Chapter 11

263 26 25
                                    

Carmina tengah berdiri di depan pintu apartemen Nikko. Dia menekan bel beberapa kali namun Nikko tak kunjung membukakan pintu. Carmina memutuskan untuk menghubungi Nikko, baru saja ia menempelkan ponsel di telinganya, tiba-tiba pintu terbuka. Nikko memberikan kejutan dengan menampilkan dada bidangnya pada Carmina.

"Kebetulan kamu sudah datang, ayo pilihkan aku baju, sekalian untuk keperluan shooting hari ini yaa" ucap Nikko sambil tersenyum jahil.

"Kamu sengaja bertelanjang dada ya di depanku supaya aku kesal?" ucap Carmina dengan ekspresi auto jutek.

"Kok kesel sih? Tak sembarang wanita loh yang bisa melihat dada bidangku yang seksi ini?" goda Nikko dengan ekspresi sok cool.

"Maaf saja, justru kamu telah menodai penglihatanku tuan Pillar" ucap Carmina

"yang penting kan aku tak menodai hatimu Carmina sayang, lagian punya hati kok gemboknya rapet amat.. susah Aku bukanya" ucap Nikko

"Ngomong apa sih kamu? mulai ngaco deh. Sebelum kewarasan kamu menurun drastis, lebih baik kamu minggir karena Aku mau ke ruang wardrobe kamu!" ucap Carmina.

"Mau ditemenin gak? Kali aja kamu lagi mikirin hal-hal yang diinginkan" ucap Nikko sambil terkekeh.

"NIKKO!!!!!!!!" ucap Carmina dengan nada tinggi.

Kantor Pillar Motors

Ivan, Jerico, dan Tim Video sedang mempersiapkan setting dan perlatan untuk keperluan shooting. Sementara itu Carmina sedang memberikan pengarahan pada Nikko dan Romi Salim terkait skrip dan konsep video yang akan dibuat. Nikko tak menyangka Asisten Pribadinya bisa merangkap sebagai sutradara untuk vlog-nya. Carmina benar-benar perempuan yang kaya ide dan kaya talenta.

Proses shooting pun dimulai, pengambilan gambar dilakukan di lantai 1,3, dan rooftop lantai 7. Untuk ukuran orang yang pertama kali shooting vlog, Nikko termasuk fast learner. Dia tidak kaku di depan kamera dan cara dia berekspresi dan berbicara di depan kamera sungguh menawan.

Serangkaian proses shooting pun selesai pada pukul 1.30 siang. 4.5 jam yang sangat melelahkan. Hasil videonya akan direview dan diedit oleh tim video. Semua yang terlibat dalam proses shooting kini sedang menikmati makan siang secara buffet di rooftop lantai 7. Carmina sudah menyiapkan semuanya.

"Bagaimana penampilanku tadi?" tanya Nikko lalu menyuap makanan ke mulutnya.

"Harus kuakui, kamu punya bakat akting" ucap Carmina.

"Apa sudah seperti Tom Hardy, aktor idolamu?" ucap Nikko sambil ternyum jahil.

"Tidak, karena kamu terlalu tebar pesona.. sengaja banget ya biar banyak fans-nya?" ucap Carmina

"Cemburu lagi.. percayalah.. perempuan di luar sana tidak ada yang seperti kamu. Carmina sayangku memang limited edition" ucap Nikko

"Sudahlah habiskan makananmu, aku tidak tertarik mendengar semua gombalan Playboy Cap Kaviar seperti dirimu" ucap Carmina dengan cuek.

"Wow, berarti aku sejajar dengan Randy Winata dong.. tapi kamu salah, aku laki-laki yang baik kok, setia lagi, tidak kah kamu melihatku seperti itu?" ucap Nikko sambil tersenyum manis.

"Laki-laki yang baik tidak akan memacari anak perempuan dari klien demi memuluskan urusan bisnis" ucap Carmina dengan sinis.

Nikko tertawa kecil "Itu adalah jalan terakhir yang pernah aku pilih.. saat itu aku masih jadi marketing pemula, jadi aku hitung itu hanya proses pembelajaran, bukan cara kotor"

"Kamu hanya mencari pembenaran, tetap saja kamu salah.. kamu telah mempermainkan hati perempuan.. siapa tahu perempuan itu benar-benar sayang padamu" ucap Carmina.

Miracle of NikkoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang