Please Hear Me

23 3 3
                                    

"Si Mika kenapa Pak?" Tanya Iva.

Ia, anak TxT dan yang lainnya menjenguk Mika di ruang kesehatan saat istirahat.

"Kayaknya dia stress berlebihan sampe nggak kekontrol, dan juga kurang tidur. Tadi dia bangun kok, terus Bapak kasih makan sedikit, terus tidur lagi dia" Jelas Woojin.

"Kecapekan kata lainnya Pak?" Tanya Huening dan Woojin mengangguk.

"Btw......NGAPA SEMUA PADA NGUMPUL DISINI DAH?! MIKA-NYA KASIAN GOBLOK, JADI SENEP DIA NANTI DIKERUMUNIN!" Teriak Woojin.

"SSSTTT! Kalo Bapak teriak nanti bangun si Mika-nya."

Bisik Nayara dan Woojin terkekeh pelan.

"Dah dah sana, Mika masih mau tidur ini, kasian dia, kantong matanya juga keliatan banget" Usir Woojin.

"Oh iya, minta aja surat keterangan si Mika sama Pak Yoongi, biar gak dikira bolos dia" Sambung Woojin.

"Iya iya Pak! Ya udah, kami ke kelas dulu ya Pak, jagain Mika!" Pesan mereka.

"Hah.....Mika Mika, padahal kamu punya banyak orang yang sayang sama kamu, tapi kamu masih nutup diri kamu? Open your eyes, honey....you're not alone" Gumam Woojin, ia bersandar di sofanya dan menutup matanya.











"PAKKKK, HOYYY, BANGUN PAKKK, DAH MALEM PAK DAH MALEMMMM!!!" Teriak Soobin.

Woojin membuka matanya berat.

"Hm? Kalian....udah pulang?" Tanya Woojin sambil mengucek matanya.

"Udah dari tadi kali, Pak. Kami pengen jemput Mika pulang terus izin sama Bapak, eh Bapak malah tidur. Udah kami pasangin alarm juga di kuping Bapak nggak mempan, haduh capcay!" Ujar Soobin.

"Alay dih!" Sambar Nayara.

"Heh, like-like i dong! Kok you yang busy!" Kesal Soobin.

"Buset dah, pasukan kalian nambah 2 lagi?" Ujar Woojin saat melihat Sanha dan Jisung.

"Enggh....! Ya udah sana pulang, Bapak juga mau pulang. Atau kalian sebagian ikut Bapak aja?" Tawar Woojin.

"WAH BOLEH PAK!" Teriak semuanya.

"Kambeng! Nggak nggak, Bapak ambil si Mika aja, gadis gadis ikut Bapak, terus namja-nya jalan kaki! Lagian kalian bawa motor kan?" Kata Woojin.

"Yah Pakkk, motor Soobin ban-nya kempes Pakkk, jadi harus dorong dulu sampe bengkel!" Ujar Soobin.

"Motor Njun juga bermasalah Pak! Kunci-nya tadi ilang entah kemanaaa" Kata Yeonjun ikut-ikutan.

"Motor NingNing sama Gyu juga Pak!" Woojin menaikkan alisnya.

"Kamu sama Beomgyu kan nggak ada motor" Huening terkekeh sembari menggaruk kepalanya.

"Deh dasar! Udah ah, sana pergi, si Mika butuh istirahat yang banyak" Ujar Woojin.

Mereka semua pergi ke parkiran, dan Sanha pulang bersama Jisung.


"Queena nggak ikut?" Tanya Woojin saat di parkiran.

"Nggak Pak, saya nanti dijemput sama Appa kok." Jawab Queena dan Woojin mengangguk-angguk.

"Baiklah...Kami duluan ya" Pamit Woojin.

"Pak, Bapak ikutin motornya Sanha Oppa aja Pak. Soalnya mereka juga ke Asrama" Ujar Nayara.

"Ah, oke" Woojin menengok ke belakang sekali-sekali.

"Belum bangun dia?" Kyra menggeleng, "Kayaknya nggak tidur semalaman dah ini" Ucap Iva.

"Emang, pagi-pagi udah ketar-ketir kayak orang sibuk terus lari-lari, udah sampe di sekolah malah mejeng di depan gerbang, entah nungguin siapa." Timpal Kyra.

"Hah? Mejeng?" Ujar Woojin.

"Iya! Dia berdiri terus di depan gerbang seolah-olah kayak nungguin orang" Kata Fanny.

"Nungguin siapa?" Tanya Woojin lagi.

"Nggak tau Pak!" Jawab Nayara.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 24, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I am YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang