Chapter 33

240 28 29
                                    

"Nikko!!!!" Carmina berusaha mengejar Nikko yang berjalan cepat di depannya. 

Nikko mengabaikan panggilan Carmina.. Nikko terus saja berjalan hingga tiba di gedung C, tempat kantor Luis berada. Amarah sudah menguasainya. Ia sudah memendam keinginannya untuk menghajar Luis sejak 2 tahun lalu. Sejak Luis merebut Angelica dari sisinya, dan kini percikan bom waktu itu kembali menyala saat Luis tetap menemui Carmina padahal Nikko sudah dengan tegas melarangnya.

"Kalau kamu menemui Luis dengan keadaan seperti ini, lebih baik aku pergi saja. Aku tidak suka laki-laki yang kasar" ucap Carmina yang mulai kehabisan akal untuk menghentikan Nikko.

Nikko menghentikan langkahnya. Ia memejamkan matanya sambil berusaha mengatur nafasnya yang bergemuruh tak teratur di dadanya. Setelah ia berhasil menguasai dirinya kembali, ia akhirnya berbalik lalu menatap Carmina.

"Kamu membela Luis? kamu tidak mau Luis terluka?" ucap Nikko dengan nada dingin.

"Aku tidak membela siapa-siapa.. aku hanya tidak mau ada keributan, aku tidak mau kalian bertengkar. Koreksi jika aku salah, kamu tidak akan sekesal ini pada Luis jika kamu masih ada dendam karena Luis merebut Angelica darimu.. benar begitu kan?" ucap Carmina.

Deg...kenyataan itu sontak membuat Nikko terdiam tak berkutik..

"Kenapa? benar begitu kan? kamu masih tidak terima Angelica dimiliki Luis?" ucap Carmina yang takut menerima kenyataan jika hal itu benar.

"Ini tak ada hubungannya dengan Angelica.. ini soal kamu dan Luis? ucap Nikko.

"Aku dan Luis?? kami sudah berdamai dengan masa lalu.. kami sudah tidak punya perasaan apa-apa lagi selain sebagai teman. Sekarang aku tanya padamu, apa kamu sudah berdamai dengan masa lalu? apakah kamu sudah merelakan Angelica dimiliki Luis?  kalau kamu sudah  merelakannya seharusnya kamu tidak sekesal ini pada Luis" ucap Carmina menegaskan,

Nikko diam beberapa saat. Tidak tahu harus berkata apa. Mungkin Carmina ada benarnya...

"Aku tidak bisa menikah dengan laki-laki yang belum berdamai dengan masa lalunya.. Lebih baik kamu berfikir ulang soal hubungan kita yang sudah serius ini. Begini, kalau pun seandainya Luis meninggalkan Angelica dan memintaku untuk kembali padanya, aku tidak akan mau. Tidak akan pernah mau.. jika kejadiannya sebaliknya.. Angelica meninggalkan Luis untuk kembali padamu.. apakah kamu akan melakukan penolakan seperti yang aku lakukan? atau kamu masih mempertimbangkannya?" ucap Carmina.

Nikko terdiam.. ia mulai bertanya-tanya pada dirinya. Ya seharusnya dia tidak sekesal ini pada Luis. Nikko menyadari bahwa ia memang masih menyimpan kekesalannya karena Luis merebut Angelica darinya. Perempuan yang saat ia cintai dulu. Nikko jelas mengetahui bahwa Luis tidak mungkin merebut Carmina darinya, karena Luis sangat mencintai Angelica. Untuk apa kesal pada Luis yang tidak mungkin merebut Carmina??? 

Nikko lalu menghampiri Carmina lalu meraih kedua tangan kekasihnya itu "Kamu benar...seharusnya aku tidak bersikap sekesal itu pada Luis. Aku minta maaf... awal pertemuan kita bahkan aku punya niat kurang baik padamu. Aku ingin membuat Luis dan Angelica kesal dengan kedekatan kita dan itu berhasil.. Aku pikir kita akan saling memanfaatkan satu sama lain... tapi aku salah.. kamu begitu tulus menyayangiku.. hingga akhirnya aku benar-benar jatuh cinta padamu. Aku minta maaf Carmina.. aku tidak mau kehilanganmu.. Hanya kamu yang mencintaiku dengan tulus, tanpa melihat siapa diriku, apa jabatanku, apa yang aku miliki"

"Akhirnya kamu mengakuinya.. baiklah awalnya aku hanya dijadikan pelampiasan untukmu.. kalau aku tahu sejak awal, aku pasti akan lagsung resign dan tidak mau melihat wajahmu yang menyebalkan lagi" ucap Carmina dengan tatapan yang mengerikan.

Nikko tersenyum "Serius menyebalkan? bukannya wajahku ini ganteng-ganteng ngangenin ya?" 

"Percuma ganteng kalau brengsek" ucap Carmina

Miracle of NikkoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang