Prolog

49.7K 1K 12
                                    

Jumat , 16 september 2016

Pasangan bahagia Abian Bagas Hamdani Dan Araya Putri bagaskara. keduanya adalah mempelai pengantin pada malam yang  sangat berbahagia. Keduanya telah berpacaran hampir 6 tahun lamanya dan berakhir memutuskan untuk membina rumah tangga.

Bos CEO muda berumur 24 tahun tidak menyangka akan menjadi pengusaha semuda ini dan menikah dengan pujaan hatinya. Karir cemerlang dan kisah asmara yang semulus jalan tol Bian bersyukur bahwa ia adalah manusia terberuntung di dunia ini.

"Kenapa melamun?" Usapan lembut dibahunya menyadarkan Bian yang tidak menyadari istri tercintanya beberapa jam yang lalu berada di sebelahnya.

Indahnya senja membuat Bian terlena dan berfikir kemana-mana. Balkon di hotel ia meninap sangat pas menghadap senja dan hamparan pantai eksotis didepannya.

Bian menoleh lalu tersenyum.

Tuhan betapa cantiknya istrinya ini. Bian bersumpah tidak akan pernah meninggalkanya.

"Mas Bian.." Panggil Raya lagi. Suaminya ini sedikit aneh sejak tadi, wanita berumur 22 tahun ini takut jika Bian kerasakukan, melihat hotel yang mereka singgahi saat ini terkenal seram dan horor di media sosial dan cerita-cerita mistis yang pernah beberapa orang alami membuat Raya sedikit ngeri akan hal itu.

"Iya kenapa?" Bian tersenyum manis. sementara Raya bernafas lega. rupanya Bian sadar bukan kerasukan.

"Kamu kaya orang kerasukan dari tadi tau gak! Senyum-senyum sendiri ketawa-ketawa sendiri aku takut jadinya." Keluh raya diikuti omelan.

Bian terkekeh dan sedikit terkejut mendengar penuturan istrinya. Sampai tertawakah dia? Sungguh bukan bian sekali.

"Ngaco aja kamu."

"Ikh beneran! di medsos juga lagi viral setan gentayangan di hotel ini. Kamu lagi kenapa juga pilih hotel ini bikin merinding aja!" Raya mengusap lenganya bulu kuduknya tiba-tiba berdiri. Huh raya takut sekarang.

Lihatlah betapa menggemaskanya istrinya ini. Tanpa pikir panjang Bian mencium kening raya membuat wanita itu membeku di tempat.

"Enggalah sayang kamar ini aman."

Raya sedikit tak percaya.
"Beneran?."  Bian menggungguk yakin, bagaimana tak yakin kamar hotel ini ia pesan mahal dan pemilik hotel pun menegaskan kamar ini paling aman dan jarang disinggahi kecuali orang-orang penting saja.

"Lagian kalo ada setannya takut sama kamu."

Raya mengernyit menatap horor suaminya. Hilang sudah semua rasa takutnya digantikan dengan kekesalan. Apa tadi? setanya takut?  berarti raya ini lebih seram dibandingkan setan.

"Kok takut sama aku?" Tuntut raya

"Iya.. Kalo aku digangguin pasti kamu bakalan ngajar mereka. Setan juga pasti gak mau mati dua kali."

Raya melongo 2 detik kemudian tertawa lepas bersama bian...

Indah. Inilah yang dirasakan mereka berdua tertawa bersama bercanda ria, bedua bersama, betapa bahagianya pasangan ini hingga tidak bisa dijabarkan oleh apapun.

Bian meredakan tawanya lalu tersenyum menatap istri cantiknya.

"Raya.." tangan bian menarik pinggang raya agar tubuhnya semakin dekat.

"Raya istriku". Jangan tanya Raya. sudah diapastikan membeku ditempat. Siapa sih yang kuat dipelukan cogan setampan Bian dan Bian adalah suaminya sendiri. Suami ya suaminya.

"Terimakasih sudah mau menjadi istriku sayang. Terimakasih sudah menerima segala kekurangan dan kelebihanku ini. Aku tak akan berjanji tapi aku akan berusaha menjadi suami yang baik untukmu dan untuk anak kita kelak. Tolong ingatkan aku jika aku salah bimbing aku dijalan yang benar. Raya sayang aku akan berusaha membahagiakan kamu dan anak kita nanti" Ucap bian sungguh-sungguh manik matanya terpancar kelembutan dan kesungguhan disana dan dipastikan Bian sangat mencintai Raya.

Raya terharu mendengar ucapan Bian barusan. Ini kali kedua Bian mengucap hal seromantis dan seserius ini. Dulu waktu Raya bangun dari koma karna kecelakaan dan sekarang saat Bian sudah menjadi suaminya.

Sifat Bian yang sedikit tengil dan jail serasa tak mungkin bisa mengatakan hal manis seperti itu tetapi Bian bisa dan itu membuat Raya sangat terharu.

"Aku yang terimakasih sama kamu Mas. Aku gak cantik aku gak kaya aku juga gak pinter.. Tapi kamu sempurna dan sudi nerima aku jadi bagian hidup kamu.."

"Engga sayang kamu terlalu sempurna buat aku. 6 tahun kita pacaran buat aku sadar kamu terlalu berharga buat aku. Kamu sempurna sayang."

"Mas..." Raya memeluk Bian erat tangisnya pecah.. Raya cinta Bian dan tak mungkin berpaling dengan siapapun.

"Aku cinta kamu."

"Aku lebih dari kata cinta buat kamu Raya."

"Mas hikkkhh.." Bukanya mereda tangis Raya semakin pacah.

"Sayang.." Bian melepas rengkuhanya  dan menangkup kedua pipi istrinya Ternyata Bian juga menangis . Terlihat dari matanya yang memerah dan air mata yang membasahi kedua pipi putihnya.

"Aku cinta kamu. Berjanji jangan pernah berpaling dariku. "

Raya mengangguk cepat.

"Jangan tinggaklan aku walau bagaimanapun keadaannya dimasa depan. Aku gak sanggup kamu pergi....aku gak sanggup."

Raya menangguk patuh.

"I love you."

"I love you more"

Bian mencium kening Raya melimpahkan rasa cinta yang besar bagii keduanya. Dibalik indahnya senja menjadikan saksi bisu pembuktian cinta keduanya...

Dan mereka tidak tau ujian apa yang akan mereka lalui setelahnya.

***

Bad Daddy (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang