Extra Part

184 18 64
                                    

Pagi hari selalu jadi momen tersibuk bagi Carmina. Bagaimana tidak? dia harus menyiapkan baju dan sarapan untuk suami dan anak-anaknya. Kiano dan Kiana kini sudah berusia 4 tahun. Hari ini adalah hari pertama mereka sekolah TK A. Nikko dan Carmina sepakat untuk mengantar mereka sekolah.

"Mama.. lambut Kiana mau pakai bandana bial lapih" ucap Kiana.

"Mama..mobil-mobilan Kiano masukin tas" ucap Kiano.

"Ya ampun... Papaaaaaa, tolong dong bantu mama urus anak-anak. Mama lagi repot menyiapkan bekal Papa nih" ucap Carmina yang kerepotan.

"Siap Mama Carmina sayang" ucap Nikko lalu menghampiri kedua anaknya.

"Sini cantiknya Papa, rambutnya disisir dan pakai bandana biar cantik kaya Mama" ucap Nikko lalu menyisir rambut putrinya dan memakaikan bandana biru yang senada dengan seragam sekolah "Tuh anak Papa sudah cantik banget, nanti kalau ada yang ngajak pacaran jangan mau ya, bilang kalau Papa Nikko gak mengizinkan"

"Pacalan itu apa sih Pa?" tanya Kiano.

"Bagus ya Papa ngomong-ngomong pacaran di depan anak, memangnya kamu mau pacaran lagi?" ucap Carmina dengan muka super jutek.

"Ya ampun, enggak gitu Mama Carmina sayang. Papa memang mau pacaran lagi, tapi sama Mama Carmina yang cantiknya gak habis-habis" ucap Nikko.

"Gombal aja bisanya, jangan-jangan SPG-SPG cantik di pameran juga kamu gombalin ya? sampai betah lama-lama kalau ada pameran mobil" ucap Carmina.

"Masih saja insecure sih sayang, sini peluk Papa dulu" ucap Nikko dengan senyum manisnya.

"Aku peluk Kiana dan Kiano aja" ucap Carmina lalu memeluk kedua putra dan putrinya yang menggemaskan.

"Suaminya gak dipeluk nih? yakin? gak nyesel? banyak loh yang mau peluk Papa muda yang gantengnya cap Caviar ini" ucap Nikko.

"Gak, pokonya kalau Papa genit di luaran, Mama pergi sambil bawa anak-anak" ucap Carmina.

Nikko tersenyum lalu menarik Carmina ke pelukannya "Maafkan Papa ya belakangan ini memang sedang banyak pekerjaan, setelah semuanya selesai. Papa janji akan meluangkan lebih banyak waktu untuk kamu dan anak-anak ya. Kan aku kerja untuk kamu dan anak-anak, bukan buat ketemu SPG cantik" ucap Nikko.

"Awas kalau genit-genit! aku tahu banget SPG otomotif kan cantik-cantik dan seksi" ucap Carmina.

"Iya tapi kan istrinya aku siapa? kamu.. berarti kamu yang paling cantik dan seksi untuk aku" ucap Nikko lalu mengecup kening Carmina.

"Ya sudah ayo kita berangkat, nanti anak-anak terlambat" ucap Carmina lalu menarik diri dari pelukan Nikko.

Saat sampai sekolah, banyak mama muda yang melirik ke arah Nikko. Tidak hanya mama muda, tapi juga guru-guru perempuan sempat-sempatnya melirik Nikko. Carmina merasa tidak nyaman karena suaminya jadi pusat perhatian guru-guru dan orang tua murid. Nikko tidak terpengaruh dengan tatapan jelalatan yang ditujukan untuknya. Ia fokus memperhatikan putra putrinya yang sedang berbaris di lapangan. Carmina menatap suaminya dari samping, mencoba mengikuti arah pandangan suaminya yang ternyata kepada Kiana dan Kiano. Carmina langsung tersenyum, ternyata suaminya tidak jelalatan. Mungkin orang-orang di sekitar suaminya yang jelalatan.

"Kenapa tersenyum Mama Carmina sayang?" ucap Nikko yang memergoki Carmina yang tersenyum padanya.

"Eumm gak apa-apa" ucap Camina buru-buru memalingkan pandangannya.

Nikko lalu mencium punggung tangan Carmina "Terima kasih ya sudah merawat aku dan anak-anak dengan baik, aku beruntung punya Mama Carmina sayang"

"Sayangnya Nikko, aduh geli banget aku inget kamu suka ngomong gitu waktu kita pacaran" ucap Carmina.

Miracle of NikkoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang