mencoba menerima

16.4K 840 17
                                    

3 tahun berlalu Anindira tumbuh dengan sehat dan aktif. jarang yang namanya menangis bocah kecil itu sangat kuat dan kebal akan apapun. rina sampai takut jika cucunya mengidap penyakit sumper hero. berkali-kali terjatuh hingga berdarah bocah itu tak menangis. bahkan permah jatuh dari tangga hingga jidatnya membiru anin malah kecikikan. gadis itu tumbuh dengan kuat ternyata.

namun hanya satu hal yang membuat anin menangis yaitu perlakuan bian padanya. seperti sekarang ini anin menangis di sudut kamar ruangnya sembari memegang kertas berukuran A4 bergambar dirinya dan bian yang sudah terbelah menjadi dua.

flash back.

Anindira tumbuh menjadi anak cerdas dan kuat dan tentunya didikan raffa sang om tersayanhnya. tak hanya cerdas dan kuat anin tubuh menjadi sosok gadis manis menggemaskan , pahatan wajahnya yang begitu pas, mata bulatnya yang indah dan kulit putih pucat yang ia miliki membuat siapapun tak mau berpaling darinya. bahkan banyak yang bilang anin adalah malaikat karna terlalu cantik untuk dikatakan sebagai manusia.

habib dan reno yang dulu tidak perduli kehadiranya pelan-pelan jatuh cinta pada sosok anin yang menggemaskan itu. dan setelah diteliti dan melihat kebiasaan anin mereka menyadari ada banyak kesamaan anin dan bian lakukan, mereka mulai meragukan anggapan yang bian katakan. beda dengan bian pria itu mencoba terbiasa akan kejadiran anin. di panggil papa pun dia diam hanya saja perlakuan bian yang cukup membuat semua yang melihatnya geram.

kembali pada sosok anindira, gadis cantik itu terkenal akan kemandirianya. seperti sekarang

anin yang baru berusia 4 tahun kurang 2 bulan itu berlari tergesa-gesa menuju loby kantor. kaki kecilnya merangkak mengundaki tangga yang cukup tinggi baginya.. dengan seragam TK serta tas yang masih bertengker di punggungnya anin berusaha keras memasuki gedung itu. ia sendirian pulang dari TK menggunakan taksi dan meminta sang supir mengantarkanya ke gedung ini. bayangkan semandiri apa anin itu.

memang beberapa kali anin pernah mengunjungi gedung ini dengan sang kakek untuk sekedar melihat-lihat. tapi tak pernah sekalipun habib menunjukan jika bian bekerja disana. entah dari siapa anin tau bian bekerja disini.

"tante tante...".. anin menarik rok wanita yang berdiri di depan meja resepsionis.

"ekh anin.. kamu sama siapa kesini?". tanya wanita itu kaget. memang beberapa karyawan telah mengenal anin dan sudah menjadi primadona kantor sejak kedatanganya. mereka mengetahui jika anin adalah anak bian karna beberapa karyawan pernah berkomunikasi dengan anin..

"tante tolong bayarin pak sopir. anin gak bawa uang.". tunjuk anin pada pengendara taksi. wanita itu terkejut dan berjongkok. beberapa orang karyawan lainnya juka ikutan mengerubungi anin.

"kamu pergi sendirian pake taksi?".. jeritnya membuat seisi ruangan penasaran.

anin menangguk tapi masih bingung dengan kata taksi.dia hanya mengerti jika mobil biru itu mengantarkanya kesini dan meminta uang padanya.

"ya allah. jangan kaya gitu lagi ya sayang. kalo mau pergi bilang papa atau opa ya. jangan sendirian nanti diculik ya.. !". anin mengangguk mengerti..

"bara bayarin taksinya nanti minta gantinya sama HDR aja gue mau anter anin!" surunya pada seorang laki-laki.

"anin mau ketemu papa?". anin mengangguk senang.

"iya"

"tante anter yuk?". ajak wanita itu anin mengangguk

"mau gendong?".tawarnya

"mau!". jawabnya semangat. siapapun yang ada disana menjerit gemas ingin rasanya mereka diposisi yang menggendong.

sampainya di lantai paling atas mereka langsung bertemu sang sekertaris.

"san bapak di dalem? anaknya dateng nih!". gadis yang di panggil san menoleh sedetik kemudian menjerit heboh karna anin ada di gendongan temanya. gadis itu bernama sani. dan yang menggedong anin bernama sinta.

Bad Daddy (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang