CH.30

4K 268 30
                                    

ORIGINAL AUTHOR BY CHESSHIRE
TERJEMAHAN INDONESIA BY NPWULANDR ✌️

ORIGINAL AUTHOR BY CHESSHIRE TERJEMAHAN INDONESIA BY NPWULANDR ✌️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi intinya itu rencana Ayah?"

"Iya."

Aku menatap wajah P'Phu sebelum datang momen lucu, ia tersenyum sedikit sambil melihat kebelakang. Siapa yang mengira bahwa Ayah Austin akan begitu licik. Ia pergi untuk mencari temannya yang ternyata adalah Ayah Milin, membicarakan tentang hubungan mereka yang nantinya akan membuat kesalahan dengan mengatakan untuk membatalkannya karena terlihat buruk. Sehingga pada hari itu ia memberitahu Milin untuk menemui P'Phu, sedangkan ia secara pribadi mengajak Pham untuk berjalan-jalan ketempat lain. Itu semua untuk memperlihatkannya hubunganku dengan P'Phu dan kemudian memilih untuk kembali sendiri.. bisa di katakan bahwa menjadi seorang pengusaha tidak bisa berbicara sepenuh hati.

Hari ini adalah hari libur yang aku setujui bersama P'Phu. Tentu saja, orang seperti Khun Phuri akan berpura-pura kabur untuk bekerja di pagi hari. Namun aku dan Pham mengetahuinya dan kemudian bangun lebih dulu untuk membantu mengunci lengannya dan lehernya. Butuh dua menit bagi orang yang di tangkap untuk berhenti, namun saat itu ia masih belum menyerah membawa notebook dan banyak dokumen ke bawah.

"Phu! Mau kemana?!" Tidak langsung mengeluh, sang Ayah yang posesif pada putranya itu berjalan dan berdiri di depannya.

"Berbicara dengan Paman Will." P'Phu mengerutkan dahinya dan menjawab Ayahnya, setelah itu ia berbalik untuk melihat dokumen-dokumen di tangannya, mendengarnya Ayah Austin terkejut sebelum mengeluh pada dirinya sendiri dan kemudian berjalan keluar.

"Bagaimana kau bisa lupa?"

Melihat wajah orang-orang yang emosi di depan orang garang itu, aku hanya bisa tersenyum, kemudian aku memikirkan keluargaku sendiri. Tidak tahu apa yang membantu Jaa untuk berdebat dengan Paa, sebaliknya Paa belum juga menghubungiku. Hanya memikirkan kekacauan yang akan terjadi jika Paa tahu, aku sedikit takut dengan diriku sendiri, bukannya takut, namun orang yang membuatku datang kemari pasti akan khawatir.

"Apa kau baik-baik saja?" Orang yang sibuk dengan pekerjaannya meletakkan dokumen dari tangannya entah sejak kapan aku tidak tahu. Ia menatapku dengan tatapan lembutnya seperti biasanya. Namun tangan hangatnya yang menggenggam tanganku jelas menyampaikan perhatiannya.

"Tidak apa-apa khab." Jangan membicarakan soal ini, karena kali ini P'Phu memiliki banyak hal untuk di pikirkan.. antara masalah Pham dan pekerjaannya. Dan untukku.. selama Jaa masih membantuku, seharusnya tidak akan ada masalah.. tidak akan ada masalah, setidaknya saat ini.

"Ada yang ingin di bicarakan?" P'Phu bertingkah seperti ia tidak mempercaiyainya, meskipun begitu, ia tidak bertanya lebih jauh lagi. "Ryan akan datang."

"Ryan?"

Aku terdiam sedikit lama untuk berpikir apa yang di maksud Ryan, karena terakhir kali aku berbicara padanya adalah tahun lalu ketika aku mengiriminya pesan bertanya tentang P'Phu. Setelah itu, kami tidak berkomunikasi lagi.

NITROGENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang