🍂 스물 여덟 🍂

1.4K 124 13
                                    

Cuci mata dulu~

Cuci mata dulu~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






























Pagi ini, sejak selepas Sholat Subuh tadi hingga sekarang, masih tak ada yang buka suara baik Ayesha maupun Dio. Entah keduanya masih merasa canggung ataupun masih berusaha meredam emosi yang ada pada diri.

Ayesha menyiapkan sarapan untuk Dio semampunya. Karena seperti yang kalian tau, Ayesha tak diperbolehkan menyentuh dapur tanpa pengawasan oleh Dio. Tapi berhubung situasi seperti sekarang, mungkin Dio membiarkan Ayesha bereksperimen walau lagi-lagi lelaki itu tetap mengawasi dari jauh.

Tara~

Nasi goreng plus telur mata sapi ala Ayesha sudah siap.

Perempuan itu menyajikan masakannya di depan Dio yang sudah duduk tenang di meja makan, lantas mengambil posisi di depan lelaki itu. Ayesha memperhatikan ekspresi wajah Dio selama lelaki itu menyantap masakannya, tak ada yang aneh, batinnya.

Tenang, Ayesha pastikan Dio tak akan keracunan masakannya karena dirinya sudah berguru pada Mama dan Bunda untuk sekedar memasak makanan yang familiar, yah, meski tetap saja tak seenak masakan Dio.

Dio menyelesaikan makannya dengan cepat, lantas bangkit dari duduknya dengan tenang. Ekspresi wajahnya sudah tak sekeras semalam, tapi tetap saja diamnya seorang Dio Fikhar bagi Ayesha adalah bencana. Karena biasanya lelaki itu tetap akan bicara padanya walau mereka dalam keadaan bertengkar meskipun seadanya.

Tapi sekarang, kemana perginya Dio yang kemarin?

Apakah sudah tergantikan dengan Dio yang dingin seperti Dio yang Ayesha temui tiga tahun lalu?

Dio yang saat itu bersama teman-temannya bertamu ke rumah untuk menemui Chanyeol yang baru saja mengalami kecelakaan karena mengendarai motor tanpa menggunakan helm, lantas menabrak pembatas jalan hingga cedera tangan dan harus cuti selama sebulan.

Ayesha menghela napas melihat Dio yang meninggalkan ruang makan setelah meletakkan alat makannya di wastafel dan tanpa mengucap apapun.

Ia bangkit dari duduknya dan melangkah pelan mengikuti Dio untuk mengantar lelaki itu ke teras rumah.

Dio masuk ke mobil tanpa berpamitan meski melihat Ayesha disana. Bahkan ia melewatkan untuk sekedar mengusap kepala maupun perut Ayesha seperti yang sering dilakukannya.

Ayesha meringis.

Ia melambaikan tangan dan mengucapkan 'hati-hati' meski tak mendapat balasan.

Dan air matanya meluncur bertepatan dengan Dio yang membelokkan mobilnya keluar halaman. Juga bertepatan dengan kedatangan Bu Minah yang diantar oleh anaknya.

Ia menyeka air matanya dan tersenyum pada anak Bu Minah yang berpamitan.

"Loh, Non Echa ngapain disini? Ayo masuk." Bu Minah menarik lengan Ayesha untuk masuk ke rumah.

My Husband | Do Kyungsoo [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang