🍂 열 둘 🍂

2K 173 22
                                    

Ayesha yang masih terbaring di ranjang rumah sakitnya menatap Dio dengan tatapan bingung.

"Maksudnya?" ia bertanya pelan.

"Kamu, kenapa gak bilang?" ulang Dio sambil menatapnya.

Ayesha memejamkan matanya, berusaha memikirkan apa saja yang terjadi padanya hari ini. Setelah sadar, ia langsung membuka matanya dan menatap takut pada Dio.

"Maaf.." lirihnya sambil menunduk. Tiba-tiba saja ia ingin menangis.

"Jadi, bener?" Dio tetap menginterogasi, melupakan keadaan istrinya yang baru sadar.

Ayesha hanya mengangguk pelan, membuat lelaki itu menghela napasnya.

Dio mengusap wajahnya kasar, sebelum beranjak keluar, ia berucap otoriter.

"Kita pulang."

🍂

Sepanjang perjalanan Dio mendiamkan Ayesha. Lelaki itu tak habis pikir kalau Ayesha tega membuatnya kecewa sekaligus khawatir seperti ini.

Lain halnya dengan Ayesha yang sibuk merutuki perbuatannya tadi siang. Ayesha sadar bahwa ia telah berbohong pada Dio saat lelaki itu meneleponnya, dan sekarang suaminya itu tengah marah padanya.

Dia sibuk memikirkan bagaimana caranya agar Dio bisa memaafkan dirinya.

"Kak.."

Gadis itu mencoba memanggil Dio dengan harapan lelaki itu akan menatapnya walau sebentar.

Tapi nihil. Suaminya tetap fokus pada jalanan yang ada di depannya. Dan hal itu berhasil membuat nyali Ayesha ciut sehingga tak berani lagi untuk bicara padanya.

Setelah sampai, Dio membukakan pintu mobil untuk Ayesha, baru setelahnya lelaki itu masuk ke rumah duluan. Ia bahkan lupa mengunci rumah saat terburu-buru membawa Ayesha ke rumah sakit. Beruntung tak ada barang yang hilang satu pun.

Dio tak berniat membantu Ayesha untuk turun dari mobil, tetapi lelaki itu tetap mengawasinya. Dan setelah memastikan Ayesha bisa menaiki tangga, barulah ia masuk ke kamar, berbaring di ranjang untuk merehatkan tubuh dan pikirannya.

🍂

Pagi hari Ayesha terbangun jam empat subuh. Pasalnya, gadis itu tiba-tiba merasakan mual sehingga memaksanya untuk bangun dan memuntahkan isi perutnya.

Berulang kali terdengar suara Ayesha yang muntah, sehingga hal itu membuat Dio membuka matanya.

Lelaki itu melirik sisi kiri ranjangnya.

Kosong. Ayesha udah bangun, pikirnya.

Lagi. Suara Ayesha yang muntah terdengar oleh telinga Dio. Sontak saja lelaki itu buru-buru bangun untuk mengecek kondisi istrinya.

Dilihatnya sang istri yang sudah terduduk di depan kloset. Terlihat lemas sekali, hingga membuat Dio tak tega.

Baru saja lelaki itu ingin menghampiri, Ayesha tiba-tiba bangkit dan menatapnya. Tatapannya benar-benar sayu, Ayesha seperti kehilangan separuh tenaganya.

Mungkin jika kemarin-kemarin Ayesha mengeluh mual dan tak enak badan, Dio masih bisa bersikap biasa, lain halnya dengan sekarang. Lelaki itu benar-benar khawatir melihat kondisi istrinya, apalagi setelah Ayesha pingsan semalam.

"Udah?" Ayesha mengangguk untuk menanggapi ucapan Dio, setelahnya si suami memapah istrinya untuk berbaring di ranjang.

Ayesha hanya diam melihat perubahan sikap Dio, Kak Dio udah ga marah? Hanya itu yang ada di pikirannya.

My Husband | Do Kyungsoo [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang