Teman baru

12 4 6
                                    

Ruang jurusan vokal kelas 10.....

"Baiklah anak-anak, hari ini kita kedatangan tamu dari negara tetangga. Silahkan, kalian berlima!" Pinta Min Yoongi, wali kelas 10 jurusan vokal. "Mi, duluan!" Bisik Nayara. Mika kesal dan menginjakkan kakinya ke kelas itu. "Perkenalkan diri kalian!" Pinta Yoongi

"Huh.....Annyeonghaseyo, Mika Alice Caroline imnida!"

"Annyeong, Iva imnida....."

Mika kesal mendengar tawa mengejek yang keluar dari mulut anak-anak kelas 10 itu, hingga akhirnya perkenalan selesai dan Yoongi menyuruh mereka tenang. "Seperti yang kalian ketahui, mereka ini murid pertukaran pelajar dari Indonesia. Jadi Bapak harap, kalian bisa akrab dengan mereka. Ajarilah mereka budaya kita dan buat mereka senyaman mungkin selama mereka berada disini, mengerti?" Kata Yoongi panjang lebar. "Mengerti Pak!" Jawab semuanya dengan malas.

"Dan kalian.......dua orang bisa duduk di kursi kanan paling pojok, dua-nya lagi bisa duduk di barisan tengah, dan....satu-nya lagi bisa duduk di dekat jendela barisan kiri!" Kata Yoongi. Iva dengan cepat menarik Nayara ke kursi kanan paling pojok, Kyra dan Fanny memilih duduk di barisan tengah, dan Mikabduduk di dekat jendela barisan kiri. TUK TUK! Mika menoleh saat seseorang di belakangnya menepuk bahunya dengan pelan. "Ya?" Tanya Mika. "Kenalkan, aku Shin Yuna, salam kenal!" Kata gadis cantik berambut panjang yang bernama Yuna itu.

"Ah ya, salam kenal!" Mika membalas uluran tangan Yuna.

"Kamu dari Indonesia kan? Disana enak nggak?" Bisik Yuna. "Entahlah" Jawab gadis berambut sebahu itu dengan singkat. Yuna hanya tersenyum tipis, "Aku harap kita bisa jadi temen baik ya!" Mika hanya mengangguk pelan.

"Udah sadar, Hyun?" Tanya Woojin saat Taehyun membuka matanya. Taehyun hanya menggumam, "Jangan bangun dulu kalo memang belum baikan. Tidur aja" Kata Woojin, ia menyodorkan air putih hangat ke Taehyun.

"Kalau Bapak boleh tau, kamu kenapa bisa berantem sama Euntak? Kamu tau kan urusannya bakal panjang kalo udah sama berandalan itu?" Tanya Woojin. Taehyun menatap Woojin, ia ragu apakah ia harus menceritakannya atau tidak. "Dia....dia pernah ngelecehin Beomgyu, Pak, cuma untuk mastiin Beomgyu laki-laki atau nggak, dan Beomgyu baru cerita sama saya kemarin!" Woojin membulatkan matanya, "Anak itu benar-benar....." "Makanya saya pengen kasih balasan yang setimpal sama dia, saya nggak peduli deh mau saya kena hukuman atau apa, kalo bisa tadi saya bunuh Euntak langsung!" Taehyun tersenyum masam.

"Beomgyu itu....udah kayak kakak saya sendiri. Dia manis, imut, lucu, paling nggak suka dibilang kayak gitu, haha! Tapi pernah suatu hari, saya dibully, dan dia yang bela saya!" Sambung Taehyun.
"Kan bener, kalian pasti saling sayang!" Kata Woojin. "Tapi jujur ya Pak....saya risih karena anak-anak lain sering bilang kalo hubungan kita lebih dari sahabat! Ya saya....saya jadi kesel dan....melampiaskan itu sama Beomgyu..." Woojin bisa melihat rasa bersalah di wajah Taehyun, ia menghembuskan nafasnya dan menepuk bahu Taehyun. "Bapak ngerti kok, kalo Bapak jadi kamu juga Bapak pasti bakal risih juga. Tapi coba deh kalo lain kali ada yang buat kamu marah, kamu tahan amarah kamu, coba itung dari 1-5! Pasti amarah kamu bakal redam, yakin deh sama Bapak!" Taehyun mengangguk. "Makasih banyak ya Pak, Hyun bakal inget pesan Bapak, Hyun balik ke kelas ya!" Pamit Taehyun. "Luka kamu gimana, udah gak sakit?" Tanya Woojin. Ia berdiri dan memapah Taehyun, "Saya nggak apa-apa kok Pak, udah ya Pak, makasih banyak!" Woojin menghela nafasnya, "semoga aja kamu bisa rubah dia ya, Beomgyu!" Gumam Woojin.

GREKKK! Semua mata tertuju pada Taehyun yang menggeser pintu. "Kang Taehyun, dari mana saja kau?" Tanya Kang Jungkook, wali kelas sekaligus guru vokal di kelas 11. "Ruang kesehatan!" Jawab Taehyun sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam sakunya. "Ngapain kamu kesana?! Pasti kamu abis berkelahi lagi kan?!" Jungkook mulai meninggikan nada bicaranya. "JAWAB BAPAK!" Ia berteriak dan memukul penggaris kayu yang besar itu ke meja, membuat semua murid takut. "Hah....iya Pak" Jawab Taehyun pasrah. "Keluar kamu! Jangan masuk pelajaran saya!" Taehyun menatap Beomgyu sekilas dan pergi keluar. "Pak anu....." Beomgyu bergetar, namja manis itu memberanikan diri untuk maju ke depan. "Pak, boleh suruh Taehyun masuk? Dia berantem demi belain saya Pak...." Ujar Beomgyu pelan.

"Demi belain kamu? Emangnya kamu diapain sama siapa?" Tanya Jungkook, ia duduk dan melipat tangannya di atas meja. "S.....sebenarnya, saya....pernah dilecehin Euntak, Pak....Taehyun geram dan dia mau kasih pelajaran ke Euntak!" Jungkook membulatkan matanya. "Apa?? Ke-kenapa......" Jungkook menyentuh pelipisnya dan memelankan suaranya, "Kenapa kamu nggak pernah cerita sama Bapak, nak?!" Kata Jungkook sembari menggoyang-goyangkan bahu Beomgyu. "Saya....takut kalau Bapak malah memberi hukuman ke saya! Saya.....hiks.....saya.....minta maaf Pak!" Namja bergigi kelinci itu hanya diam, dan ia menyuruh Beomgyu untuk memanggil Taehyun masuk.

"Kalian berdua, ikut Bapak ke ruang konsultasi!" Pinta Jungkook. "Dan kalian, jangan ribut! Latihlah suara kalian, begitu Bapak masuk, akan Bapak tes kalian satu per satu!" Kata Jungkook.

Di ruang konsultasi, Taehyun dan Beomgu duduk berhadapan dengan Jungkook. Sedari tadi, Jungkook belum mengucapkan satu patah kata pun, tangannya terus mengusap keningnya. "Huft......kamu berantem karena bales dendam sama Euntak?" Jungkook mengangkat suaranya. "Nggak, saya memang pengen hajar dia aja!" Ujar Taehyun. "Taehyun, serius!" Jungkook menggebrak meja-nya.
"Iya saya dendam sama dia karena dia pernah ngambil bakso bakar saya! Puas?!" Taehyun memalingkan wajahnya dan melipat tangannya.

"Ck, huft....Beomgyu, bener dia hajar Euntak karena balas dendam soal kamu?" Tanya Jungkook sekali lagi. "Udahlah nggak usah dibahas, saya capek, pala saya pusing!" Taehyun berdiri dan keluar dari ruang konsultasi, sedangkan Jungkook hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Maafin Bapak ya, Gyu. Bapak nggak perhatiin kalian bener-bener! Bapak....wali kelas yang payah..." Gumam Jungkook. "Nggak apa-apa Pak, saya juga baik-baik aja kok!" Beomgyu tersenyum tipis. "Ya udah, kamu di kelas sana, nanti Bapak ke kelas!" Pinta Jungkook yang disertai anggukan Beomgyu.

I am YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang