"Nah, ini Asrama kalian!" Kata Sehun. Para gadis itu terpukau, asramanya tidak seburuk yang mereka bayangkan.
Bertingkat dua, bercat putih, juga memiliki atap.
"Wah, besar juga!" Kata Kyra kagum. "Kalian belum lagi melihat dalamnya, sini ikut Bapak!" Keempat anak itu berteriak-teriak saat melihat dalam rumahnya.
Jujur saja, Mika juga kagum dengan asramanya.
Bersih, dan juga damai, sejuk sekali. Di belakang asrama mereka ada taman, di ruang tamu-nya ada tv yang besar.
"Nah, di lantai satu kamarnya ada dua! Kalau di lantai dua kamarnya ada tiga, kalian bebas memilih ingin tidur dengan siapa!" Kata Sehun.
"Aku tidur sendiri!" Mika sudah memilih kamarnya di lantai satu dan berjalan dengan santai memasuki kamarnya.
"Ma-maafkan dia, Pak! Dia...." "Haha, tidak apa-apa! Miss Anne sudah menjelaskan pada saya kok!" Sehun memotong kata-kata Nayara.
"Ngomong-ngomong, kalian lapar nggak? Mau makan?" Tanya Sehun.
"Mauuu!" Teriak para gadis.
"Hehe, mau makan apa?" Tanya Sehun.
"Ehm....Tteokboki saja deh! Kayaknya cuma itu makanan yang halal, ahahaha!" Kata Khila.
"Baiklah, tunggu sebentar!"
"Eh, Bapak yang bayar?!" Tanya Kyra. "Ya, tentu saja!" Jawab Sehun.
"Eh, tapi kan...."
"Sudah sudah, Ky! Ini kan udah tugas Bapak!" Sehun celingukan.
"Mika masih di kamar ya?" Tanya Sehun.
"Iya Pak, kenapa?" Kata Fanny.
"Ah, Bapak cuma mau minta temenin dia beli makanan kalian aja! Tapi kalo dia-nya istirahat nggak apa-apa kok!" Kata Sehun.
"Aku ikut!" Ujar Mika yang keluar dari kamar.
"Aku mau beli sesuatu juga" Sambung Mika.
Sehun melihat tangan Mika yang berada di perut dan langsung mengerti.
"Kalau begitu, ayo! Kalian tunggu disini dulu ya" Pinta Sehun.
Keduanya pun keluar dan segera pergi.
"Ahhh, capek banget! Btw, siapa nih yang mau tidur di bawah? Kan kamar satunya udah ditempatin sama si Mika!" Kata Nayara.
"Aku sih terserah kalian deh, yang penting aku sama Kyra!" Kata Fanny.
"Iye iye kutil!" Ujar Nayara.
"Ya udah, aku sama Fanny di atas, dan kalian di bawah. Gimana?" Tanya Kyra.
"Boleh tuh! Lagian, gue males naek turun tangga, nguehehe!" Sahut Khila.
"Ya udah, deal. Kita beres-beres barang dulu yok sebelum mereka balik!" Ajak Kyra.
"Yok!" Sahut ketiga gadis itu.
"Sakit banget?" Tanya Sehun yang melihat Mika meringkuk. "Begitulah" Jawab Mika.
Sehun berhenti di sebuah supermatket dan turun tanpa diperintah.
'Da-dasar gila!' Batin Mika.
Mungkin, jika ia laki-laki, ia tidak akan pernah membelikan roti kapas untuk wanita seumur hidupnya, namun Sehun mau membeli itu untuk-nya.
Sehun kembali dan naik ke mobil, ia menyodorkan plastik kecil yang berisi roti untuk wanita dan minuman pereda nyeri.
"Minumlah itu, kau akan merasa baikan nanti!" Pinta Sehun.
KAMU SEDANG MEMBACA
I am You
Fanfiction"Sampe kapanpun gue gak bakal pernah anggep kalian sahabat gue!" Mika Alice Caroline adalah seorang gadis yang memiliki kehidupan yang hancur. Suatu hari wali kelas mereka, Aletta Rosianne, menunjuknya sebagai murid pertukaran pelajar ke Korea, bers...