Chapter 1

874 41 7
                                    

Carmina sedang menunggu keretanya datang. Sungguh melelahkan menjalani peran sebagai mahasiswi tingkat akhir dan karyawan part time secara bersamaan. Pagi hingga siang ia habiskan di kampus, lalu jam 3 sore hingga 9 malam ia habiskan di tempat kerja. Carmina memang sengaja menyibukkan diri. Setidaknya, kesibukkan bisa mengalihkan dunianya dari bayang-bayang masa lalu yang menyakitkan.

Flashback On

Carmina sedang menunggu kereta bersama Luis Guzman, seniornya di kampus. Luis sangat populer di kampus. Dia seorang mahasiswa yang cerdas dan aktif di organisasi kampus. Dia pernah menjabat sebagai Ketua Departemen Kajian Strategis di BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa), Ketua MWA (Majelis Wali Amanat), Koordinator Aksi Mahasiswa dan segudang jabatan lainnya.

"Bener kamu gak mau aku antar sampai rumah?" tanya Luis

"Gak usah kak, aku bisa pulang sendiri" jawab Carmina mencoba meyakinkan.

Luis menatap Carmina. Mengamati setiap detail wajah perempuan cantik yang berdiri di sampingnya. Lalu Luis menarik napas dalam, bersamaan dengan deru suara kereta yang melintas di depannya.

"Car, aku mau bicara.." pinta Luis dengan suara agak bergetar.

"Ya.. ada apa kak?" tanya Carmina merasa penasaran.

"Aku gak mencari pacar... aku mencari calon istri...kamu mau menjalin hubungan serius sama aku?" ucap Luis dengan mantap.

Beberapa saat Carmina termenung. Tak percaya, seorang Luis Guzman menyatakan cinta padanya. Banyak sekali gadis yang mengejar Luis di kampus, tetapi Luis memilih Carmina. Gadis yang bahkan dulunya tidak menyukai Luis sama sekali. Bagi Carmina, Luis adalah laki-laki yang suka tebar pesona.

"Kamu mau aku jawab kapan? A. Sekarang, B. Besok, C. Kapan-kapan? ucap Carmina yang mencoba mencairkan suasana.

"Sekarang!" jawab Luis dengan muka tegang.

Carmina tersenyum "Iya.. aku mau menjalin hubungan serius dengan kak Luis".

Luis balas tersenyum. Dia sangat bahagia akhirnya gadis jutek yang dia kagumi sejak lama mau jadi kekasihnya.

Kereta datang, Carmina langsung naik ke kereta itu. Sebelum pintu tertutup, Carmina melambaikan tangan pada Luis dan Luis berkata "Hati-hati Car, kabari aku kalau ada apa-apa, kabari aku kalau sudah sampai rumah".

Pintu kereta tertutup. Carmina lalu duduk sambil tersenyum bahagia. "Luis" ucapnya dalam hati.

Flashback Off

"Car... Car.. CARMINA....!" ucap Bella dengan suara nyaring.

Carmina tersadar dari lamunannya "Bella... ngagetin aja deh"

"Gak salah lagi pasti Luis.... Luis....Luiss....., ayo Car, keretanya udah datang" Bella menarik tangan Carmina memasuki kereta. "Sampai kapan sih kamu mikirin Luis terus?"

"Aku juga gak mau seperti ini Bella.. sakit... sakit banget rasanya" ucap Carmina dengan wajah sendu.

"Udah tahu sakit kenapa dipikirin terus? Luis aja belum tentu mikirin kamu. Paling dia sibuk kuliah dan pacaran sama pacar barunya. Buang-buang waktu aja kamu mikirin dia"

"Omongan kamu tuh ya pedes, tapi bener" ucap Carmina tertawa hambar. Matanya mulai berkaca-kaca.

"Jangan bilang kamu mau nangisin Luis lagi? dia gak pantes kamu tangisin. Suatu saat nanti kamu akan mendapatkan laku-laki yang tepat, yang tulus sayang sama kamu" Bella mencoba membesarkan hati sahabatnya. Bella memeluk Carmina. Tak lama kemudian, Bella melepaskan pelukannya.

Miracle of NikkoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang