Kepergianku bukan karena kecewa. Kepergian ini hanya semata - aku sadar bahwa wanita yang mendampingimu tak mampu memberikan sebuah kehangatan padamu hingga rasa itu berpindah dalam sejenak. Bukan, aku tak percaya kamu akan berpaling, tapi faktanya sudah cukup jelas. Satu tahun, dirimu baru kembali menatapku dengan segala penyesalan.
Seminggu telah berlalu dengan segala rasa yang hancur. Melebur menjadi rindu yang sangat nyata. Dan waktu terus berputar akan kisah yang terus menjadi misteri. Cinta bisa saja berpaling pada satu tempat. Dia tak akan berpijak pada satu nama. Sama seperti dua insan yang pernah saling berharap dalam cinta Allah.
***
Satu tahun yang lalu semua terjadi begitu saja. Aku berada dalam sebuah kamar yang aku yakini aku tidak sedang bermimpi. Dan pandanganku merosot tajam melihat wanita disampingku. Dan ia adalah Dini dengan tubuh tanpa busana sama seperti diriku.
Aku ragu apa yang kuperbuat dengan dirinya. Karena rasanya aku tak pernah menyentuhnya. Astaghfirullah aku telah menyakiti hati yang kujaga selama ini. Ana Maulida. Wanita yang penuh dengan sejuta mimpinya.
Aku rasa mimpi itu akan semakin berkurang karena seseorang yang yang ia percaya ternyata telah menghapus mimpi itu sendiri. Entah itu benar atau salah tetap saja dirinya harus bertanggung jawab atas perbuatannya. Tak berhenti sampai disitu saja. Alfin meninggalkan Dini seorang diri di kamar tersebut karena ia akan menemukan bukti yang kuat akan apa yang ia lakukan.
***
Aku rasa kepergian tuk sementara tidak menyelesaikan masalah. Walaupun kutahu sebenarnya Alfin tak akan sanggup berbuat seperti itu dibelakangku. Aku akan pulang tuk menemuinya dan meminta ia agar menikahi Dini walaupun bukan ia Ayah dari bayi yang dikandung Dini. Aku melihat Dini tak tega rasanya sebagai teman melihat temannya harus melahirkan tanpa seorang suami. Ya, aku harus rela berbagi suami tuk temanku. Aku yakin keputusan yang kuambil adalah jalan terbaik karena aku sudah shalat istikhoroh dengan segala kerendahan hati meminta petunjuk ke Sang Maha Rabbi.
Selama aku pergi menghilang aku menghabiskan waktu di dalam mesjid dengan bermuhasabah diri ke Allah. Karena aku yakin umurku tak akan lama lagi. Aku terus berpikir aku harus meninggalkan Kak Alfin dengan seseorang yang bisa menjaganya dan aku yakin Dini mampu menggantikan diriku kelak sebagai Istri dari Muhammad Alfin.
Sian ini aku kembali ke apartemen yang kami tinggali berdua. Aku mengetuk pintu apartemen yang sudah seminggu aku tinggalkan. Kudengar suara Kak Alfin - menandakan ia ada di rumah. Pintu tersebut kemudian terbuka dan menampilkan sosok yang aku rindukan dan tanpa komando Kak Alfin memelukku dengan sangat erat dengan suara yang aku dengar ia menangis. Aku langsung membalas pelukannya, memberikan ketenangan kepada dirinya agar ia menjadi kuat. Aku yakin, Kak Alfin mampu memenuhi keinginan terakhirku sebelum aku benar-benar pergi meninggalkan dunia yang fana ini.
"Na, maafkan aku jika selama ini aku tak jujur, aku tahu aku salah menyembunyikan masalah ini darimu. Maafkan aku telah gagal menjadi suami yang mampu menjaga kepercayannmu. Rasanya aku tak pantas disebut menjadi suami." Ucapnya dengan suara tangis yang semakin menjadi-jadi.
"Kak, dengarkan Ana ... apa yang terjadi kemarin biarlah menjadi pembelajaran bagi kita. Ana tahu kakak tidak akan melakukan itu. Tapi, kakak harus tahu dari semua yang kakak katakan akulah istri yang tak mampu memenuhi semua kewajibanku. Aku bukanlah perempuan yang mampu memberikan kakak keturunan, tapi jika kakak bertanggung jawab atas apa yang ada dalam kandungan Dini ... mungkin ayah tak akan membenci Ana. Jujur kak, Ana sakit mendengar perkataan Ayah yang menuduh Ana sebagai wanita jalan. Dan Ana berani bersumpah kak, Ana tak pernah mengkhianti kakak di belakang." Ujarku.
"Dek, maafkan kesalahan Ayah, Kakak tahu ayah tak bermaksud berbicara seperti itu tanpa hasutan dari iblis itu," ujarnya dengan membawaku duduk di ruang tamu. Ruang yang penuh dengan kenangan manis bersamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mimpi Sang Wanita
SpiritualBismillah Assalamualaikum Salam mimpi dari wanita penuh perjuangan Sahabat jannah, kisah ini bercerita tentang mimpi sang wanita. Mimpi ini berawal dari bully teman-temannya yang suka akan sosok ketua kelasnya. Namun, ada gadis pendiam namun cerdas...