Issues

8 2 2
                                    

"HAHAHA, DASAR ANAK PELACUR! BENER-BENER BUTUH DUIT YA MAKANYA EMAK LO JUAL DIRI?! AHAHAHA!"

Mika dan Nayara yang sedang berjalan ke kantin bertatapan saat melihat Taehyun dikelilingi semua murid.

"Hahaha! Iya tuh! Paling-paling, emaknya ngemis sama om-om biar bisa bayar uang sekolah dia!" Teriak anak-anak yang lainnya.

"Hah?? Apa sih? Kok mereka ngomong gitu??" Kata Mika.

"Ada yang bilang kalo mereka liat Eomma-nya Oppa Taehyun keluar sama om-om ke hotel malem-malem! Jadi....Oppa Taehyun diledekin dari tadi. Sebenarnya....Eomma Oppa Taehyun udah beberapa kali kepergok kalo dia ngejual dirinya demi bayar uang sekolahnya Taehyun!" Mika membulatkan matanya saat mendengar pernyataan Yuna yang tiba-tiba datang.

"ANAK PELACUR! ANAK PELACUR!" Taehyun hanya diam diantara semua murid yang meneriakinya. Disaat ia sudah tidak tahan lagi, namja berambut agak panjang itu menghajar semua murid satu per satu tanpa pandang bulu, perempuan pun ia hajar tanpa ampun.

Mika nekat berlari ke arah Taehyun, ia nekat menarik Taehyun yang sedang ganas dan membawanya ke gedung belakang sekolah.

"AWAS, LEPASIN GUE! GUE PENGEN BANTAI MEREKA SEMUA!" Taehyun meronta-ronta sambil berteriak-teriak.

"Emang dengan lo mukul mereka semua masalahnya bakal selesai? Kan nggak. Udah, tenang. Hitung dari 1 sampe 5 dalem hati, terus hembusin nafas pelan-pelan" Mika enggan namun ia dengan terpaksa memeluk Taehyun, Anne pernah bilang padanya kalau sebuah pelukan bisa meredam semua emosi dalam diri seseorang, dan benar saja. Taehyun yang tadinya ganas menjadi diam tak berkutik.

"Grrr....NGAPAIN LO SOK-SOK-AN NENANGIN GUE, BANGSAT?!" BUK! Taehyun meninju gadis itu dan membuatnya terjatuh.

"SOK SOK PEDULI, PADAHAL LO SENDIRI SENENG KAN GUE DIKATAIN BEGITU?! BRENGSEK LO!"

Mika menahan tinju Taehyun dan memukul Taehyun kembali, BUAK! Taehyun berhasil jatuh.

"SIALAN, LO NGAJAK GUE BERANTEM!" Keduanya saling tinju-meninju, jujur Mika tidak tahan karna Taehyun terlalu kuat, ia membulatkan matanya saat Taehyun menguncinya hingga ia tak bisa bergerak.

"Krhhh, le...pasin...!!!" Ujar Mika berusaha untuk melepas kuncian Taehyun.

"MATI LO MATI!!" Mika sudah hampir kehabisan nafas, dan terlintas pikiran licik di kepalanya.

DUAK! Ia menghantam wajah Taehyun dengan kepalanya.

"AGHHH SIALANNNN!!" Mika berhasil melepas kuncian dari Taehyun dan tidak menyia-nyiakan kesempatan, ia segera berlari kencang, namun gadis itu tak menuju kelas, ia kabur dari sekolah.

"GADIS SIALAN! AWAS LO LONTE!!" Seketika Mika dan Taehyun menjadi pusat perhatian semua murid, Taehyun menggertakkan giginya kesal.

'Brengsek...awas lo ya!' Batin Taehyun.





Mika mengatur nafasnya yang hampir habis, ia bersandar pada pohon yang ada di dekatny sambil mengusap kepalanya, kepalanya sangat sakit saat menghantam wajah Taehyun tadi.

"Aku lelah...seseorang...tolong bawa aku pergi...." Gumam Mika seraya menutup matanya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Dimana Mika?" Tanya Yoongi di kelas 10 jurusan vokal. Keempat temannya itu hanya bertatapan, "Ng-nggak tau Pak, tiba-tiba aja dia pergi...." Jawab Nayara.

Saat Yoongi ingin menjawabnya, Jungkook masuk ke kelasnya dengan pandangan kesal dan suram.

"Ada apa?" Tanya Yoongi pelan.

"Apa Hyung tau.....dimana Taehyun?" Yoongi terdiam dan menggeleng.

"Sial...kemana lagi anak itu?!" Ujar Jungkook.

"Mika, murid pertukaran pelajar itu juga tidak ada!" Kedua namja itu bertatapan.

"Huft....buat saja surat panggilan orangtua, aku tidak tahan lagi!" Ujar Jungkook sembari berlalu pergi, sedangkan Yoongi hanya menggelengkan kepalanya

I am YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang