Kecewa

14K 731 19
                                        

Brakkkkk

"Aninnnnn!!!!"

"Aninnnnn"...

Dengan tergesa bian berteriak memanggil nama anin di penjuru ruangan. tak memperdulikan orang yang sedang duduk di ruang tamu tanpa menyapanya sedikit pun..

Habib menatap bian ngeri, laki-laki itu masih marah dan kecewa pada anak kesayanganya itu.

"begini sopan santun menapaki rumah orang?"..

"Anin... Anin dimana?"..  tak perduli sindiran habib, bian masih tetap mencari anaknya.

"buat apa mencari anin?".

bian menoleh sekialas
"aku mau bawa dia!"..

"TIDAK!".. betak habib keras suipapun yang mendengarnya pasti akan merasa ketakutan. begitupun bian. hanya saja laki-laki itu bisa menyembunyikna rasa ketakutanya.

"dia anakku.!". aku bian mantap

"heh..?.. anakmu?.. sejak kapan?..". habib terkekeh hina

"sejak raya mentipkanya padaku!".jawab bian sedikit melunak. ia teringat akan raya.

"tidak perlu. kami mampu merawatnya dengan lebih baik!".. kata habib menekanya kalimat di belakangnya. menyindir bian.

"aku tetap akan merawatnya.!".seolah tak perduli padangany amasih mengitari ruangan besar tersebut. siapa tau anin berada disana.

"dan merelakan dia mati ditanganmu begitu?"..

bian terdiam emosinya mulai naik, dia sangat tersinggung dengan ucapan ayahnya. dia memang keras mendidik anin tapi dia tidak menginginkan anin meninggal. setidak sukanya bian tak mungkin juga bian berbuat diluar batas..

"ayah jangan bilang gitu!.. sedikitpun aku tidak berfikiran sampai disitu!?. ucap bian emosi. matanya memerah seakan menantang habib.

"lupa dengan beberapa pekan yang lalu?.  dia hampir meregang nyawa karna memakan bubur kacang darimu.".. habib mengesah.nafasnya tiba-tiba merasa sesak mengingat anin pucat pasi beberapa minggu yang lalu.

"aku tidak tau!".. bian membela diri

"karna kamu memang bukan ayahnya !"..

"dia anakku!".. triaknya tak trima

"yakin dia anakmu?".. tanya habib sinis. ia tau cara mengalahkan anaknya.

bian muak di permainkan dengan pekataan seperti ini... baiklah cukup sampai disini bian di salahkan. ini pilihanya. anin anak ikut bersamanya.

"Anin memang  bukan anak kandungku. tap.."

"anak kandung itu apa?"..

perkataan bian terpotong mendengar suara yang amat ia rindukan..

"anin.. ". bian menoleh kesumber suara. ya dia anin yang masih berada di gendongan rani.

"Anin ikut papa sekarang!".. ucap bian dengan suara keras.. anin hendak mengangguk. ia senang papanya datang jangan bertanya betapa rindunya gadis kecil itu kepada bian

"tidak!!".. habib melarang membuat wajah bahagian anin menyusut.

"dia anakku. dia harus ikut aku!".

"kamu bilang sendiri dia bukan anakmu!"..

anin menatap bingung keduanya. makdudnya apa?.. gadis itu menatap bian dengan diam. seakan menunggu jawaban pasti darinya.

"dia memang bukan anakku!"..

deg..

Hati anin terasa sangat sakit. jadi benar bian bukan papanya. kata sahabatnya papa tidak akan jahat padanya. tapi jika bukan papanya... jadi benar bian bukan papanya..!..

Bad Daddy (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang