Jisung celingukan, ia terus menoleh kanan dan kiri.
"Ada apa?" Tanya Sanha yang sedari tadi menemani Jisung di kamar barunya.
"Ma-Ma-Ma-Malaikat dimana?" Ujar Jisung, dan Sanha menengadah.
"Wah bicaramu sudah hampir lancar ya! Malaikat ada di kamarnya, dia sedang tidur" Jisung mengedip-kedipkan matanya dan membuat Sanha gemas, "Memangnya kenapa, hm?" Tanya Sanha sembari mengelus kepala Jisung dengan lembut."Sa-sa-sa-saya ka-kangen sa-sama Ma-Malaikat"
"Jisung, coba deh kamu kalo ngomong pake aku-kamu aja, nggak usah saya-anda lagi" Kata Sanha.
"E-eh? S..sa-saya ta-takut nggak bi-bisa" Ujar Jisung.
"Bisa, kami semua akan membantumu, mulai sekarang coba pake aku-kamu ya!" Jisung mengangguk pelan dan Sanha mengambil buku kosong dan pulpen.Ia menulis kata-kata dan membantu Jisung mengeja setiap huruf.
KRIET...! Jihyo mengintip dari celah pintu kamar Jisung, ia tersenyum hangat melihat tingkah keduanya.
Ia salut karna melihat Sanha dengan sabar mengajari Jisung berbicara, ia juga mengajari Jisung untuk mengatur nafasnya saat berbicara.
Jihyo pergi ke dapur dan memutuskan untuk membuat minuman untuk kedua anak itu."Jihyo? Ngapain?" Tanya Anne yang juga berada di dapur.
"Ah, aku pengen buat minuman untuk Jisung sama Sanha, Sanha lagi ngajarin Jisung bicara, gemes banget deh liatnya! Kayak liat kakak sama adek beneran." Seru Jihyo, sedangkan Anne hanya tersenyum sambil menghembuskan nafasnya.
"Gimana kalo suatu hari dua anak itu jadi musuh karna Mika?" Jihyo yang sedang memotong apel spontan berhenti."Apa?" Ujarnya.
"Jisung dan Sanha kan....suka sama Mika" Jawab Anne.
"Ke-kenapa Eonni bisa ngomong gitu?" Tanya Jihyo.
"Karna aku selalu perhatikan sikap mereka, aku juga selalu perhatiin sikap kalian semua, jangan lupa kalau aku ini adalah guru" Ujar Anne.
"Hahaha, nyaris saja...." Jihyo berhenti tertawa dan mulai melamun.
"Hei, tidak usah dipikirkan. Aku hanya bicara asal saja. Aku yakin, hubungan Kakak beradik mereka tidak akan hancur begitu saja" Kata Anne."Iya!!" Timpal Jihyo.
7 menit kemudian......
TOK TOK TOK! "Ma-masuk!" Ujar Jisung.
"Eh? Sanha mana?" Tanya Jihyo sambil menaruh minuman di atas laci belajar.
"Di-di-dia ke kamar Ma-Malaikat!" Jawab Jisung, "Wah Jisung! Bicaramu sudah hampir lancar ya! Ayo sini kubantu juga!" Kata Jihyo antusias.
SET! Sanha mengelus rambut gadis yang disayanginya itu.
"Jadi? Kamu suka sama dia?" Tanya Sanha pada Mika yang membelakanginya.
Gadis itu tidak menjawab, ia sendiri tidak tahu harus mengatakan apa.
"Hmph! Mika......lebih bagus kalau kau mengatakan yang sejujurnya padaku mulai sekarang, karna aku tak ingin berharap semakin dalam lagi" Ujar Sanha.
"Aku tidak menyukainya! Mengerti?" Balas Mika, Sanha terdiam dan menarik tangan Mika, membuat Mika duduk di pangkuannya."Kalau begitu, masih ada harapan untukku kan?" Tanya Sanha.
"Maksudmu?" Gadis itu balik bertanya."Tidak....tidak ada" Sanha menaruh kepalanya di bahu Mika dan mencium leher gadis itu.
"Sa-Sanha, Geli!" Ujar Mika sembari mengusap lehernya. Sanha mengunci tangan Mika dan kembali menciumi lehernya.
"Sanha!" Teriak Mika.
Sanha menengadah dan menunduk, "Maaf...aku.......takut..aku takut kehilanganmu" Ujar Sanha, Mika mendengus dan mengusap pipi Sanha, lalu memeluknya dengan erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
I am You
Fanfic"Sampe kapanpun gue gak bakal pernah anggep kalian sahabat gue!" Mika Alice Caroline adalah seorang gadis yang memiliki kehidupan yang hancur. Suatu hari wali kelas mereka, Aletta Rosianne, menunjuknya sebagai murid pertukaran pelajar ke Korea, bers...