Chapter 45

314 28 58
                                    

Carmina berkali-kali menghubungi Nikko, namun tidak satu pun panggilan yang Nikko angkat.

"Bagaimana ini? Kalau Nikko ada meeting penting dan dia lupa hadir, bisa-bisa Pak Gary marah besar. Mau gak mau aku harus nyamperin Nikko ke kamarnya" ucap Carmina dalam hati.

Carmina lalu pergi ke Hotel Pesona Panorama. Dia lalu menuju Kamar Nikko. Awalnya Carmina ragu untuk masuk, tapi tidak ada cara lain selain membangunkan Nikko secara langsung.

Carmina menaruh kartu akses kamar di dekat gagang pintu lalu pintu ia buka. Benar saja, Nikko masih tidur pulas dibalut selimut putih hingga lehernya. Carmina langsung geleng-geleng kepala. Carmina melangkah ke jendela Balkon dan membuka jendela lebar-lebar agar cahaya matahari bisa masuk dengan sempurna.

Nikko langsung menyipitkan matanya saat merasakan silaunya sinar matahari yang masuk ke kamarnya. Samar-samar Nikko melihat siluet seseorang yang dia kenali, ya itu Carmina. Cinta dalam hidup Nikko.

"Bagus ya Pak Vice President baru bangun jam stengah 8" sindir Carmina.

Nikko tersenyum "seneng banget deh, orang pertama yang aku lihat saat bangun tidur itu kamu Carmina sayang"

"Aku tak menyangka, bahkan saat pertama kali kamu membuka mata kata-kata yang keluar dari mulutmu itu adalah gombalan" sindir Carmina.

"Pagi-pagi jangan jutek dong sayang, harusnya kamu kasih aku morning kiss biar aku tambah semangat" ucap Nikko sambil tersenyum jahil.

"Nanti aja kalau kamu udah mandi, Ayo cepetan bangun terus mandi. Aku bukan asisten pribadimu lagi Nikko, aku punya pekerjaan lain yang harus aku kerjakan" ucap Carmina menekankan.

"Yaudah aku bangun nih" ucap Nikko lalu menurunkan selimut dari lehernya ke pinggang. Dada atletis Nikko terpampang nyata di hadapan Carmina.

"Aaaaaaa...." Carmina langsung menutup mukanya "kamu tidur gak pake baju?"

"Hahahahaha Aku lupa bilang sama kamu kalau tidur aku memang gak pake baju. Kamu harus terbiasa dong sayang, kan nanti kita tidurnya satu selimut berdua" goda Nikko.

"Tapi kamu pakai boxer kan?" ucap Carmina sambil tetap menutup matanya.

"Bentar aku liat dulu" ucap Nikko lalu menyingkap selimutnya "pake celana dalem doang nih gimana dong?" ucap Nikko sambil tersenyum jahil.

"Nyesel aku bangunin kamu, yaudah aku ambilin handuk" ucap Carmina lalu berjalan ke kamar mandi tanpa melirik sedikit pun ke arah Nikko.

Tak lama kemudian Carmina menyerahkan handuk kepada Nikko sambil memalingkan muka "Ini handuknya cepetan pake terus mandi" ucap Nikko dengan nada jutek.

"Terima Kasih sayang.. sekalian siapin baju kerjaku ya.. kamu mau nemenin aku mandi gak?" goda Nikko.

"NIKKO!!!!! SUDAH SANA CEPAT MANDI!" ucap Carmina dengan setengah berteriak.

"Iya..iyaa.. kamu kalau jutek gemesin deh.. " ucap Nikko lalu memakai handuk di pinggangnya "Aku gak dikasih morning kiss dulu nih?"

"Enggak... Cepatan sana mandi!" ucap Carmina.

"Yaudah.." ucap Nikko.

Carmina masih memalingkan muka. Membuat pipi mulusnya terpampang nyata di hadapan Nikko.

Cup..

Nikko sukses mendaratkan ciumannya di pipi Carmina

"Aaaaaaa Nikko... Nyebelin banget!!!!" ucap Carmina.

"Hahaha... dasar konservatif" ucap Nikko sambil berjalan menuju kamar mandi.

Dengan perasaan kesal Carmina lalu menyiapkan baju kerja Nikko. Membereskan barang-barang Nikko. Lalu pergi ke Balkon. Menutup pintu dan gordennya. Carmina memilih menunggu di Balkon.

Miracle of NikkoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang