Wajah imutnya terlihat memerah dan sembab karena air matanya membanjiri pipi cubbynya. anin masih menangis walaupun bian sudah berdiri di ambang pintu dengan tatapan kosong.
"papa.. hikhh.."..
bian tersadar mendengar ringikan anin yang terdengar menyayat.. bian pun akhirnya menghampiri anin dan duduk di sebelahnya.
"kenapa nangis lagi?". tanya bian dingin. padahal beno sudah mengingatkan berulah kali tapi sepertinya bian susah untuk merubah.
"pa-pa pelgi hikh. anin gak mau!".
hati bian tercelos sekaligus meremang. ada desiran aneh mendengar anin takut dirinya pergi.
"mau ikut papa?".. tawar bian, anin pun mengangguk mengiyakan karna memang dirinya ingin bian.
"gak bakalan kangen abang raffa?. opa oma sama om reno?".
benar juga. anin menunduk sembari terisak, gadis itu bingung ia ingin ikut papanya tapi berat rasanya meninggalkan opa omanya terutama raffa yang paling dekat denganya anin juga sayang mereka. kenapa papanya tidak pulang saja..
"gak mau. hikh.." anin menggeleng.
"ya sudah jangan ikut papa!". ucap bian final.
"engga papa. mau ikut papa heeeee.!". anin menangis keras membuat raffa yang tertidur pulas terbangun.
"ya allah kak , kapan sih gak buat anin nangis.. !". keluh raffa , matanya masih memera.
degg
perkataan raffa menyentil hatinya. benarkah itu?. apa setiap dengan dirinya anin selalu menangis, dan memang kenyataannya berkata demikian. bian hanya bisa terdiam.
"udah sore gue balik dulu.. kita pulang anin.!"..
"engaaakkkkkk mau papaaaaaa!". anin berteriak dan langsung menyeruduk bian memeluk erat lehernya.
raffa menghela nafas.. terpaksa dia harus ambil tindakan sedikit keras. cowok itu menarik paksa tangan anin dan segera meraih tubuhnya kedalam gendongnya dengan sedikit kualahan raffa mengambil lalu mengsangkan tubuhnya.. anin sudah tudak bisa berkutip sekarang gadis kecil itu hanya bisa meraung keras dan memanggil papanya.
"gue balik makasih bantuanya.!".. ujar raffa dingin lalu mengambil ponselnya.
Baru 3 langkah tiba-tiba bian menghalangi jalan raffa.
"anin ikut gue!"..
raffa menatap bian tajam.
"engga. gue gak mau kena marah papa. gue tau lho sama papa lagi marahan!"..
"papaaaaaa.. huaaaaa papaaaaaaaa!"..
"gue gak perduli. pokoknya anin ikut gue!".ucap bian tak mau tau
"gak bisa!"
"dia anak gue!"
"lho bilang dia bukan anak lho!".
"dia memang bukan anak gue!"..
raffa menatap bian tajam. raffa muak dengan kelakuan bian yang menurutnya susah untuk di nalar.sebenarnya apa maunya.
".. lho bilang sendiri kan dia bukan anak lho. jadi sekarang gak usah ngaku2 jadi ayahnya dia pantes jadi adek gue bukan ponakan gue!".. ucap raffa kemudian meninggalkan bian begitu saja. pria itu tak trima dengan perkataan adiknya . dia hanya ingin anin bersamanya agar lebih dekat dengan anin hanya itu kenapa tidak di perbolehkan?.
Bian pun tidak setuju dengan ucapan raffa beberapa detik yang lalu. walaupun anin bukan anaknya tapi dirinya sudah mengangkat anin sebagai anaknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Daddy (COMPLETED)
General Fiction(Proses Revisi) Anin bukan anak haram bukan juga anak angkat namun tak dianggap oleh ayahnya . Anin adalah gadis berusia empat setengah tahun lahir dari pasangan Abian Bagas Hamdani dan Araya Putri Bagaskara .dulu kedua pasangan itu saling menyayang...