Chapter 43

341 28 60
                                    

Nikko sedang test drive mobil Porsche Taycan yang baru sampai di Pillar Motors. Dulu saat launching di Singapore, Nikko hanya bisa melihat-lihat saja. Sekarang dia bisa mencobanya secara langsung. Dia ditemani Billy berkeliling area perumahan yang sepi kendaraan. Setelah puas test drive mobil mewah tersebut, kini giliran Billy ditemani Jerico. Mereka harus mencobanya agar bisa menjelaskan kelebihan mobil mewah ini kepada calon konsumen.

Nikko memasuki Lobby kantor. Ponselnya berdering. Nikko meraih ponsel di saku celananya.

"Hallo.. ada apa Isabel?"

"Nik, kamu di kantor kan?"

"Iya.. ada perlu apa saudara kembarku?"

"Temenin aku meeting yuk, di hotel Pesona Panorama. Kak Carlo lagi ke Surabaya, males juga kalau ke sana sendirian. Aku udah bilang Papa kok. Nanti aku jemput kamu, pake mobil aku aja"

"Kalau paman Gary udah ngizinin, yaudah ayo.. aku tunggu di kantor ya"

"Terima kasih sepupuku sayang, 30 menit lagi aku sampai kantor Papa"

***

Ceklek.. Pintu ruangan Nikko terbuka.

"Hai sepupu..." ucap Isabel lalu menghampiri Nikko.

Mereka kemudian cepika-cepiki.

"Aku perlu ganti baju dulu gak?" tanya Nikko.

"Gak usah, kamu udah tampan dari lahir kok" ucap Isabel yang membuat Nikko semakin besar kepala.

"Hahahahaha... mentang-mentang ada maunya terus bilang aku tampan" ucap Nikko.

"Kamu benar-benar tampan Nikko.. tapi sayang yah gak punya pacar" ucap Isabel.

"Siapa bilang?" ucap Nikko sambil tersenyum jahil.

"Kamu udah punya pacar baru Nik? siapa?" tanya Isabel.

Nikko tersenyum jahil "Enggak kok... aku masih usaha keras untuk dapetin Carmina kembali.. ternyata gak semudah gua kira"

Isabel lalu mengelus-ngelus punggung Nikko "Maafkan aku ya Nik, seandainya aku dulu gak bantuin Angelica, mungkin kejadiannya gak kaya gini" ucap Isabel dengan tulus.

"Bukan sepenuhnya salah kamu kok.. aku juga salah karena berbohong sama Carmina " ucap Nikko.

"Aku janji akan bantuin kamu sepupuku sayang.. udah jangan kaya orang gila lagi ya" ucap Isabel sambil tersenyum jahil.

"Sembarangan, pasti paman Gary yang cerita ya..payah nih paman gak bisa jaga rahasia" ucap Nikko.

"Hahahaha..Papa itu peduli sama kamu. Sayang juga sama kamu kaya anak sendiri. Makanya kita dianggap saudara kembar sama papa" ucap Isabel.

"Iya.. yaudah ayo. Nanti kamu telat meetingnya" ucap Nikko.

Nikko mengemudikan mobil mewah Isabel menuju Hotel Pesona Panorama di Bukit Indah.

Setelah menempuh 2 jam perjalanan, akhirnya mereka sampai di Hotel Pesona Panorama. Nikko pernah ke hotel itu sebelumnya, saat ikut Rapat Kerja Akhir Tahun bersama Pillar Motors.

"Kamu mau aku temenin meeting atau gimana?" tanya Nikko.

"Gak usah, lebih baik kamu makan dulu aja ya. Aku udah reservasi tempat di Resto Lake, kamu tahu kan tempatnya? bilang aja atas nama Isabel Pillar" ucap Isabel.

"Tahu dong, aku pernah ke sana sama Paman.. jadi aku langsung ke sana aja?" ucap Nikko.

"Iya.. pokonya kamu pesen apa aja yang kamu suka ya" ucap Isabel.

Miracle of NikkoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang