Anger

20 3 1
                                    

"Lo kenapa sih? Pagi-pagi tuh muka udah kayak sambel terasi aja, kenape lo?" Tanya Huening sambil duduk di meja Taehyun.

"Gak tau!"

"Dih, PMS lo ya?" Balas Huening tak mau kalah. "Mata lo enam! Udah lah, gue mau tidur, kalo udah guru bangunin gue!" Pinta Taehyun, ia menyembunyikan wajahnya di lengannya dan langsung mendengkur. "Yeee, kebo!" Ejek namja campuran bule itu. Ia turun dari meja dan menuju ke depan pintu kelasnya. Ia memicingkan matanya saat melihat Mika dan Yuna sedang berjalan berdua yang sepertinya akan melewati kelasnya. "Eh, hai Mika!" Sapanya sambil melambaikan tangan. Mika hanya mengangguk dan membalas lambaian tangan Huening dengan malas, "Mau kemana?" Tanya Huening.

"Ke toilet!" Jawabnya singkat. "Oh....." Huening tidak memperdulikan Yuna yang terus menatapnya.

"Ehm...ya udah, ke toilet dulu sana, nanti tiba-tiba udah bel masuk lagi!" Kata Huening, kedua gadis itu pun pergi dan Yuna meremas lengan Mika.

"K-kayaknya...Huening suka deh sama kamu!" Ujar Yuna. Mika memutar bola matanya dengan malas. "Lo tuh gila ya? Gimana mungkin orang suka sama gue yang kayak gini? Please deh, ini masih pagi, nggak usah berpikiran terlalu jauh!" Kata Mika sambil menepuk dahi Yuna, sedangkan gadis manis berambut panjang itu hanya tersenyum masam.












"Sampai sekarang masih banyak teori yang mengatakan kalau MonaLisa adalah laki-laki, namun tidak ada yang mengetahuinya secara pasti! Itulah sejarah MonaLisa, sekarang rangkum kembali apa yang sudah Bapak jelaskan!" Pinta Jung Hoseok, Guru Sejarah.

"Aduh...aku lupa apa saja tadi yang diterangkan oleh Pak Hoseok!" Lirih Yuna. "Huh.....MonaLisa itu adalah lukisan Leonardo Da Vinci yang dibuat pada abad ke 16! Misteri MonaLisa masih banyak yang belum terungkap dan....." Yuna menatap Mika dengan dalam disaat gadis itu sedang serius menerangkan kembali pelajarannya. "Heh! Lo denger nggak sih?!" Kesal Mika sembari menampar Yuna pelan. "Eh?! Iya iya, aku denger kok, hehe, maaf!" Mika hanya bergumam dan melanjutkan kegiatan menulisnya. "Kamu pinter ya, bisa ngerangkum apa yang dijelasin sama Pak Hoseok dengan detail! Aku sih, baru denger aja udah langsung lupa, hehehe!" Mika terhenti dan terdiam sebentar. Ia ingat saat Sasha dulu sering mengejeknya karena menganggap-nya hanya pura-pura pintar.

Eh, nggak usah sok pinter jadi orang ya! Bilang aja karena nilai lo jelek semua, lo jadi caper ke guru, sering nanya-nanya! Bilang aja kalo lo pengen dapet nilai plus dari semua guru, dasar carmuk!

Itulah yang sering dikatakan Sasha pada Mika, Mika menggeleng dan kembali fokus pada rangkumannya.

TETTT! TETTT!

"YEYYY, ISTIRAHATTT!" Teriak Yuna. "Mika, ayo ke ka...." Belum sempat Yuna mengajak Mika pergi, Yessi dan yang lain sudah mengajaknya pergi. Yuna terdiam, tertinggal sendirian. "Huft.....pergi bareng Yeji Eonni aja deh" Katanya sambil keluar kelas, dan untungnya Geng-nya itu sedang menunggu di depan kelasnya. "Yeji Eonni!" Yuna girang dan langsung memeluk Yeji. "Apaan sih? Lo kenapa?" Tanya Yeji. "Nggak apa-apa, hehe, makan yok, Yuna laper!" Ajak Yuna.

"Hai, ketemu lagi kita!" Sapa Queena. "Hei! Makan nih?" Tanya Iva. "Nggak, BAB. YA MAKANLAH VAAA!" Iva dan yang lain tertawa kecuali Mika. "By the way Mi, kamu.....aku nanya doang nih, jangan marah ya?" Mika menaikkan alisnya. "Kayaknya akhir-akhir ini kamu sama Taehyun Oppa berantem terus, kenapa sih? Ja-JANGAN MARAH YA, AKU CUMA NANYA KOK!" Kata Queena. "Ya orang si Taek Taek itu yang duluan cari masalah sama dia kok! Mika diem aja sengaja disenggol-senggol dia!" Serobot Kyra kesal.

"O-oh...gitu toh. Tapi Mi, kalo memang bisa, Oppa Taehyun mah nggak usah ditanggepin. Dia memang biasa begitu, orang sama satu gengnya aja suka berantem kok, apalagi sama Soobin Oppa, bedeh! Dah kayak anjing ketemu sesama anjing!" Kata Quuena sambil memelankan suaranya, takut jika nanti didengar. Mika hanya mengangguk pelan.

"MIKA AWAS!"

SYUR! Chaeryeong tertawa cekikikan melihat Mika yang tersiram minuman. "Ahahaha, belum mandi ya Nek?! Mau gue mandiin?? Sini sini!" Taehyun terus menumpahkan cola-nya ke kepala Mika. "HEH, KURANG AJAR! BERANINYA KOK SAMA CEWEK!" Teriak Queena sambil mendorong Taehyun hingga terjatuh.

