

My Husband | Do Kyungsoo [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang