September (4)

720 47 0
                                    

🎶 Jadikanlah aku pacar mu
Kan kubingkai selalu indahmu🎶
Jadikanlah aku pacar mu
Iringilah kisahku🎶

Senandung Neira dibawah langit yg berawan. Aily hanya menghela napas melihat temannya itu.

"Maneh galau? " tanya Aily cekikikan

"aihhh maneh ngajakin gelut? "

" abisnya melankolis banget,, udah dua kali juga. Harusnya kebal dong"

"Tuhan mah kecepetan ngasih luka,, kejadian itu belum sampe semenit setelah gue mikirin dia"

"artinya terkabul dong,baru mikirin udah dikirim depan mata" katanya menghibur

"iyaa gak sama ceweknya juga kali,, itumah hidayah buat gue mundur" kata Neira kesal

"Nah itu sadar, aslinya maneh peka tp gk mau ngakuin aja"

"kita buktiin,, abis ini kan pasti papasan ama doi. Klo sampe lo kesel ama dia, fix lo udah naruh hati. Klo ga berarti doi cuma pelampiasan buat lupain Darma", tantang Aily

Ia mengangguk setuju,, Sesampainya dikelas lantai 3, Neira kesal. Hari ini upacara ditiadakan,membuatnya tak dapat kesempatan melihat sekilas ciptaan tuhan yg satu itu.

Akhir2 ini ia merasa bosan. Senin ini terasa begitu hampa. Waktu terus berkurang,, hingga sore telah menyapa.

Ia menyeka dahi,wajah putihnya memerah. hawa panas bertambah karena gerai panjang gadis itu.

"Lupa bawa kucir segala " rutuknya

" udah blom? " Aily menatapnya yg asik dengan sepatu

" duduk, gausah balik dulu" ia menarik pergelangan tangan Aily hingga dia terduduk

Melihat temannya yg sering tersenyum tanpa sebab, membuat Aily ingin membawanya berkonsultasi tentang kejiwaan.

Namun ketika ia tau letak kegilaan yg membuat gadis ini terganggu mentalnya,Aily takjub. Hanya karena satu makhluk ciptaan tuhan?, skenario tuhan sungguh diluar nalar.

"pantes dulu lo gampang banget kecantol Darma" cibir Aily

" gue jd merasa bersalah,, gue baru mantengin doi, lo malah bahas doi kedua gue" ucapnya asal

"ehh bambang, doi cukup satu aja kali,serakah amat"

"heran gue, lo kan kemaren bilang sendiri klo liat si doi ama ceweknya LAGI. Tapi kenapa masih pantengin aja, gk kasian sama itu hati? "lanjutnya geram.

" gue gak mau percaya ama kata orang yg berpendapat klo 'dia bahagia aku bahagia',, gue gak sependapat. Tapi gue percaya klo gue harus kasat mata biar dia bahagia. Seenggaknya dia gk keganggu akan kestalkeran gue"

Terdengar suara tawa. Neira mulai tersenyum samar. Aily paham apa yg dilontarkan gadis ini. Ia tak berani lebih jauh mengusik bahagia yg terlalu sederhana.

Ditengah terik sore, Radi tertawa lepas ketika kejadian kocak sukses mencuri tawanya. Ia tak sadar jika disudut lapangan ada si pengintai.

Radi kembali mendribel bola dan shoot.
Masuk. Radi sukses melempar bola ke dalam ring. Basket adalah temannya.

Dentuman bola itu seiring dengan dentuman jantung Neira. Setiap gerakan Radi tak pernah lepas dari netranya. Dia takut ketika secara perlahan waktu mulai berjalan. Itu alasan logis jika perasaannya mulai memudar.

"udah besok liatin lagi,, besok masih ketemu" gadis dihadapannya masih tak berkutik

Sampai ia menariknya Neira masih terpaku melihat aksi Radi. Radi yg merasa dirinya diperhatikan pun menoleh. Tepat saat mata mereka bertemu, Neira telah memalingkan muka.

Dear, Kakel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang