New Enemy

19 5 1
                                    

Keesokan paginya di Hanlim......

"Pagi Mika!" Sapa Sanha sambil menunjukkan giginya.

"Juga!" Jawab Mika singkat.

"Ngomong-ngomong, dari kemaren aku penasaran deh! Kamu kan yang dari kemaren selalu bantuin Mika, emang kamu dari kelas mana sih?" Tanya Fanny.

"Ah hampir lupa! Kenalkan, aku Yoon Sanha, aku kelas 12 jurusan Vokal, salam kenal!" Kata Sanha sambil menjulurkan tangannya.

"Oh, berarti kami harus panggil Oppa kan? Aku Fanny, dia Kyra, dan di sebelahnya Iva, dan itu Nayara!" Ujar Fanny panjang lebar.

"Senang bertemu kalian semua! Kalian sahabatnya Mika ya?" Tanya Sanha.

"Ngg....."

"Iya! Kami sahabatnya, udah kayak kakak adek malah!" Kyra memotong kata-kata Mika, ia merangkul tangan Mika dengan erat, sedangkan Sanha hanya tertawa pelan.

TENG! TENG! "Apa?! Udah masuk?? Huft...kalau gitu, sampai bertemu di waktu istirahat nanti! Aku akan menunggu di depan kelas kalian, dahhhh!" Kata Sanha sembari berlari.

Saat Mika ingin memasuki kelasnya, ia kembali bertatapan dengan orang yang dibencinya, namun kali ini, ia tidak menganggu Mika.

Taehyun hanya menatap Mika tanpa mengucapkan apa-apa, dan Mika langsung sadar kalau itu bukanlah tatapan yang biasa Taehyun berikan untuknya, tapi Mika memutuskan untuk tidak memikirkannya dan masuk ke dalam kelas.

"MIKA!" Gadis itu tersentak dan ditertawakan oleh satu kelas.

"Daritadi Bapak panggil kamu tapi kamu nggak dengar! Apa ada hal penting lainnya selain pelajaran Bapak?!" Marah Byun Baekhyun, guru matematika kelas 10.

"Mianhae, saya....saya sepertinya kurang fokus, maafkan saya!" Ujar Mika. "Huh....Ya sudah, pergilah ke kamar mandi dan cuci wajahmu agar kau bisa fokus!" Pinta Baekhyun.

"Perlu kutemani?" Tanya Yuna dan disertai gelengan Mika.

SPLASH! Gadis itu menatap dirinya di cermin toilet, lalu mengusap wajahnya.

Dih, bisa ya lo tahan dengan muka kayak b*bi gitu! Kalo gue mah jadi lo mah, udah bunuh diri gue!


Mika menggelengkan kepalanya, memori yang tidak menyenangkan itu kembali berputar di otaknya, memori yang sudah ia kubur sejak lama, dan berusaha untuk melupakannya. Mika membuka pintu toilet dan kaget saat tiba-tiba dirinya ditarik oleh seseorang.

"Oh, jadi dia yang sering buat masalah sama si Taehyun?" Jantung Mika berdegup kencang dan ia mencoba menengadah, ia melihat seorang gadis cantik berambut sebahu lurus, dan di sampingnya seorang gadis bermata sipit berambut panjang.

"Ya iyalah! Terus siapa lagi?? Emang siapa yang berani sama kekasih gue yang berandalan selain dia?!" Mika kenal suara ini, Chaeryeong! Dan ia bersama Ryujin! "Lepasin....." Rintih Mika kesakitan saat kedua gadis itu menjambak rambutnya sampai ia terangkat.

Ryujin tersenyum miring dan membuat genangan air di wastafel.

"Ryujin?? Lo mau ngapain??" Tanya Chaeryeong panik. "Mau ngasih sedikit pelajaran aja!" Ujar Ryujin, saat airnya mulai melimpah, Ryujin terkekeh dan mendorong kepala Mika ke wastafel itu, namun Mika berhasil menahannya. "LEPASIN BRENGSEK!" Mika mencengkeram tangan Ryujin dam membuat gadis cantik itu memekik kesakitan.

PLAK! DUAK! "JANGAN SENTUH-SENTUH ANGGOTA GENG GUE SEENAKNYA!"

Chaeryeong menampar dan mengantukkan wajah Mika ke dinding. Ia menjambak dan menarik-narik rambut Mika, "Heh, denger ya hama sialan! Sampe kapanpun, lo nggak bakal bisa menang dari kekasih gue! Nggak akan pernah! Dannn, kalo lo berani sentuh dia seujung kuku pun...."

I am YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang