🍂 여덟 🍂

2.1K 181 10
                                    

Malam Minggu dihabiskan oleh Ayesha dan Dio untuk mengobrol sambil menonton tv. Membicarakan banyak hal random hingga Ayesha teringat sesuatu,

"Kak, besok ke rumah yok, udah lama ga pulang." Dio menatap istrinya, "Rumah siapa?"

"Rumah Mama," Ayesha nyengir, "Lagian Mama nelponin aku terus, ditanya kapan main, padahal aku udah bilang nanti diusahain, tapi masih aja."

Dio mengangguk, ia memilih untuk membaringkan dirinya dengan meletakkan kepalanya di pangkuan Ayesha. Dibawanya tangan istrinya untuk mengelus kepalanya, "Elusin, aku ngantuk~"

"Kalo ngantuk pindah ke kamar aja, sakit badannya kalo disini." ucap Ayesha sambil berusaha menarik lengan suaminya, "Nanti aja. Aku sibuk banget akhir-akhir ini, kamu juga sibuk nugas, jarang-jarang kita bisa gini." Ayesha mengalah, pasalnya yang diucapkan Dio ada benarnya.

Mereka hanya bertemu ketika sarapan dan baru bertemu lagi saat makan malam. Itupun kalau Dio bisa pulang cepat.

Benar-benar keberuntungan karena malam ini keduanya free, memilih mengistirahatkan diri dari rutinitas satu minggu ini.

Setelah dipastikan Dio tidur, Ayesha meraih ponselnya untuk menghubungi sang ibu.

"Halo Ma, Assalamu'alaikum.."

"Wa'alaikumussalam. Ih, kamu kok baru telpon Mama sih!"

"Hehe maaf, 'kan kemaren udah telpon,"

"Itu aja Mama yang telpon duluan, kalo nunggu kamu telpon yang ada Chanyeol keburu nikah. Kelamaan!"

"Ya bagus dong, jadi gak sibuk cariin aku terus, ada Kak Chanyeol yang bisa dicariin juga."

"Terserah. Gimana, bisa ke rumah?"

"Bisa kok, tadi udah diomongin sama Kak Dio, dia bisa. Tapi mungkin habis Dzuhur baru bisa dateng."

"Iya gak apa-apa, yang penting kamu dateng dulu. Mau dimasakin apa?"

"Ih, emang boleh request?"

"Boleh lah, kenapa enggak. Sekalian tanyain Dio juga."

"Iya nanti aku chat Mama deh, orangnya lagi tidur soalnya."

"Yaudah kalo gitu, Mama tutup ya.. harus dateng pokoknya, Mama kangen!"

"Siap Mamaku sayaaaang. Love you.."

Setelah memutus panggilan, Ayesha melirik ke arah jam, pukul sembilan malam. Sebaiknya ia bangunkan suaminya untuk pindah ke kamar, ia tak mau mereka berdua malah tertidur disini dan bangun dalam keadaan punggung sakit.

"Kak, bangun dulu yuk. Pindah ke kamar, nanti lanjut tidur lagi." ucapnya pelan sambil mengusap pipi Dio, "Nanti malah sakit badannya kalo tidur disini,"

Ayesha bingung, kenapa suaminya ini sulit sekali untuk dibangunkan. Biasanya bila diusap pipinya lelaki itu langsung tanggap dan segera bangun.

Gak biasanya..

"Kak.." kini ia beralih mengusap dahi suaminya.

Ia baru sadar suhu tubuh suaminya ini sedikit hangat, sepertinya Dio demam. Diarahkannya punggung tangannya ke leher Dio, benar saja, lelaki itu demam.

Dengan panik ia mengguncang tubuh lelaki itu, membuat sang empunya terganggu dan bangun dari tidurnya.

"Kenapa?" ucapnya dengan suara serak, "Kakak demam. Pindah ke kamar yuk, nanti aku kompresin."

My Husband | Do Kyungsoo [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang