Pertama kali bikin ginian. Pertama kali nerjemahin. Original author by CHASSIRE. English translation by Houzini. Selanjutnya Indo translate by me.
Maafkan jika ada kesalahan ya 😁
ORIGINAL AUTHOR BY CHESSHIRE TERJEMAHAN INDONESIA BY NPWULANDR ✌️
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Saran (nama bapaknya Kao) melakukan kontak mata dengan istrinya, masih diam tertegun, wajah cantik dari pasangannya yang selalu tersenyum saat ini masih benar-benar tidak bisa di prediksi. Nyonya besar dengan lembut mengetuk meja kerjanya, dengan ekspresi penuh pertimbangan tanpa emosi. Yang di anggap sebagai tindakan tangguh itu hanya bisa di lihat oleh orang yang menarik nafas panjang dan berdiri dengan diam.
"Ran.." suara lembut istrinya yang masih terdengar sesekali, membuat sang suami bahkan menurunkan pandangannya. Ini pertama kalinya setelah bertahun-tahun Tarin memanggil namanya seperti ini. Karena sejak dulu, ia selalu memanggilnya Khun Paa, mengikuti putra kesayangannya. (maaf banget gaes, di chapter sebelumnya aku pake kata 'Nyonya Besar' padahal disitu tulisannya Tarin, aku pikir itu kayak sejenis panggilan, dan aku baru engeh itu nama Ibunya Kao. Maafkan ketidaktahuanku ini 🙏)
Jika semua orang mengatakan bahwa Tarin adalah wanita yang baik yang terlihat cantik hari demi harinya, Saran akan melihat kekuatan yang ia kenakan dan mengejek si idiot di dalam hatinya setiap saat. Karena di bandingkan dengan dirinya yang terlihat galak, maka dia yang membawanya tentu tidak normal. Selain itu, Tarin juga pergi tiap harinya. Sebenarnya, bisnis perkebunan jeruk yang ia buat hanya untuk bersenang-senang, karena ia menyukainya dan mungkin tidak akan menjadi sesejahtera ini.
"Ran.." Panggilan yang di ulanginya membuat seseorang yang berbadan besar ini terkejut dan segera melakukan kontak mata kembali padanya kemudian segera merespon.
"Jaa."
"Aku dapat kabar bahwa kau membuat anakmu menangis.."
Siapa yang mengatakan seperti itu?!
Pendengar itu terlihat pucat, sementara orang yang berbicara memiliki posisi yang sama, tidak bergerak sama sekali masih sama seperti sebelumnya. Dan itu menakutkan..
"Aku bilang akan mengijinkanmu untuk membuktikan apa yang kau mau, tapi bukan berarti kau bisa mengusiknya tanpa alasan. Dan yang paling penting adalah.. kenapa Ade bisa nangis?"
Jika di bilang siapa yang paling manja dan cemburu, kebanyakan orang mungkin akan berpikir itu adalah Saran. Namun dirinya sendiri tahu bahwa wanita menyeramkam ini adalah yang paling manja dan posesif pada anaknya. Ia senang mengganggu anaknya, namun tidak akan pernah mengijinkan siapapun membuat putra tersayangnya merasa buruk.. termasuk juga Paanya sendiri.
"Tapi kelihatannya Ade tidak benar-benar menangis.."
"Aku tidak peduli kalau Ade sebenarnya bernyanyi atau pura-pura nangis, jika tidak benar-benar terpojok, kau pikir Ashira akan menggunakan metode itu kha?" Tarin menggerakkan kakinya sebelum melangkah mendekati suaminya. "Aku sudah membicarakan seberapa kuat Ashira itu, meskipun begitu, ia butuh seseorang untuk memperhatikannya. Anak itu butuh seseorang di sampingnya, dan dia sudah memilih."