Sementara itu di kantor polisi.....
"AKU TIDAK MAU KE PENGADILAN, AKU TIDAK SALAH!" Teriak Nam Kyu berkali-kali.
"DIAM!" Ujar Jihyo sambil menampar Nam Kyu. "Sehun, bagaimana keadaan Jisung?" Tanya Jihyo.
"Aku baru saja menelepon Sanha, katanya dia selamat. Mungkin kita bisa membawanya ke pengadilan besok!" Ujar Sehun.
"Dan...aku berterima kasih padamu, Kyungsoo!" Ujar Sehun pada kepala kepolisian yang merupakan Ayah Sanha itu.
"Astaga, aku tak menyangka ternyata Sanha adalah anakmu! Kita...memang tidak pernah bertemu lagi sih" Kyungsoo hanya tersenyum tipis.
"Yang penting kita tinggal menunggu keputusan pengadilan saja, kalau aku sih, yakin wanita gila ini akan dipenjara seumur hidup" Ujar Kyungsoo dingin.
"Lihat itu, dia bertengkar dengan adikmu! Adikmu lebih gila karna meladeni wanita gila sepertinya!" Sehun hanya tertawa mendengar omongan Kyungsoo.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Tapi aku mau ikut ke pengadilan!!" Bentak Mika.
"Tidak bisa Mika!" Ujar Anne untuk kesekian kalinya.
"Aku mau pergi!!" Keduanya bertatapan dengan sengit.
"Eonni sudahlah, biarkan Mika ikut. Kau boleh ikut, tapi kau tidak boleh masuk ke dalam ruang pengadilan!" Pinta Jihyo, "Baik, asal aku bisa ikut!" Kata Mika.
"Huft.....kalian bertiga bagaimana? Mau ikut juga?" Tanya Anne pada Kyra dan yang lain.
Keempat gadis itu mengangguk bersamaan. "Iya, kami juga mau ikut!"
CKITTT!!! Semuanya menatap pada Sanha yang datang dengan motornya.
"Sanha?? Kamu nggak sekolah???" Tanya Jihyo yang disertai gelengan Sanha.
"Aku mau ikut ke pengadilan" Ujar Sanha.
Semuanya terdiam, "Baiklah..kalau begitu, Mika dengan Sanha saja, yang lainnya cepat ke mobil!" Pinta Sehun.
"Aku sudah bawa 2 helm untuk jaga-jaga, cepat pakai!" Untuk kali ini, Mika tidak membantah kata-kata Sanha, ia memakai helm-nya dan kedua anak itu segera melaju.
"Jisung bagaimana?" Tanya Sanha saat di jalan.
"Dia dijemput oleh Pak Sehun dan yang lain" Kata Mika, dan suasana hening kembali.
SKIP
"Anak-anak tunggu di luar ya, hanya Jisung yang boleh masuk" Ujar Jihyo dan kelima anak itu hanya mengangguk.
"Bagaimana....kalau kita berdoa saja? Di dekat sini ada Gereja kok" Ajak Sanha.
"A-ah, maaf Sanha, tapi aku, Iva, dan Nayara adalah seorang Muslim, jadi kami berdoa dengan cara sholat, Mika dan Fanny satu Agama denganmu kok." Kata Kyra.
"Oh maafkan aku! Kalau tidak salah, di dekat sini ada Masjid juga, bagaimana kalau kuantar?" Tanya Sanha.
"Kita pergi saja sekalian, sehabis mengantar mereka baru kita ke Gereja" Usul Mika dan Sanha menyetujuinya.
"Ini dia! Masuk saja ke dalam, aku, Mika, dan Fanny ke Gereja dulu!" Ketiga gadis itu mengangguk.
"Hati-hati" Ujar Kyra.
"Udah udah, Jisung pasti selamat kok, tenang aja!" Hibur Sanha yang sedari tadi melihat Mika yang khawatir.
"Iya..." Ujar gadis itu pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I am You
Fanfiction"Sampe kapanpun gue gak bakal pernah anggep kalian sahabat gue!" Mika Alice Caroline adalah seorang gadis yang memiliki kehidupan yang hancur. Suatu hari wali kelas mereka, Aletta Rosianne, menunjuknya sebagai murid pertukaran pelajar ke Korea, bers...