Pertama kali bikin ginian. Pertama kali nerjemahin. Original author by CHASSIRE. English translation by Houzini. Selanjutnya Indo translate by me.
Maafkan jika ada kesalahan ya 😁
Mari kita lanjut 💃 Maaf kalo ada typo dan kalimat yang rancu, maklum aja aku bukan orang Thailand 😅
ORIGINAL AUTHOR BY CHESSHIRE TERJEMAHAN INDONESIA BY NPWULANDR ✌️
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aku kelinci, bukan brengsek."
「 。。。。。。。。。。。。」
"Apa yang kau lakukan?"
Aku pura-pura tidak mendengar suara anjing menyebalkan yang baru saja melangkah masuk kedalam kelas. Dia sadar bahwa ia tidak mendapatkan jawaban kemudian duduk disampingku meraih wajahnya untuk ikut melihat layar ponselku yang sedang aku lihat.
"Jadwal apaan?"
"Mengganggu."
"Apa dia sudah membayar tagihan telpon?"
"Eeur.."
"Masih sensi. Jangan menyerah." Ai'So tertawa pelan kemudian meraih tangannya untuk menggosok kepalaku. Ketika ia melihat aku tidak menanggapinya, ia mengangkat bahunya dan meletakkan kepalanya di atas meja seperti biasanya setiap hari.
Berbicara dan masih tidak terpancing, ia tahu aku tidak menyukai kelinci dan juga tahu ketika itu mengenai P'Phu, aku tidak bisa lepas dan lupa untuk selalu menggunakan otakku, namun dia selalu bisa membodohiku. Nyatanya P'Phu tidak pernah mengatakan kata-kata "suka" terhadap kelinci, dia hanya mengatakan bahwa aku terlihat seperti, namun aku secara pribadi menawarkan diri menjadi kelincinya. Semua ini karena satu anjing gila ini. 😂
PLOK!!
Setelah mempermainkanku seperti itu, tampar saja.
"Kenapa kau memukul kepalaku?" Solo menengadah duduk dan menggosok kepalanya. Si wajah mengantuk itu tidak terlihat kesal namun agak tersenyum cerah ketika melihat betapa kusutnya wajahku.
"Mau ulangi lagi?"
"Simpan saja."
"Tidur saja sana." Aku melambaikan tangan padanya sebelum kembali berkonsentrasi pada ponselku lagi.
"Tidak tidur, apa yang kau lakukan?"
Aku melihat seseorang yang mengejar di sampingku. Awalnya, ia ingin melakukan hal yang sama tadi. Namun setelah di pukul banyak olehku, penasarannya menjadi sangat tidak tertahankan, berbalik dan aku menanggapinya.