Salah Paham

19 4 8
                                    

"Huh...." Kyra menghembuskan nafasnya berkali-kali.

"Ky, lo nggak apa-apa?" Tanya Iva yang mulai khawatir.

"Nggak...aku nggak apa-apa, cuma khawatir sama Mika aja" Jawab Kyra sambil terus mengaduk minumannya

"Dia pasti baik-baik aja kok, aku yakin!" Kyra mengangguk dan celingukan, "Btw Fanny mana ya? Udah lama banget lho dia di toilet!" Baru saja Kyra berbicara tentang Fanny, gadis berkacamata itu datang dengan mata yang sembab.

"Lah Fan? Lo nangis?" Tanya Iva, Fanny menatap semua temannya dan mulai menangis lagi.

"Lah anying, lo kenapa hei??" Tanya Nayara.

"Hiks...pembina Gerejaku...huhu...dia bakal dipindahin ke Surabaya dan bakal lama disitu.." Cerita Fanny.

"Aku sedih karna dia udah nemenin aku sama yang lain dari kami kecil. Kami juga udah lewatin susah senang bersama, tertawa bersama, nangis bersama, makan bersama, dan banyak hal! Aku...takut kalau semisal kita udah pulang dari Korea ini dia masih belum pulang...hiks...huhuhu....." Fanny menangis sendu.

"Hey hey Fanny, udahlah. Dia pasti pergi juga untuk kalian, yang penting sekarang kalian berdoa untuk keselamatan dia, dan yakinlah saat dia udah kembali nanti dia bakal jadi orang berhasil yang bisa membimbing kamu dan yang lainnya lebih lagi ke jalan yang benar!" Hibur Kyra panjang lebar.

"Iya bener tuh. Jangan ditangisin, nanti dia malah berat ninggalin kalian" Timpal Nayara.

Fanny mengusap air matanya dan tersenyum. "Makasih ya kalian..." Ujarnya dengan suara pelan.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.


"Oppa Taehyun!" Panggil Chaeryeong kesal, ia terus memanggil nama Taehyun tanpa digubris oleh si empunya nama. Kini, mereka berdua sedang berada di taman belakang sekolah di jam makan siang. Chaeryeong menggertakkan giginya dan mengguncang tubuh Taehyun. "Oppa Taehyunnn!" Taehyun risih dan menepis tangannya dengan kasar. "Minggir brengsek! Kau pikir aku senang karna kau ada di sampingku?!" Marah Taehyun. Chaeryeong semakin kesal, dan kemudian, terlintas di ide liciknya untuk mendapat perhatian Taehyun.

"A-aduh..kepalaku..." Taehyun cuek dan tetap melanjutkan aktivitas merokoknya, ia bahkan tak peduli saat Chaeryeong sudah menjatuhkan dirinya ke tanah.

Ia membuang rokoknya dan meninggalkan Chaeryeong disana.

"Ihhhhh sialannn! Aktingku gagal! Huh, lihat saja! Aku pasti akan mendapatkanmu cepat atau lambat, Kang Taehyun!" Gumam Chaeryeong geram.













Jam 15:30.......

GLEK! Seorang namja berwajah manis menegak ludahnya.

Ia berdiri di depan pintu rumah seseorang dan merasa ragu untuk mengetuk pintunya.

Ia mengatur nafasnya berkali-kali dan memberanikan diri untuk mengetuk pintunya.

TOK TOK TOK! "Ya? Siapa?" Seorang yeoja berambut pirang sebahu membuka pintu itu dan membulatkan matanya.

"Wah Sanha! Apa kabar?! Kenapa kau kesini?" Sanha tersenyum, "Ah tidak apa-apa, aku hanya ingin tahu keadaan Mika saja. Di sekolah, murid-murid banyak bercerita tentangnya dan aku khawatir, makanya aku kesini!" Jelas Sanha.

"Wah kau benar-benar perhatian sekali, sepertinya kau sangat menyukai Mika!" Sanha menunduk malu.

"Masuk masuk! Duduk saja disini dulu, aku akan panggilkan Mika!" Sanha mengangguk dan duduk di sofa.

I am YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang