Langit sudah semakin gelap namun bian belum juga menemukan jalan keluar. pria itu yakin dirinya semakin jauh ketengah hutan. padahal tubuh anin semakin lemah dan kini sudah tidak sadarkan diri. wajahnya pucat karna darah yang terus keluar. untung saja bian segera mengikatkan kain agar darahnya mampet."kemana aku harus pergi!".. bian putus asa dengan keadaan ini..
"papa!".panggil anin dengn suara lirih. ternyata setengah sadar.
"iya nak ini papa.. kenapa bangun?".. jwab bian sedikit bergetar. sungguh ia takut jika anin akan meninggalkanya.
"punggung anin sakit papa!" adunya lirih matanya pun sayu dan sesikit meringis.
"sakit?... tahan ya.. papa lagi cari jalan keluar!".
"anin cape papa anin ingin tidur. mau ketemu mama!"
degg.
bian mematung matanya tiba-tiba memanas..
"apa ini raya?.. apa ini saatnya?. kenapa kamu tega?.. apa kelasalahanku tidak bisa di maafkan?. apa tidak ada 1 kesempatan lagi?.. ampunilah aku!".. bian membatin sembari air matanya menetes.
anin yang melihatnya menatap nanar sang ayah. gadis itu bingung sekaligus terharu karna untuk pertama kalinya melihat ayahnya menangis dengan tatapan kosong.
"papa kenapa nangis?".
bian mengerjap lalu menatap anin yng berada di rengkuhaanya.
"anin sayang papa?"
"sayang!"
"mau janji sama papa?".
"mau!"
"jangan tinggalin papa!".
anin terdiam.
"anin rindu mama!"
"papa juga rindu mama!"
"ayo ketemu mama!"
ucapan polos itu semakin membuat bian menangis saja..
"engga sayang..."
"kenapa papa?".
"janji sama papa. jangan tinggalin papa!".
"anin janji papa!"..
air mata bian semakin deras. pria itu langsung mengecup seluruh wajah anin dengan tupahan penyesalan dan kerinduanya.
Harusnya bian bersyukur mendapatkan buah hati seperti anin. banyak dari mereka yang memilki anak seusia anin begitu rewel dan nakal. berbeda dengn anaknya yang hampir 100% tidak rewel ataupun nakal. itu yg diinginkan semua orang tua. tapi bian sama sekali tidak bersyukur.
"aninn.."
"maafin papa!".
anin mengangguk. tubuhnya semakin lemas karna mengeluarkan banyak darah. wajahpun pucat. dan nyeri dibagian punggungnya pun semakin terasa hingga membust kepalanya pening..
"papa anin gak kuat!"..
"kamu kuat sayang.. papa mohon janga tutup mata!".. anin mengangguk..
bian pun melanjutkan jalanya dengan langkah cepat. sampai akhirnya dia melihat silla datang membawa senter menyoroti dirinya.
"bian.. itu kamu?".
"silla!".
"astagaaa. bodoh. kenapa kau malah pergi meninghalkan kami hah?".triak sila marah.
"kalian tidak mau membantuku!"..
"astaga itu bentuk kekesalanku! cepat ikut aku!" ujar silla kesal dan menarik paksa bian. pria itu hanya bisa menurut mengikuti silla dan suruhanya yg akan membawanya pergi. jarak 1 jam lamanya mereka berjalan. dan langit pun sudah petang. bian sudah melihat rumah megah didepanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Daddy (COMPLETED)
Ficción General(Proses Revisi) Anin bukan anak haram bukan juga anak angkat namun tak dianggap oleh ayahnya . Anin adalah gadis berusia empat setengah tahun lahir dari pasangan Abian Bagas Hamdani dan Araya Putri Bagaskara .dulu kedua pasangan itu saling menyayang...