Pertama kali bikin ginian. Pertama kali nerjemahin. Original author by CHASSIRE. English translation by Houzini. Selanjutnya Indo translate by me.
Maafkan jika ada kesalahan ya 😁
ORIGINAL AUTHOR BY CHESSHIRE TERJEMAHAN INDONESIA BY NPWULANDR ✌️
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sudah lebih dari dua minggu aku dan Pham datang ke perusahaan P'Phu bekerja. Aku datang untuk berlatih dengan sekretarisnya Ayah Austin, dimana secara langsung ia membantu pekerjaan P'Phu juga. Sedangkan Pham, ia datang dan duduk dengan tenang di ruangan presdir.
Jika bertanya apa yang aku terima selama dua minggu ini, bisa dikatakan bahwa ada begitu banyak yang tidak bisa aku katakan semua, aku sudah bekeliling ke seluruh perusahaan ini melakukan kunjungan lapangan, kursus insentif ini telah di lakukan dari para karyawan yang terlihat tegang. Awalnya karena aku terlihat seperti sekretaris biasa, namun sekarang aku bisa tertawa dan mengobrol dengan mereka karena aku telah membantu banyak orang hampir di setiap departemen. Awalnya aku lelah, namun ketika menyadari bahwa P'Phu harus menghadapi hal ini setiap hari, itu membuatku lebih kuat lagi.
Tidak bisa.. aku tidak bisa membiarkan siapapun benar-benar menghina kami. Memikirkan hal itu, membuatku semangat kembali, ketika semangat kembali kemudian mulai menikmatinya. Sampai sekarang, aku masih merasa bekerja sepanjang hari. Ingin menjadi seorang yang murah hati, meskipun P'Phu masih terkejut ketika ia mendengar bahwa itu menyenangkan.
"Pham, apa kau tidak bersiap-siap?" Aku menyenggol seseorang yang berbaring dan membeku di sofa, setelah melihatnya berbaring selama lebih dari dua jam.
"Tidak mau pergi."
"Kenapa?"
"Aku mau tidur saja, semalam main game hingga larut." Pham menjawab, sebelum berbaring dan membalikkan punggungnya agar aku bisa melihat wajahnya, dimana aku lihat bahwa matanya memang merah, dan aku mengerti mengapa Pham lebih memilih untuk tinggal.
"Dasar lemah, aku bermain bersamamu masih tetap terjaga sekarang." Karena hari ini adalah hari libur, semalam aku dan Pham bermain game dari jam 11 malam hingga jam 4 subuh, dengan P'Phu yang duduk sambil bekerja. Setelah ia menyelesaikan pekerjaannya, ia mengantar kami pergi tidur. Dan saat pagi hari terbangun, aku sudah tidak melihat P'Phu, sedangkan Pham, ia berbaring seperti orang yang tidak bisa tidur sepanjang malam.
"Cerewet." Pham meringis. "Pergilah. Cepat temui Phi."
"Jawaban ini layak di dengarkan." Aku tertawa keras sebelum memukul pantatnya sebagai perpisahan kemudian berjalan keluar dari kamar.
Sejak hari dimana Pham mulai kembali berbicara, semua orang di rumah ini nampak lebih bahagia dari sebelumnya, melihat bahwa bahkan mereka tidak pingsan dan bahkan lebih banyak tersenyum. Paman Will mengatakan bahwa jika tidak ada yang mempengaruhinya sampai ia merasa buruk, sebenarnya Pham akan baik-baik saja. Masalah utamanya adalah ingatan tentang Ibunya, dan setiap kali ia mengalami depresi gejala yang timbul karena ingatan dari kejadian asli yang dia alami, dimana masalahnya sulit di kendalikan. Kita harus membuatnya memikirkan dirinya sendiri, meskipun sulit karena masalalu itu sangat mendalam dan penyebab dari segalanya. Namun kami sepakat untuk mengatakan bahwa itu di anggap lebih dari setengah berhasil.