Setelah mengurus semua keperluan untuk kepulangan Ayesha ke rumah, sepasang suami-istri itu telah sampai di istana kecil mereka.
Ayesha menghirup udara banyak-banyak setelah keluar dari mobil dengan bantuan Dio. Ia bersikap seolah baru saja keluar dari ruang pengap yang membuatnya kesulitan bernapas.
Setelah menuntun Ayesha masuk ke ruang tamu, Dio kembali keluar untuk mengambil pakaian kotor yang ada di bagasi, juga vitamin milik Ayesha yang tadi ia letakkan di dashboard mobil.
Tanpa suara, lelaki itu melangkah ke kamar untuk meletakkan semua bawaannya. Meninggalkan Ayesha yang sudah mengambil posisi duduk menatapnya bingung.
Tak lama, lelaki itu kembali keluar. Masih dengan pakaian kerjanya, ia menghampiri Ayesha.
Sambil berdiri lelaki itu berucap, "Aku harus balik lagi ke kantor buat bahas proyek baru. Kamu istirahat aja, gak usah ngapa-ngapain. Aku juga udah panggil orang buat bantuin kamu di rumah supaya kejadian kayak kemarin gak keulang lagi."
Ayesha menautkan alisnya.
Apa-apaan! Ayesha baru pulang dan harus ditinggal lagi?!
Tak peduli dengan raut kesal Ayesha, lelaki itu melangkah keluar setelah mengecup pelan pucuk kepala istrinya. Bahkan ia masih mempertahankan ekspresi datarnya sejak di rumah sakit tadi.
Apa yang salah dengan suami Ayesha?
Ayesha menghembuskan napasnya kasar sambil menyandarkan tubuhnya ke sandaran sofa.
Apa begini seharusnya sikap lelaki itu setelah ia pulang ke rumah? Kemana perginya Dio yang perhatian dan cerewet kemarin?!
Ayesha berusaha mengatur napasnya agar dirinya kembali tenang. Ia tak boleh kesal tanpa alasan. Apalagi kepada suamimya sendiri.
"Non.."
Ayesha membuka matanya mendengar suara seseorang tak jauh darinya.
Ia melirik ke arah perempuan paruh baya yang sepertinya adalah orang yang beberapa menit lalu Dio bilang adalah asistennya.
"Ibu, orang yang disuruh Kak Dio?"
Perempuan paruh baya itu mengangguk.
"Panggil Bibi aja gak apa-apa Non, nama Ibu, Minah." perempuan itu memperkenalkan diri.
Ayesha menggeleng.
"Gak sopan kalo panggil Bibi, Echa panggil Ibu aja ya?" Ayesha tersenyum. "Oh iya, jangan panggil Non, panggilnya Echa aja."
Bu Minah tersenyum, merasakan kehangatan yang dipancarkan wanita muda yang ada di depannya ini.
"Gak sopan juga kalo saya panggil Non Echa tanpa embel-embel 'Non', jadi biarin saya panggil Non Echa, ya?"
Ayesha merengut tak terima. Ia benar-benar tak nyaman jika harus dipanggil seperti itu oleh orang yang lebih tua darinya. Apalagi jika dilihat-lihat, Bu Minah ini lebih tua dari Mamanya.
"Saya gak bisa panggil majikan saya pake namanya Non," Bu Minah memelas, yang akhirnya diangguki oleh Ayesha.
"Oke, gak apa-apa panggil Non, tapi jangan kaku sama Echa, anggep Echa anaknya Bu Minah aja ya, biar kita bisa akrab."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband | Do Kyungsoo [COMPLETED]
Fanfiction❝Aku gak bisa janji untuk gak bikin kamu nangis, tapi aku bakal berusaha untuk bikin kamu bahagia.❞ ―𝐃𝐢𝐨 𝐅𝐢𝐤𝐡𝐚𝐫 𝐀𝐝𝐢𝐧𝐚𝐭𝐚 #4 in dokyungsoo [Aug 30, 2020] #2 in ayesha [Oct 4, 2020] #2 in echa [Oct 6, 2020] #2 in exolokal [Nov 19, 2020]...