Who is Jisung?

11 3 6
                                    

BRAK BRAK BRAK! Keempat yeoja cantik itu terkejut dan jantung mereka beradu saat seseorang mendobrak kasar pintu toilet.

"BUKA! AKU TAU KALIAN DI DALAM!" Yeji menegak ludahnya, "I-itu kan suara Sanha Oppa! Yeji Eonni, apa yang harus kita lakukan?!" Ujar Chaeryeong panik.

"Ergh...! Buka saja pintunya, setelah pintunya dibuka, kita lari sekencang mungkin!" Ryujin gemetaran dan ia membuka pintu toilet itu, belum sempat keempatnya kabur, mereka sudah ditahan oleh Sanha, Kyra, dan yang lain.

Keempat yeoja itu semakin malu saat menyadari geng TXT juga ikut mengerumun.

Taehyun menerobos kerumunan dan kaget saat melihat Mika tergeletak dengan tubuhnya yang penuh luka, saat ia ingin membawanya ke ruang kesehatan, Huening sudah bergerak lebih dulu dan menggendongnya.

"Awas, minggir!" Teriak Huening

"Pak Woojin, tolong obati gadis ini! Cepat!" Pinta Huening yang sangat panik.

Woojin yang sedang meracik obat segera melepas kacamatanya dan mengambil kotak P3K, "Apalagi ini?! Kemarin Taehyun sekarang gadis ini, ada apa dengan Hanlim?!" Ujar Woojin geram, ia mengobati Mika dengan sangat hati-hati.

Saat Woojin ingin mengobati kaki Mika, ia tak sengaja melihat bekas sayatan di kedua paha Mika.

"Bekas...sayatan?" Gumamnya, ia ingin memeriksanya lebih lanjut namun Huening malah memukul tangannya.

"Bapak ini apa-apaan sih?! Bukannya ngobatin malah seenaknya ngeraba paha orang!" Marah Huening.

"Heh Bapak bukannya ngeraba ya! Bapak tuh..." Woojin terdiam, dan memutuskan untuk diam.

"Sudah, kau kembali-lah ke kelas! Biar Bapak saja yang jaga dia disini!" Pinta Woojin namun Huening mengelak.

"Pak! Saya ma...." "Bapak bilang, kembali ke kelas!" Ujar Woojin dengan pandangan yang dingin.

Huening meneguk ludah dan keluar agar tidak memancing amarah Woojin.

"Kenapa...bisa ada banyak bekas sayatan di pahanya? Apa mungkin dia..." Woojin menghembuskan nafasnya dan membatin.

'Maafkan aku, aku benar-benar minta maaf Tuhan!' Woojin memeriksa seluruh bagian tubuh Mika, dan ia kembali menemukan bekas sayatan di leher dan bagian dada Mika.

Ia mendekatkan wajahnya untuk melihat lebih jelas lagi.

"Apa mungkin dia.......korban child abuse?" KLAK! Woojin kaget saat tiba-tiba Sanha membuka pintu ruang kesehatan dan akhirnya, terjadilah kesalahpahaman.

"Pak...Pak Woojin ngapain?!" Teriak Sanha, Woojin menghembuskan nafasnya dan menepuk jidatnya.

"Sanha dengar, ini...."

"Nggak ada yang perlu didengar! Jelas-jelas saya liat Bapak lagi...."

"BAPAK CUMA PENGEN LIAT BEKAS SAYATAN DI TUBUHNYA AJA!!" Teriak Woojin dengan lantang, yang membuat Sanha langsung membeku.

"Kamu liat ini di pahanya! Liat bekas sayatan ini!!" Marah Woojin sambil menunjuk bekas sayatan yang ada di paha Mika, ia juga menunjukkan bekas sayatan di leher dan dada Mika.

"I-ini...bekas sayatan pisau?" Sanha dan Woojin bertatapan.

"Apa dia dulu...suka disiksa pake pisau?" Gumam Sanha, sedangkan Woojin hanya mengangkat bahu.

"Tapi sepertinya benar. Ada kan, orangtua gila yang suka melampiaskan semuanya pada anaknya?" Sanha menggigit bibirnya, ia memegang tangan Mika dengan erat.

"Masuk kelas aja sana, nanti kesini lagi" Kata Woojin.

"Ah..iya Pak, dan ini, kalo dia bangun dan pengen ke kelas, kasih jas seragamnya sama dia ya Pak, Sanha ke kelas dulu, dan maaf karna Sanha udah salah paham sama Bapak" Ujar Sanha panjang lebar, sedangkan Woojin hanya menanggapinya dengan mengangguk.

I am YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang