setelah aku pikir-pikir ceritanya gak begitu berat ya. malah enteng gak harus umur 17 keatas. tapi menurutku ada beberapa part yang menurutku gak tepat buat umur 16th kebawah karna ada persekingkuhan disini...
kok aku jadi keder sendiri ya. menurut kalian gimana?
Hari berlalu rasa rindu pun semakin tak tertahankan, satu kalimat yang selalu anin pertanyakan kepada tuhan.
"kenapa papa engga pulang?"..
gadis berusia hampir genap 4 tahun ini memandang sendu foto yang terpampang di nakas miliknya. sebenarmya banyak hal yang ingin anjn tanyakan tapi rasa takut mendominasi saat bersama bian.
Anin sebenarnya sadar dirinya tak diingkan , penolakan bian ,kemarahan bian, selalu mendapat hukuman dari bian. anin mengerti itu. tapi entah kenapa dia sangat menginginkan sosok bian dalam hidupnya. pria berbadan atletis itu mampu membuat anin merasa dilindungi dan nyaman jika bersamanya.
Terkadang anin marah dan sakit hati jika perlakuan bian terlalu keras padanya tapi fikiranya selalu berkata. "papa sayang anin makanya dihukum. bial gak jadi anak manja!".. itulah pedoman jika mendapat hukuman. maka tak heran jika anin selalu menyelesaikan hukuman tanpa cacat.
Pernah bian menghukum anin mencuci piring dan tak sengaja tangan tergores beling karna ternyata piring yang di cuci retak dan ada bagian yang runcing. anin sebenarnya ingin menangis tapi ia tahan karna bian tidak suka anak manja. anin ingin baik dimata bian.
pernah juga anin jatuh terserempet motor di depan rumahnya padahal bian sudah melarang anin untuk keluar pagar. dengan lutut dan siku berdarah anin tetap mendapat hukuman memberesi mainan dikamarnya yang berserakan walaupun pada akhirnya bian mengobatinya. dan masih banyak lagi. jangan lupa dengan segala bentakan bian yang membuat kuping anin berdengung.
Tapi anin tak masalah bahkan senang, malah ia ingin membuat rencana agar dirinya dihukum, hanya dihukumlah anin bisa dekat dengan ayahnya..
"anin ayo berangkat udah siang. kok malah duduk di kasur sih sayang?". ucap rani sembari memasuki kamar cucunya. ia penasaran kenapa anin begitu lama di kamar. padahal hari sudah mulai siang takutnya anin terlambat sekolah.
"oma papa kapan pulang?".. tanya anin , raut wajahnya begitu sedih, memang sejak bian pergi meninggalkan rumah anin selalu menangis membuat penghuni rumah repot.
"nanti oma coba telfon ya, sekarang cucu oma yang cantik ini harus sekolah..".. rani tersenyum sebisanya untuk menghibur sang cucu, kedua tangnya pun meraih tubuh anin kedalam kedongannya setelahnya ia meraih tas yang berada tak jauh darinya.
"kenapa gak sekalang oma?"..
"kan anin harus sekolah.. nanti kalo telat bisa dihukum!".. ujar rani sembari melangkah.
"gpp oma anin biasa di hukum papa.!".
deg.
rani berhenti melangkah.. hatinya sakit mengingat perlakuan bian kepada cucunya. menghirauran ucapan anin rani memilih melahkah lebih cepat mengejar waktu karna hari sudah semakin siang..
°°°°°
"anin belajarnya yang rajin ya..".. pesan rani sembari memakaikan tas dan tas isi bekal makanan anin. keduanya berdiri di tengah halaman Gedung TK yang cukup tinggi. mengingat sekolah yang anin masuki bertaraf internasional. rupanya bian memang tak tanggung-tanggung menyekolahkan anin.
"iya oma!"..
"cium oma dulu!"..
anin mencium pipi rani lalu mencium tanganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Daddy (COMPLETED)
General Fiction(Proses Revisi) Anin bukan anak haram bukan juga anak angkat namun tak dianggap oleh ayahnya . Anin adalah gadis berusia empat setengah tahun lahir dari pasangan Abian Bagas Hamdani dan Araya Putri Bagaskara .dulu kedua pasangan itu saling menyayang...