"Heh bujang! Berani lo ya! Gue...."

BUAK! Omongan Taehyun terpotong karena Mika menimpanya dan meninjunya. "Gue udah tahan dari kemaren untuk nggak buat keributan, tapi LO YANG MANCING AMARAH GUE!" Mika meninggikan suaranya seraya mencekik Taehyun. Namja itu terbatuk dan berusaha melepaskan cekikan Mika namun tidak bisa, "MIKA, UDAH! LEPASIN MI!" Teriak Anggi. Ia menarik Mika dan mengelus punggungnya, sedangkan Taehyun terbatuk-batuk dan kerongkongannya sangat sakit. "Ayo ke kamar mandi! Udah dibilang nggak usah dipeduliin!" Kesal Nayara. "Nggak, gue mau pulang!" Ujar Mika, ia menepis tangan Kyra dan berlari ke kelasnya mengambil tas, gadis itu tidak peduli walau Kyra dan yang lain meneriakinya.

Mika terus berlari sambil menunduk, menahan malu karena semua tubuhnya basah oleh cola yang sengaja ditumpahkan Taehyun. Ia menangis, namun tidak terlihat karena tertutupi oleh basahnya cola. Ia kaget saat tiba-tiba Sanha menahan tangannya, "Mi...ka?..kamu kenapa?? Kamu diapain lagi?!" Mika hanya menatap Sanha dengan pandangan kosong, ia berusaha mengabaikan bisikan murid-murid lain yang sedang membicarakan dirinya. "Mika?.." Sanha mengusap wajah Mika namun gadis itu menepis tangannya. "Awas, gue mau pulang!" Kata Mika sembari berlari.

"MI, TUNGGU!.....Sialan....ini pasti gara-gara anak brengsek itu lagi....!" Sanha geram dan menghentakkan kakinya menuju kantin.

Di kantin...

"GUE NGGAK MAU TAU! Suruh temen lo itu minta maaf atau gue habisin dia besok!" Ancam Taehyun pada Kyra dan yang lain.

"ENAK AJA! YANG GANGGU DIA DULUAN SIAPA?! KOK MALAH KITA YANG DISURUH MINTA MAAF! SADAR DIRI LO YA, JANGAN SEENAK LO AJA DISINI!" Balas Queena tak mau kalah. "Berani lo sama gue, hah?!" Sebelum Taehyun sempat menampar Queena, Sanha sudah menamparnya terlebih dahulu. "Lo yang harus minta maaf, pecundang!" Ujar Sanha dengan nada yang ditekan. "Eh, k-kamu yang kemaren nolongin Mika...." Kata Iva pelan. "Gue udah tenang karna gue pikir lo udah tobat, ternyata nggak!" Sanha menarik kerah seragam Taehyun hingga Taehyun terangkat. "Denger ya pecundang! Jangan berani-beraninya lo mukul cewek dengan tangan lo yang kotor itu! Oh iya, Bapak lo kan dulu suka mukul emak lo, makanya lo ketularan dia!" Taehyun membelalakkan matanya dan langsung menghajar Sanha.

"NGGAK USAH BAWA-BAWA NAMA BAPAK GUE, BANGSAT!" Teriaknya sambil terus menghajar Sanha. Sanha menunggu saat yang tepat dan...KREK! ia berhasil memelintir tangan Taehyun.
Namja itu berteriak kesakitan, ia meringkuk di lantai seperti kerasukan.

"TAEHYUN!!" Soobin dan yang lain mendekati Taehyun dan berusaha mencari tau apa yang terjadi. "Sanha?? LO APAIN DIA, HAH?!" Tanya Yeonjun sembari menarik kerah seragam Sanha.

"HARUSNYA LO TANYA DULU BAGUS-BAGUS, DIA DARI KEMAREN TUH GANGGUIN MICHELL TERUS! LO KIRA MICHELL NGGAK RISIH APA DISIKSA SAMA DIA TERUS?! MIKIR PAKE OTAK, KALIAN KIRA KARNA KALIAN BER-GENG KALIAN DITAKUTI SEMUA MURID DISINI?! OH YA NGGAK, KITA CUMA KASIAN AJA NGELIAT KALIAN YANG KEHIDUPANNYA UDAH ANCUR MALAH MAKIN ANCUR, NGGAK PUNYA OTAK!"

TxT terdiam mendengar ocehan Sanha, mereka tidak bisa mengelak kalau mereka memang salah. "Denger ya! Hidup lo boleh ancur, tapi nggak seharusnya juga lo ancurin hidup orang! Lo liat apa yang bakal gue lakukan kalo lo sentuh Mika seujung kuku pun! Inget lo ya!" Sanha membuat semuanya terdiam, tak terkecuali geng TxT.

Soobin menggertakkan giginya dan menjambak rambut Taehyun, "Lo ikut ke gue ke gudang sekolah, cepattt!" Teriaknya geram. "A-astaga.....baru kali ini aku liat Sanha Oppa semarah itu!" Kata Quuena. "Padahal, dia anaknya baik kok, nggak pernah berantem, sekarang malah...ya ampun...." Iva, Kyra, Fanny, dan Nayara bertatapan, tidak tahu harus berkata apa.













JANGAN LUPA VOMENT GAES💜! anggikirana Citauna yessikaam_

I am YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang