Ghibah Itu Asyik

56 13 1
                                    

"Eh, kalian tau nggak?" Ujar namja berambut pirang.

"Nggak!" Jawab namja berbadan tinggi.

"Ish, Hyung mah!" Rengek si rambut pirang.

"Yah kan emang kita gak tau, gimana sih?" Kata namja berkacamata dengan rambut kebiruan.

"Hehehe, iya sih! Jadi nih katanya, di sekolah kita tuh bakal ada pertukaran pelajar anak kelas 10!" Ujar si rambut pirang.

"Udah tau!" Teriak keempat namja itu serentak, sedangkan si rambut pirang hanya mencibirkan bibirnya.

"Uhuk! Woy Taehyun, matiin tuh rokok! Nanti kita malah kena marah lagi sama Eomma lo!" Kesal namja bertubuh tinggi yang bernama Soobin.

"Suka-suka gue lah, kok Hyung pula yang sewot?" Kesal namja yang dipanggil Taehyun tadi.

"Hyun, uhuk! Matiin, asap nya itu ngeganggu!  Dengerin gue ya, uhuk!" Ujar namja berambut pirang yang bernama Beomgyu tersebut. "Ck, nyebelin banget sih!" Gumam Taehyun sambil membuang rokoknya. "Hyun, kamu harus berhenti ngerokok sekarang! Ginjal kamu udah rusak!" Kata Huening, namja campuran bule. "Apa sih? Terserah gue dong, ginjal ginjal gue bukan ginjal lo! Udah lah, gue capek mau tidur!" Kata Taehyun meninggalkan keempat temannya.

"Huft, nggak ada habisnya dah gue ngomongin si Taehyun! Nggak capek apa ya dia diomelin sama Mama-nya terus? Kalo gue jadi dia mah, udah berdarah-darah kuping gue!" Seru Soobin sambil menjambak rambutnya.

"Entahlah, Taehyun itu keras kepala, dia harus diomongin baik-baik baru bisa denger!" Timpal Beomgyu.

"Iya ya, Beomgyu kan sahabat kecilnya tuh anak cebol, wajar sih kalo dia mau nurutin kata-kata lo!" Kata Yeonjun seraya tertawa.

"Siapa yang cebol?" Keempat namja itu melompat kaget, "Lah, lo ngapain lagi kesini??" Tanya Beomgyu.

"Mau ngambil handphone gue!" Taehyun mengambil handphone-nya dan melirik Yeonjun, "Slengean!" Ejeknya sambil menjulurkan lidahnya ke Yeonjun, sedangkan Soobin, Beomgyu juga Huening hanya tertawa melihatnya.

Keesokan paginya......

"Eh eh, tau nggak? Denger-denger nih ya, ada anak di kelas yang bakal jadi murid pertukaran pelajar lho!" Bisik seorang gadis berambut kecoklatan yang bernama Evelyn.

"Wah, masa? Siapa aja tuh?" Tanya gadis yang berkulit putih, Sasha "Kalo setau gue sih, ada 5 orang! Salah satunya yang lagi duduk itu tuh, yang lagi pantengin handphone!" Bisik Evelyn sambil menunjuk Mika.

"Hah? Kok bisa sih dia kepilih? Dia kan bandel, jarang ngerjain tugas, penampilannya juga berantakan banget lagi, nggak pernah beres!" Seru Sasha.

Mika memutar bola matanya dengan malas dan memasang headsetnya, menghindari desas-desus yang membuat telinganya panas.

"Terus katanya nih ya, dia tuh suka banget bolos ke belakang sekolah sambil ngerokok, bahkan sampe ada yang bilang kalo dia tuh pake narkoba! Ihhh serem banget!" Mika mengepalkan tangannya dan menghembuskan nafasnya, sebisa mungkin ia tahan amarahnya.

"Kalo mau ngomongin orang itu, langsung depan mukanya dong, jangan di belakang!" Mika menengadah dan melihat Nayara juga Iva yang baru datang, ia baru sadar kalau selama ini Khila dan Nayara duduk di depan mejanya.

"Tau tuh, ngomongin orang kok di belakang! Ngomong itu di depan, kalo lo ngomong di belakang dia berarti lo bicara sama punggungnya!" Ejek Iva.

"Ya terserah kami dong, kenapa kalian harus ikut campur?!" Ujar Sasha.

"Well, kami gak suka aja gitu liat orang yang beraninya cuma di belakang! Pe-nge-cut tau nggak!" Ujar Nayara pelan, tapi penuh penekanan.

"Lo tuh ya....!!" Sasha melayangkan tangannya namun Mika menangkapnya terlebih dulu.

Ia mencengkeram tangan Sasha dengan sangat keras, hingga tangan Sasha berbunyi. Sasha memekik kesakitan dan mengayun-ayunkan tangannya dengan heboh saat Mika sudah melepasnya.

"HUAAAA, SAKIT!! DIA MAU PATAHIN TANGAN GUE, DIA GILA! HUAAA!" Mika mendecakkan lidahnya dan mengambil tas-nya, ia langsung pergi dengan santai tanpa peduli tatapan orang-orang yang memperhatikannya.

"Tunggu dulu!" Tahan Nayara.

"Lo nggak boleh pergi gitu aja! Sekolah belum dimulai dan lo udah pergi? Kemana sopan lo?" Sewot Nayara. Mika hanya diam dan membalikkan badannya, langkahnya terhenti saat Miss Anne datang mendekatinya. "Kembali ke kelas, cepat! Jangan buat keributan lagi!" Mika mengerang dan menghentakkan kakinya, ia masuk bersamaan dengan Miss Anne.

"Ada apa ini? Ribut sekali!" Kata Miss Anne. "Missss, huaaa! Tadi anak gila itu tiba-tiba mau patahin tangan Sasha, Misss! Huaaaa, sakit Misss!" Rengek Sasha.

"Apa itu benar, Mika?" Tanya Miss Anne. Mika mendengus dan mengangguk pelan, "Jam istirahat nanti, temui Mi...."

"Miss, ralat! Justru Sasha sama Evelyn duluan Miss yang ngata-ngatain si Mika dari belakang, mereka ngomongin Mika yang nggak-nggak, jadi Naya sama Khila lawan Miss, eh dia malah mau nampar Naya! Jadi si Mika tahan terus cengkeram tangan dia, Miss!" Cerita Nayara panjang lebar.

"Untuk lebih jelasnya, sebaiknya Miss lihat CCTV saja!" Pinta Fanny yang tiba-tiba datang bersama Kyra.

"Ah iya juga, Miss lupa kalau ada CCTV disini! Baiklah, Miss akan memeriksa CCTV-nya dan mencari tahu siapa yang bersalah disini! Kalian jangan ribut dan baca buku Bahasa Korea kalian, Ibu akan kembali lagi nanti!" Kata Miss Anne.

"Apa-apaan sih?! Punya mulut tuh bisa nggak dijaga?! Kalo kayak gini kan jadi gue yang kena nanti!" Marah Sasha.

"Kenapa? Takut? Hahaha, ternyata dia bener-bener pengecut, gengs!" Ledek Nayara.

"Bener tuh! Tadi aja gue liat kalo dia yang ganggu Mika duluan!"

"Gue juga, orang si Mika aja cuma diem maen hp, ehhh, lo malah gangguin dia!"

Sasha menggertakkan giginya, kesal karena banyak yang membela Mika.

"Sasha, Evelyn, ke ruang guru sekarang! Yang lainnya duduk di tempatnya masing-masing, jangan ada yang keluar sebelum Ibu kembali!" Pinta Miss Anne.

"Ehhh, Miss, itu si Mika nggak dipanggil?? Dia kan salah juga!" Seru Evelyn.

"Diam kalian! Miss udah malu sama guru-guru lain gara-gara kelas X-IPS A! Kalian kelas A lho, tapi kelakuan udah kayak kelas C!!" Marah Miss Anne.

"Mika, ayo duduk!" Ajak Kyra. Mika tidak mengucapkan apa-apa dan duduk di kursinya.

"Ihhh, bau rokok!" Ujar Anita Azzahra, gadis yang duduk sebangku dengan Mika. Kyra, Fanny, Nayara dan Khila spontan langsung melihat ke arah Mika dan Anita.

"Kalo nggak suka pindah aja!" Kata Mika dingin. "Elo tuh yang harusnya pindah! Udah ngeganggu banget lagi, ihhh!" Ringis Anita.

"Heh kucrut, diem lo ya! Mau gue laporin ke Miss Anne?" Kesal Khila.

Anita terdiam dan memonyongkan bibirnya lalu berpangku dagu sembari melihat Mika dengan tatapan sinis. "Ih, pengen gue colok tuh mata!" Bisik Khila pada Nayara.





Jangan lupa tekan bintangnya dan coment ya guys💙!

I am YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang