CH.18

3K 290 41
                                    

Aku kembaliiii 💃
Yuk lanjut~
Kemaren aku bilang adiknya P'Phu engga bisa ngomong, aku ralat ya.. maksudku bukan engga bisa ngomong, tapi berhenti ngomong 🙏

ORIGINAL AUTHOR BY CHESSHIRE
TERJEMAHAN INDONESIA BY NPWULANDR ✌️

Pria yang berada di dalam layar nampaknya seumuran denganku, hanya saja ia sangat kurus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pria yang berada di dalam layar nampaknya seumuran denganku, hanya saja ia sangat kurus.. kurus seperti tidak makan selama setahun, wajahnya itu bisa di katakan terlihat lebih dingin, terlihat lelah. Pipi yang cekung, hingga rongga mata lebih dalam dari kebanyakan orang. Namun harus ku akui, jika ia tidak terlalu kurus, ia akan sangat tampan.

Seperti yang di katakan Ryan bahwa Pham mirip dengan P'Phu, aku mengerti seperti apa bentuknya.. seperti kembar, termasuk fitur wajah, tinggi yang melampaui layar, perbedaannya adalah mungkin suasananya, gerak tubuh dan warna matanya. Milik P'Phu adalah abu-abu dan dingin, sedangkan ia.. benar-benar hitam dan benar-benar kosong sampai terlihat menakutkan.

Sementara aku mempertimbangkan penampilan orang lain, tanpa mengetahui bahwa aku sedang memperhatikan, ia mengambil sesuatu sebelum menunjukkannya ke kamera. Namun ketika melihat tanda tangan penulis dan tanda tangan di bawah, aku mengerti laporan apa itu.

Daniel Rex.. Psikiatri.

"Kau memaksa dokter menulisnya?" P'Phu menyipitkan matanya dalam nada suaranya yang dingin, membuatku kaget dan menoleh untuk menatapnya tanpa mengerti. Namun ketika ia melihat mata seseorang yang di rawat dengan cara yang berbeda dari nada suaranya, membuatnya mengakhiri pertanyaannya.. pasti memiliki alasan, selain itu, tidak ada sikap sama sekali. Aku pikir pihak sana tahu bahwa Phinya sengaja bertingkah dingin.

Pham meletakkan kertasnya tanpa berbicara. Menjawab pertanyaan namun menunjuk mulutnya sebagai jawabannya.

"Tahu bahwa tidak berbicara, tapi kau memiliki berbagai macam cara untuk mengintimidasi dokter agar menulis seusai keinginanmu." P'Phu menghela nafas namun Pham masih duduk dengan diam tidak berubah. "Berapa kali ganti dokter? Dan jika kau mengusirnya lagi, Ayah pasti akan menemukannya lagi."

Setelah dimarahi P'nya, ia menundukkan wajahnya dan matanya kosong. Aku melihat P'Phu memejamkan matanya, penampilan tertekan seolah berusaha memaksakan diri agar tidak menjadi lemah.

"Tidak masalah, minum obatnya."

Pham segera melihat ke arah kamera, bergegas mengangguk dan mengambil obat dan air lalu meminumnya secepat yang di perintahkan.

"Bagus sekali."

Setelah melihat matanya yang berkilau sedikit bersinar. Meskipun wajahnya masih kosong, terlihat lebih hidup dari sebelumnya.

"Bagaimana hari ini?" P'Phu bertanya lebih jauh dengan suara dinginnya yang tampaknya itu di paksakan.

Aku hanya mengerutkan kening dan melihatnya menggunakan bahasa isyarat untuk berkomunikasi dengan kesal. Aku ingin belajar bahasa isyarat juga sekarang.

NITROGENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang