Nikko dikejutkan dengan sentuhan lembut di keningnya. Perlahan ia membuka mata, tersadar dari tidur nyenyaknya. Lalu Ia melihat sosok yang ia rindukan, sosok yang selalu membuatnya nyaman, cinta pertama dalam hidupnya.
"Mama...sudah pulang dari acara arisan ibu-ibu rambut sasak?" ucap Nikko lalu bangkit perlahan dan duduk bersandar di kasur besarnya.
"Kamu ini suka julid ya sama teman-teman Mama" ucap Miranda Pillar, Mamanya Nikko.
"Aku gak julid Mama... Itu kan kenyataan.. style rambut teman-teman Mama pada disasak gitu kan khas Ibu-ibu pejabat" ucap Nikko terkekeh.
"Kamu ini, tetap saja anak nakal.. tapi Mama senang kamu pulang" ucap Mama.
"Cuma senang?" ucap Nikko.
Mama tersenyum "iya.. iya senang bangetttt kesayangan Mama"
Nikko lalu mencium pipi Mamanya. Tak peduli usianya kini hampir 27 tahun, Nikko selalu seperti anak kecil ketika bersama Mamanya.
"Kamu terlihat lebih gemuk, apa asam lambungmu masih sering kambuh?" tanya Mama.
"Hemm.. sepertinya terakhir kambuh 6 bulan yang lalu" ucap Nikko
"Oh ya? Ayo katakan, kabar baik apa yang akan kamu sampaikan?" ucap Mama.
"Aku ada yang ngurusin Ma" ucap Nikko.
"Siapa perempuan yang kena musibah itu?" ucap Mama tanpa basa basi.
"Mama.... Kok kena musibah? Harusnya perempuan yang beruntung dong" ucap Nikko.
"Karena kamu pasti manis manja merepotkan..." ucap Mama.
"Biarin, yang penting Carminanya mau" ucap Nikko lalu terkekeh.
"Ooo... jadi Carmina..., Bagaimana keluarganya? Apa berasal dari keluarga baik-baik?" tanya Mama.
"Ayahnya seorang asisten Nahkoda Kapal Pesiar di Yunani, ibunya ibu rumah tangga. Aku belum pernah bertemu ayahnya, kalau ibunya aku sudah sering bertemu. Tante Helena baik dan penyayang seperti Mama" ucap Nikko.
"Kamu serius sama Carmina? Umur kamu sudah mau 27, bukan saatnya lagi bermain-main" ucap Mama.
"Serius dong Ma.. Carmina adalah pasangan yang aku butuhkan" ucap Nikko.
"Walau gak lebih cantik dibanding mantan-mantan kamu?" tanya Mama.
"Carmina paling cantik Ma.. Bagiku dia selalu cantik" ucap Nikko.
"Ya ampun, ternyata anak Mama benar-benar sedang jatuh cinta.."
"Benarkah? Tapi Mama gak usah khawatir. Mama tetap jadi cinta pertamanya Nikko" ucap Nikko lalu mengecup lembut tangan Mama-nya.
"Cerita sama Mama, apa yang kamu lakukan hingga Mama-nya Carmina menerima mu?" ucap Mama penasaran.
"Aku memperbaiki keran wastafel di rumah Carmina" ucap Nikko.
Seketika Mama tertawa "Kamu ini sama saja seperti Papa-mu. Kamu tahu apa yang dilakukan Papa untuk menarik simpati Kakek? Papa-mu memperbaiki atap rumah yang bocor"
"Serius Ma?" ucap Nikko tak percaya.
"Serius sayang.. untuk beberapa hal kamu itu mirip Papa" ucap Mama.
"Aku lebih mirip Mama pokonya" ucap Nikko.
Menikmati waktu bersama Mama bisa dibilang kesempatan yang langka. Nikko dan Mama sama-sama sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Sore ini begitu berharga untuk Nikko. Dia bisa berbagi cerita dan manis manja bersama Mama. Nikko tetap dianggap Anak kecil Mama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miracle of Nikko
RomanceSama-sama gagal dalam hubungan jarak jauh dan susah move on dari mantan kekasih masing-masing. Carmina dan Nikko dipertemukan dalam hubungan pekerjaan. Susah dan senang dilalui bersama hingga mencapai puncak karir impian. Akankah ada ketulusan cinta...