Kini anin sedang bahagia karena bian mengajaknya kekantor , dres merah maroon dengan sepatu flat dengan warna hitam membuat anin semakin terlihat cantik. terutama warna kulit putihnya yang terlihat semakin putih.
"papa gendong!".. anin mengangjat kedua tanganya setelah keluar dari mobil.
"jangan manja.!".. balas bian kemudian menyeret anin masuk kedalam kantor.
Anin menunduk dan sedikit meringis karna tarikan bian. anin hanya ingin di gendong karna kakinya sedikit sakit. mungkin karna pernah mengalami bengkak di kaki waktu itu karna bian, sakit itu kadang masih terasa terasa..
"om beno!".. anin berseru memanggil beno yang sedang bercakap-cakap dengan seseorang, mungkin temannya pikir anin.
"Hallo anin!".. mendenger suara anin beno menoleh dan menyapa anin. kedua orang itu cukup akrab walaupun jarang bertemu.
"gue titip anin.. gue sama sani mau ke singapur..".
"gak jadi gue?". tanya beno meraih anin dalam gendonganya
"masalah lho masih banyak.. kasian. gue aja!"... balas bian santai.
beno mendesis tak suka.
"tumben lho baik. biasanya mau gue sekarat aja mau gak mau gue yang tanganin!"... cetus beno membuat bian terekekeh geli.
Anin tertegun saat bian tertawa. gadis itu masih diam menatap bian, ada sedikit rasa cemburu saat bian tertawa dengan beno.
"gue titip anin lah pokoknya.. bentar lagi gue berangkat!".. bian menepuk lengan beno pelan.
"semuanya udah di siapin?. tiket koper hotel?"..
"udah!".
"tumben!"
"sani yang ngurus. kemarin kan gue kosong.!".
"gue yang gantiin!". cibir beno
bian tertawa lagi.
"pulangnya kapan?".
"malem sih. gue usahain pulang langsung gak ada nginep-nginepan. gue gak mau tidur gue di ganggu cuma gara-gara sani lupa belum ngasih makan kucinnya!".
Sontak beno tertawa ngakak anin sampai terkejut dengan suara tawa beno..
"anak gue kaget anjir. jangan buat dia punya penyakit jantung!". bian menabok punggung beno sedikit keras.
seolah tak perduli beno masih tertawa walau tidak sekencang tadi.
"masih inget aja kejadian itu!".. kata beno dengan tawa yang bekum sepenihnya habis
bian menghela nafas. mengingat kejadian itu bian cukup muak dan kesal. karna sani pula dia harus memesan tiket mendadak, pulang mendadak, bahkan dia baru berbaring di kasur empuk hotel hanya hitungan menit saja. bayangkan lamanya penerbangan menuju amerika setelah sampai bian langsung bekerja. dan saatnya dia ingin istirahat sani menangis histeris minta pulang karna kucingnya belum di kasih makan. demi tuhan bian ingin membunuh kucing itu suatu saat nanti.
"kalo gue ketemu kucingnya gue cekek sanpe mati!".. balas bian gemas sekaligus marah. beno kembali tertawa ngakak. sementara anin menatap bian takut. semua yang diomongan kedua pria dewasa itu masuk kedalam memorinya. pertanyaan demi pertanyaan sudah ingin keluar di mulut anin.
"ekh pak bian udah disini. ekhh ada anin. hallo anin?". sapa sani tiba-tiba datang.
"hallo tante". balas anin terseyum manis.
"ya allah cantiknya. pengen gue culik ikhhh!".. terocos sani tanpa sadar.
"kamu mau culik anak saya?".
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Daddy (COMPLETED)
Ficción General(Proses Revisi) Anin bukan anak haram bukan juga anak angkat namun tak dianggap oleh ayahnya . Anin adalah gadis berusia empat setengah tahun lahir dari pasangan Abian Bagas Hamdani dan Araya Putri Bagaskara .dulu kedua pasangan itu saling menyayang...
