Chapter 30

213 26 18
                                    

Pagi ini Nikko mengadakan briefing untuk acara ulang Tahun Pillar Motors nanti malam. Billy, Ivan, Jerico, Narez, dan Carmina sudah siap mendengarkan Nikko cuap-cuap di depan mereka.

"Kalian sudah siap kan dengan outfit ala Men In Black untuk acara nanti malam? Dasinya harus hitam semua ya. Tim kita harus kompak.. Oiya.. kamu juga sudah siapakan gaun hitam kan? Jangan yang 'terbuka' ya.. cuma aku yang boleh liat 'dalemnya' kamu" ucap Nikko yang sukses bikin satu ruangan heboh.

"Asik, udah jelajahin 'dalemnya' Capt?" celetuk Narez.

"Hatinya sih udah, kalau yang lainnya nanti tunggu resmi dulu. Iya kan Carmina sayang?" goda Nikko.

"Stop! Kalian ini ngomongnya mulai ngaco deh, ini kantor, jangan bahas yang aneh-aneh" ucap Carmina mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Gak bahas yang aneh-aneh kok, tapi yang indah-indah. Bukan begitu Capt?" ucap Jerico.

"Iya.. bahas hal-hal indah yang diinginkan. Kamu juga ingin kan Carmina sayang?" goda Nikko.

"Apaan sih? Stop!!!!!! aku gak mau denger lagi bercandanya gak lucu" ucap Carmina dengan ekspresi auto jutek.

Seisi ruangan tertawa, termasuk Nikko. Carmina terlihat menggemaskan kalau sedang jutek.

"Bercanda Carmina sayang.. maklumin aja cowok-cowok kalau bercanda suka gak ada etikanya" ucap Nikko.

"Udah-udah.. jangan racunin Carmina sama bercandaan sampah ala kita bro... tapi seriusan nih. Lo belum ngapa-ngapain Carmina kan?" ucap Ivan ingin tahu,

"Hati-hati Capt.. Abangnya Carmina ngamuk tuh.." ucap Billy.

"Masih tersegel rapi kok... cuma gua aja yang boleh buka segelnya nanti kalau udah resmi" ucap Nikko sambil terkekeh.

"Bagus kalau begitu, awas kalau lo macem-macem!" ancam Ivan.

"Udah jangan dilanjutin lagi! aku pergi nih... kalau mau bahas aneh-aneh bisa gak sih gak di depanku huh" ucap Carmina yang super kesal dengan kelakuan cowok-cowok Tim Siap Tempur.

Nikko lalu merangkul Carmina "Iya Carmina sayang... jangan pergi ya.. berat akunya kalau jauh-jauh dari kamu" ucap Nikko mulai menggombal lagi.

"Capt memang panutan gua kalau soal gombalan buaya" ucap Narez.

Carmina langsung memandang Nikko dengan tatapan autu jutek.

Nikko tersenyum "Gak gombal kok sayang... beneran.. serius.. dua rius..tiga cium ya?" 

"NIKKO!!!!!!!!!!!!" ucap Carmina dengan nada agak tinggi.

Ruang Tim Pemasaran kembali gaduh dengan gelak tawa para anggotanya. Bercanda receh seperti ini pasti akan dirindukan saat mereka semua dipecah dan masing-masing memiliki Tim baru.

***

Tim Siap Tempur sudah sampai di Hotel Sol Elite Marina. Mereka ditempatkan di Penthouse lantai paling atas. Penthouse itu terdiri dari lantai dan 4 kamar. Nikko memang sengaja meminta tim-nya untuk ditempatkan dalam satu Penthouse, tidak mau kamarnya yang berpencar-pencar. Ia ingin menikmati quality time dengan timnya sebelum direstrukturisasi.

Ivan satu kamar dengan Billy. Narez satu kamar dengan Jerico. Mereka menempati kamar di lantai 1. Sementara Nikko dan Carmina satu kamar sendiri-sendiri di lantai 2. 

"Jangan bikin kegaduhan ya Capt di lantai 2" celetuk Jerico.

"Car.. jangan lupa kunci pintu kamar, takut ada yang ngendap-ngendap masuk tengah malem" ucap Narez sambil terkekeh.

Miracle of NikkoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang