1

20.6K 747 1
                                    

Pintu kamar terbuka munculah sosok Bian dengan setelah kerja yang sudah berantakan. Raya tersenyum lalu meletakkan ponsel yang ia mainkan tadi.

"Baru pulang?".Tanya Raya seraya beranjak lalu meraih tas kerja suaminya.

Bukanya menjawab Bian melihat jam ditanganya. pukul 11.26

"Belum tidur?"

Kebiasaan. Bian selalu begitu bukanya menjawab dia malah balik bertanya.

Raya mendengus.

"Gimana bisa tidur kalo suami belum pulang sampe malem. Udah sana mandi terus tidur kata kamu besok ke Bali aku udah siapin semuanya kamu tinggal cus berangkat doang.." Jelas Raya sembari mengambil baju ganti bian.

Bian tersenyum. Tanganya menerima handuk dan baju ganti yang disodorkan sang istri.

"Trimakasih istriku sayang .."  Bian langsung ngacir setelah mencolek dagu Raya membuat wanita itu menahan kesal. Dia tak suka dicolek-colek terutama dagu keramatnya.

Baru saja ingin mengomel dentingan ponselnya berbunyi. Nanti saja ia akan mengomel setelah bian datang fokusnya kini pada ponselnya.

jangan lupa besok. suami kamu pergi kebali kan?.

Raya tersenyum manis lalu membalas mengiayakan. Hah raya akan menanti hari itu tiba. Ia sudah tak sanggup lama-lama menyembuyikan rahasia pada Bian. Suaminya berhak tau, tak tega dan sangat merasa bersalah, Raya cukup sudahi dia akan sdahi semuanya.

Krekkk..

Raya terlonjak kaget buru-buru dia menghapus pesan tadi dan melempar ponselnya kesembarang tempat. Bian mandi apa cuma buang air kecil.. Cepat sekali.

Bian mengernyitkan dahi melihat tingkah istrinya yang aneh seperti menyembunyikan sesuatu.

"Kamu kenapa?"

Raya menoleh kaget. Dan meringis canggung.

"Eng.. engga pa pa. Emang aku kenapa?..  Kamu mandi cepet banget?" Bian menatap Raya curiga.

"Engga.. Kamu kebanyakan bengong kali."

"Ah. hehe mungkin.. " Raya meringis canggung. "Ekh kamu belum makan kan pasti tadi aku masak lauk kesukaan kamu. Aku ambilin ya. " Raya lansung hengkang dari hadapan Bian yang sedari tadi membuatnya gugup.

Bian menatap punggung istrinya hingga menghilang dibalik pintu. Sekelebat fikiranya kemana-mana. dosakah ia menaruh curiga kepada Raya?

Memang seminggu ini Raya seperti menyembunyikan sesuatu darinya ponsel pun tak jauh dari tanganya. Dan setiap siang hari tak pernah dirumah, Pergi entah kemana.. Apakah raya selingkuh? Tidak mungkin, istrinya bukan wanita seperti itu..

Bian berkidik, ngeri sendiri jangan sampai istrinya selingkuh ia tak  akan sanggup bila itu terjadi.. Positif thinkking saja mungkin Raya ada masalah Bian akan menanyakan nanti.

Tinnggg

Bian menoleh sumber suara. Ternyata ponsel raya berdenting. Tumben ponselnya ditinggal biasanya selalu ia pegang, Fikir Bian.

Mengingkat kecurigaan tadi Bian tergugah untuk melihat isi pesan tersebut. Hatinya masih tidak tenang sebelum dia melihatnya. Bian bersyukur kesempatan emas ini datang ia tak akan melewatinya.

"oke aku tunggu . suami kamu jangan sampe tau. besok jam 9 ya "

Deg

Hati Bian memanas. Melihat foto profil di aplikasi wattsap adalah seorang pria dan nama kontaknya pun Kevin. Siapa pria ini? Kenapa Bian tak boleh tau?, benar dugaan Bian, Raya memang selingkuh dilihat dari pesan-pesan sebelumnya yang mesra dan sesalu mengajak bertemu. Hati bian bergemuruh, Astaga tega sekali istrinya ini.

Tidak. Bian harus sabar dan tenang belum tentu itu benar. Bian sangat percaya Raya dan begitu mencintai wanita itu. Raya tak mungkin menduakanya..

Bian menarik nafas dalam-dalam lalu membuangnya ia letakkan  ponsel Raya semula dan tidak lama Raya datang membawa nampan berisikan makanan dan minuman untuknya.

Bian tersenyum mencoba tenang menghalau perasaan tak enaknya.

***

Bian menatap gerak-gerik Raya yang aneh didepanya. Sekarang mereka sedang berada di meja makan dan Bian sengaja bagun jam 8 pagi mengingat pesan pria yang diduga sekingkuhan Raya ia akan mengetes apakah istrinya akan meminta izin atau tidak.

"Kamu berangkatnya jam berapa ke Bali?"

Bian meminum air putih hingga tandas lalu melirik Raya yang bertingkah aneh.

"Nanti jam 10. Emang kanapa?  jam 9 kamu mau pergi?" Tanya bian penuh selidik

Tubuh Raya menegang wanita itu menggeleng cepat.
"Ap apa? Engg engga.. Aku dirumah aja" Jawabnya gugup

Jawaban Raya membuat Bian semakin terluka. Raya benar-benar menyembunyikan kepergiannya nanti. Kenapa harus disembunyikan? Apa Raya benar selingkuh atau hanya tak ingin bian cemas nantinya.

Sekarang Bian tak bisa berfikiran positif ia hanya bisa bersabar menunggu kejelasannya ia tak mau terburu-buru menuduh Raya yang tidak-tidak walau semuanya mengarah kesana.

Tak lama bian melihat Raya mengetikkan sesuatu diponselnya yang berada di bawah meja. Mungkin menghubungi pria itu fikir Bian. lagi-lagi disembunyikan. Astaga kesabaranya teruji sekarang

***

Bandara Soekarno Hatta kini Bian dan Raya sudah berada disana. Jam menunjukkan pukul 09:45 15 menit lagi Bian akan berangkat.

Bian menatap istrinya yang sedang gelisah berkali-kali mengecek jam ditangannya lalu ponselnya berulang kali membuatnya penasaran.

"Kamu kenapa kok gelisah gitu? Ada janji?"

"Akhh eng engga  engga ada Mas" Jawab raya gugup semakin membuat Bian gencar menanyai pertanyaan-pertanyaan yang ada di otaknya.

"Kamu dari tadi malem aneh kaya ada nyembunyiin sesuatu." Tanya bian curiga. Raya semakin dibuat gugup saja.

"Akhh eng engga perasaan kamu aja kali. Aku cuma lagi banyak fikiran aja karna masalah butiknya mama." Bian mengangguk menerima alasan itu walaupun hatinya tak yakin. Karna memang 3 hari yang lalu butiknya yang Raya pegang terkena perampokan membuat pihak keluarga syok terutama Raya sendiri.

Bian melihat jam tangannya pukul 09:50. Sebentar lagi ia akan berangkat.

"Kamu langsung pulang aja bentar lagi aku berangkat." Raya mengangguk cepat. Lalu berpamitan pulang .Raya terburu-buru keluar dan menyetop taksi. Hati bian kembali terasa sakit. Jantungnya berdetak kencang. Tenang Bian sebelum semuanya terbukti jangan menuduh istrimu yang tidak-tidak. Walau hatinya sakit fikiran Bian selalu menyangkalnya.

"Biann.....!!!"..

Bian tersadar dari lamunanaya dan tersenyum senang melihat siapa yang datang.

...

Bad Daddy (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang