Pertama kali bikin ginian. Pertama kali nerjemahin. Original author by CHASSIRE. English translation by Houzini. Selanjutnya Indo translate by me.
Maafkan jika ada kesalahan ya 😁
ORIGINAL AUTHOR BY CHESSHIRE TERJEMAHAN INDONESIA BY NPWULANDR ✌️
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Author POV Sejak lahir, Phu tidak pernah bekerja seperti buruh sekalipun, bahkan di masa-masa sulitnya dulu saat ia masih kecil datang ke Thailand bersama Ibunya, ia tidak pernah lelah seperti ini. Alasannya mungkin karena mereka jarang terbiasa dengan banyak pekerjaan. Juga, sepertinya orang tuanya memiliki akses untuk melakukan apapun disini. Oleh karena itu, semuanya tampat terlihat sulit, ia sangat tahu itu. Dan semua orang disini adalah orang yang baik yang sudah bekerja untuk waktu yang lama. Meskipun orang tua Kao masih seperti itu, namun hal yang membuat mereka tidak diijinkan berdekatan dengan mudah, mungkin karena status khusus yang di miliki Kao untuknya, bisa dibilang bahwa semua orang disini sangat mencintai dan posesif terhadap Tuan Muda mereka, mungkin tidak salah..
Sampai di minggu kedua, perlahan-lahan semua situasi mulai berubah..
"Khun Phu, cepat kemari kita makan." Para pekerja yang memperkenalkan diri mereka sebagai pasukan hitam, tetapi di ubah oleh Tuan Muda mereka untuk di panggil Hiya, dari paviliun dimana banyak para pekerja berkumpul.
"Ini punya Khun Phu, ayo dimakan." Pekerja lainnya mendorong piring berisi nasi padanya, sebelum melanjutkan untuk melahapnya.
Phu hanya bisa melihat nasi dalam piringnya, bukannya ia tidak menyukai makanan biasa ini, karena ia sudah memakannya sepanjang waktu selama hampir dua minggu ini. Hanya saja hari ini tidak sama, karena kemarin ia berjanji pada kelincinya untuk menunggunya makan bersama di sini juga.
"P'Phu!" Dan suara seseorang yang tengah ia pikirkan berteriak dari belakang. Phu berbalik dan melihatnya kemudian menyunggingkan senyumnya ketika ia melihat anak kelinci itu berlari kearahnya dengan seorang lainnya yang ikut berlari .
"Tuan Muda! Tunggu payungnya khab." (Tuan Muda apa Tuan Putri sih ih 😂) Song yang merupakan teman dekatnya berteriak dan mencoba yang terbaik untuk membawa payung kepada orang yang berlarian ceria di depannya. Namun setelah berhasil mengejarnya, sang Tuan Muda itu sudah tiba di paviliun lebih dulu. Sedangkan si pengikut hampir jatuh ke tanah karena kelelahan.
"Aku juga membawa makanan lainnya." Kelinci itu berkata bersamaan dengan mengeluarkan kotak makanan yang ia bawa, menerobos lingkaran para pekerja tanpa pilah-pilah, sebelum menempatkan lauk pada piring Ha dan Hok di tengah lingkaran. "Yang ini, aku membantu Nom untuk membuatnya, keren kan?"
"Aww.. Tuan Muda membuatnya sendiri khab?"
"Sangat enak khab, Tuan Muda."
"Tuan Muda sangat jago."
Para pekerja di sekitar sangat memuji Tuan Muda mereka. Tentu saja orang seperti Kao akan sangat bangga memegangi dadanya tanpa memikirkan penolakan. Phu hanya menggelengkan kepalanya, melihat bos dan bawahannya yang rajin satu sama lain begitu melelahkan. Namun ketika ia menatapnya lama, orang yang memegang dadanya terkejut sebelum menyendokkan makanan dengan segera.