CH.9

3.7K 293 37
                                    

Engga usah basa basi 😂
Lanjuuuuut 💃

ORIGINAL AUTHOR BY CHESSHIRE
TERJEMAHAN INDONESIA BY NPWULANDR ✌️

ORIGINAL AUTHOR BY CHESSHIRE TERJEMAHAN INDONESIA BY NPWULANDR ✌️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mengijinkanku untuk menyukai P' saja sudah cukup."

。。。。。。。。。。。。」

Aku sadar ini dingin..
Udara di dalam ruangan sangat dingin, sehingga aku masih bermimpi, membuka kelopak mata perlahan namun tetap tidak bergerak. Tubuhku merasakan sakit, kelelahan, sampai tidak bisa menahan suaranya. Aku mengencangkan selimut yang menutupi tubuhku dan meringkuk mengurangi rasa sakit. Cahaya yang masuk dari luar melalui tirai gelap menunjukan bahwa sekarang sudah pagi.

Karena aku belum makan sejak semalam, sampai aku merasakan ususku hilang. 😂 Aku berpikir untuk memaksa diriku bangun. Namun terjebak hanya sedikit gerakan dan tanganku menyentuh seseorang.

P'Phu masih duduk di tempat yang sama!

Aku berpura-pura menutup mataku dengan pelan, tidak lupa untuk bergerak sedikit karena posisi tidurku yang tidak nyaman, dimana tentu saja harus bergerak lebih dekat dengannya daripada sebelumnya.

"Sudah belum?" Suara yang lembut berbicara dalam bahasa inggris, ia pasti sedang berbicara melalui telpon dengan seseorang.

"Aku memintamu sejak kemarin sore, kenapa sangat lambat?"

Kemarin sore.. jadi itu mungkin saat ia sedang mengobati lukaku.

"Aku tidak peduli keturunan siapa mereka, setengah jam kemudian kirim informasinya." Suara jengkelnya membuat moralmu sedikit terkejut. Karena jika itu aku, itu akan sangat menakutkan juga.

Setelah mengatakan kalimat itu, P'Phu diam sementara waktu, aku pikir ia sudah menutup telponnya. Namun beberapa menit kemudian, suara dari ponsel menjadi kencang.

"Bagus, lanjutkan dan katakan padaku."

Bagus apanya? Ini juga membuatku sangat penasaran.

"Betapa gilanya orang yang berpura-pura tidur tapi cemberut."

Aku membuka mataku dan menatap orang ini dengan spontan. Tidak ada alasan untuk melanjutkan kecurangan ini, karena P'Phu sudah tahu, dan sepertinya sejak awal ia tahu aku sudah bangun.

"Aku hanya tidak ingin mengganggu P' menelpon." Aku menjawab dengan wajah yang tidak tanggap, dimana P'Phu melihatku kembali pada mata yang sedang melihat seseorang di depanku seolah sedang melihat orang yang kurang ajar. Dia juga menusuk sudut mulutku menggunakan ujung jarinya tanpa menyerah.

NITROGENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang