Pertama kali bikin ginian. Pertama kali nerjemahin. Original author by CHASSIRE. English translation by Houzini. Selanjutnya Indo translate by me.
Maafkan jika ada kesalahan ya 😁
ORIGINAL AUTHOR BY CHESSHIRE TERJEMAHAN INDONESIA BY NPWULANDR ✌️
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seminggu kemudian, setelah P'Phu berhenti berkerja di kebun, aku menyambutnya sebagai seorang tamu..
"Nak Kao.." Ibu Helen tersenyum lebar sebelum masuk untuk memelukku. Di belakangnya bocah mati berdiri di depan Phinya.
"Aku pikir Ibu tidak akan datang." Aku menarik dan memegang tangannya.
"Harus datang. Bagaimana Ibu bisa tidak datang?"
"Ibu silahkan ikuti Nom lebih dulu khab, Nom akan mengantarkan Ibu bertemu dengan Jaa dan Paa."
Ibu Helen terkikik, ketika mendengar panggilan kedua orang tuaku, sebelum mengikuti Nom yang ikut menyambutnya di dalam rumah. Meninggalkanku, Phu, juga Pham bersama-sama.
"Gimana kabarmu?" Aku berjalan menghampiri Pham dan mengangguk, dimana ia hanya menjawab dengan mengangguk juga, namun yang mengejutkan adalah ia menghampiriku untuk memelukku tanpa memperhatikannya, aku hanya bisa berdiri terdiam memandang wajah P'Phu dengan penuh pertanyaan. Ketika tidak mendapatkan jawaban sama sekali, aku berbalik untuk bertanya pada yang bersangkutan. "Merindukanku, kah?"
"Eur."
"Hah..?" Mendengar jawabannya secara langsung dan memandang ke arah P'Phu tidak mengerti dan aneh. Kali ini ia tidak hanya berdiri seperti biasanya, namun ia mengerutkan kening nampak tidak senang. Akhirnya, ia menghampiri kami dan menarik Nongnya menjauh dariku tanpa mengatakan apapun. (Cemburu juga dong dia sama nongnya 🤣)
"Ngk." Pham bergumam karena kepalanya di pukul oleh seseorang di sampingnya sebagai hukuman.
"Phi."
Kenapa begitu ketara sekarang..
Untuk berkata aku bersyukur itu tidak benar, namun lebih pada, aku malu! Dan juga tahu betul bahwa ia hanya sedikit mengatakannya, sedikitpun mampu membuat wajahku memerah dengan mudahnya dan bahkan melakukannya lagi.. dasar orang-orang yang suka menggoda.
"Ayo kita pergi temuai Paa dan Jaa." Aku menarik P'Phu, tidak peduli seberapa lucunya wajahnya sekarang, untungnya Pham bekerja sama mengikuti kami dengan mudah. Sehingga aku tidak perlu di buat malu lebih dari sebelumnya.
Saat hari dimana pergelangan kakiku terluka, sampai aku harus pulang dengan naik di punggung P'Phu, ia kembali bertingkah seperti biasa, dimana aku tidak terlalu berbeda. Aku hanya tiba-tiba merasakan perasaan aneh tanpa alasan. Seperti ketika ia melakukan kontak mata denganku, suasana di sekelilingku terasa lebih lembut. Aku merasa seperti ia selalu menatapku, dan ketika menatapnya balik, ia akan menatap seperti itu. Sebenarnaya, P'Phu tidak pernah menatapku seperti itu sama sekali, namun akulah yang jadi tidak berani melakukan kontak mata dengannya. ☺️
Tidak berguna sama sekali.. biasanya, bukankah selalu aku yang tertarik padanya?
Hari demi hari orang jangkung ini menjadi semakin ekspresif dengan caranya sendiri. Tentu saja aku sangat senang. Meskipun begitu, tidak dapat diterima, itu adalah perubahan yang tidak terduga. Bahkan P'Phu tidak pergi bekerja di perkebunan lagi, sebagai gantinya ia tinggal di rumah saja. Semakin banyak waktuku bersamanya, semakin membuatku menghadapi kejadian tak terduga seperti itu berulang kali sehingga aku hampir tidak bisa menerimanya.. aku ingin mengatakan bahwa jantungku bisa copot.