CH.12

3.5K 275 13
                                    

Lanjuuut jut jut 💃
Pahamin sendiri ya apa yang coba aku sampaikan 🙏
Abaikan typo typo kecil dan besar 😂

ORIGINAL AUTHOR BY CHESSHIRE
TERJEMAHAN INDONESIA BY NPWULANDR ✌️

ORIGINAL AUTHOR BY CHESSHIRE TERJEMAHAN INDONESIA BY NPWULANDR ✌️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

「 。。。。。。。。。。。。」

Ada beberapa hal yang membuat rambutmu terlihat seperti bulu. Contohnya, saat ini aku gemetar kedinginan di tepi kolam. Karena di hukum oleh seseorang yang kejam yang berdiri untuk menyesalinya. Sejujurnya, bukan ia menyuruh. Tapi hanya dengan melihat mata P'Phu seolah mengatakan 'kau harus bergegas melakukan sesuatu sekarang'. Aku mengambil senjata dari dalam kolam, yaitu memegang tanganku di depan sambil menunduk untuk terlihat menyedihkan, segera menghukun diriku sendiri.

P'Phu masih berdiri menatapku dengan mata galaknya di dalam kolam tanpa mengucapkan sepatah katapun. Serta latar belakang para senior, junior, dan juga Ai'So di sisinya. Ketika aku berpikir untuk membuka mulut dan mengutuk, aku di dorong untuk bertemu mata abu-abu orang itu lagi. Jadi aku hanya bisa menutup mulutku dan menundukkan wajah. (Sukuriiin. Suruh siapa iseng sama P'Phu 🤣)

Baru saja di permalukan meski tidak di kutuk sama sekali..

"Kau gemetar karena kedinginan atau ketakutan?"

"P'Phu keren, bisa membuat bocah nakal ini menjadi kucing yang jinak."

"Ada apa dengan kucing? Pernah bilang jika itu kelinci."

"Eur, bayi kelinci juga bagus."

Aku hanya bisa menggigit bibirku yang bergetar sehingga tidak sengaja aku menghina mereka. Sekarang, selain menggodaku tanpa henti, mereka masih berani mengambil minuman beralkohol sambil bermain kartu. Tidak berpikir untuk menolong sama sekali, namun itu saja tidak cukup. Karena aku masih harus berjalan mengambil pakaian dan mengundang satu sama lain untuk membeli lebih banyak bir. Bahkan P'Gui dan Ai'So juga ikut, mengetahui bahwa mereka akan melakukannya!

Akun kebencian ini sudah di tuliskan dalam pikiranku.. akan ku dapatkan kesempatan untuk membalasnya kembali dengan benar.

Tapi sekarang.. sangat dingin.

Aku harus membiarkan tanganku memegang erat di depan dan mengangkat untuk memeluk diriku sendiri, karena aku mulai semakin gemetaran. Asal tahu saja, aku ingin melompat kedalam air dan bisa bertahan dalam kedinginan. Namun ketika melihat orang lain yang masih melihatku untuk menolak bergerak sama sekali, harus tetap berdiri. (Kasiannya sih Kao. Sini sini aku peluk 😂)

"P'Phu.." Aku memanggilnya dengan membujuk, karena aku sudah tidak bisa menahannya. Namun ketika ia melihatku, pemilik nama itu menghela nafas. Ia sangat kesal sehingga ia harus menekuk wajahnya lagi.

NITROGENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang