(Proses Revisi)
Anin bukan anak haram bukan juga anak angkat namun tak dianggap oleh ayahnya . Anin adalah gadis berusia empat setengah tahun lahir dari pasangan Abian Bagas Hamdani dan Araya Putri Bagaskara .dulu kedua pasangan itu saling menyayang...
Ini pokoknya nemu di intagram dan sebelum buat cerita ,ini foto udah ada di galeri. pas banget dan cocok dijadiin peran sebagai sosok anin yang imut cantik dan gemesin.
ada yang tau namanya siapa?.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pernahkan kalian merasakan yang namanya sebuah tekanan batin?.. umur berapa kalian merasakanya?.. Anin juga merasakanya. di umur 4 tahun anin sudah hafal dan selalu mendapat tekanan batin dari ayahnya.
Ia kira ayahnya sudah berubah. ia kira bian menyayanginya. ia kira bian tak akan mengulangi kesalahanya dulu. Anin sudah terlena dengan sikap bian beberapa bulan ini. apalagi saat dirinya masuk rumah sakit kemarin ia baru merasakan kasih sayang dimanja oleh seorang ayah..
Anin ingin bian kembali kerumah ini bersama oma opa dan abang raffa. gadis itu begitu merindukan mereka. anin snagat merasa bersalah karna melupakan mereka dan terlalu bahagia bersama bian. padahal disaat bian tidak bersamanya mereka yang mengurus dirinya.
Anin bingung
Anin sedih
Anin kecewa
Anin tidak tau harus berbuat apa
disudut kamar dekat jedela anin bersembunyi dibalik korden abu-abu itu. ia duduk sembari memeluk lututnya dengan tangan kananya...
Menangis. tentu saja. siapapun jika diposisi anin semunya akan menangis apalagi anin yang masih berumur 4 tahun sangat tidak mungkin bisa untuk tegar dalam menghadapi sebuah pilihan yang begitu besar.
"anin ingin papa. tapi anin ingin disini. hikhh.".
ringikan bocah itu begitu menyayat hati, di umur yang sangat kecil ini anin harus memilih pilihan yang sulit. anin bukan anak biasa. ia berbeda dari anak lain. ia sudah berfikir layaknya umur 8th keatas. sudah sedewasa itu. bahakan pemikiranya pun bisa lebih dari itu.
bisa saja dirinya merengek. menangis di depan semua orang. tapi ia malu jika melakukannya. terlebih jika bian tau sudah dipastikan ia akan mendapat bentakan dan hukuman. manjalahh.... apalah.. inilahh. itulaah..
Anin tak mau itu terjadi.
Kesedihan itu berangsur lama sampai akhirnya rani datang mencari cucunya karna jadwalnya meminum obat sudah telat setengah jam.
"Aninn. kamu dimana sayang?"..
"omaaa hikhhh.".. gorden yang menutupi tubuhnya ia sibakkan menampakan mata sembab dan wajah memerah..
"Aninnn kamu kenapa sayang.. ?",.. rani langsung menghampiri cucunya yang sedah kacau. dengan panik dan cemas rani mencoba untuk tetap tenang.
"kamu kanapa nangis?. ada yang sakit?. bilang sama oma!".. bujuk rani sembari menghapus air mata yang membasahi pipi cubbynya.
"ini... hikhhh".anin menunjuk hatinya..
Rani mengangguk ".. iya apa?.. bilang sama oma kenapa?"..
