Februari (4)

279 35 2
                                    

Satu kata untuk hari ini. Frustrasi.  Masih dengan mukena ditubuhnya Neira mengomeli benda mati digengamnya. Lebih kepada orang yg mengirimi spam chat yg bejibun.  Kepala Neira hampir pecah dibuatnya.  Aily sendiri sampai geleng kepala melihat tingkah konyolnya. 

"golok mana golok" Neira geram sendiri ketika puluhan chat itu  terus masuk memenuhi roomchatnya. 

Dia mengeraskan rahang. Darah berdesir panas sampai ke ubun2.  Tugas yg amat membebani otak sudah cukup membuat ia pening. Dan sedang frustrasi memikirkan tugas masih sempat ada  orang yg mengerjainya.  Orang yg sedang  Neira butuhkan pula. 

"gua tu lagi butuh anjing " ngegas. Dadanya naik turun. Berusaha tidak meledak ledak.  Aily terkejut bukan kepalang.

" lo kenapa? " Aily semakin heran karena pertanyaannya hanya disambut gelengan cepat Neira

" awas lo besok" gumamnya pelan

"udah beres tugasnya? "

" hampir. Udah lah gue mau tidur aja. Otak gue udah meledak rasanya " ucapnya jujur. Memang sedari tadi bahkan sebelum Arya mengerjainya. Dia sudah merasakan nyut2 an di area pelipis. 

Ting

Notif ponsel Neira tidak pernah  ia abaikan. Cepat kilat ia membuka aplikasi hijau itu. Menampakkan kontak Rani yg mengirimi satu pesan.  Ibu jari Neira bergerak membuka pesan. 

From Rani

Assalamu alaikum

Wasalamuaikum. Tumben chat duluan

Yaudah gitu aja

Mau mati lu? Mumpung gue lagi pengen makan orang

Emang kenapa? gue cuma ngecek kuota

Abis pada nyebelin semua. Ga Aily ga Arya. Lu juga ikut2 an

Lah? Gue salah kalo chat lu

Lu kan chat gue cuma buat ngecek kuota. Dari tadi dikerjain mulu gue. Udah tugas gak kelar2. Mau nangis aja udah

Ih kenapa? Sini cerita sama gue.

Gue dikerjain sama ketua kelas gue. Tau gak sih lu rasanya kalo lagi stres malah dikerjain?  Gue lagi butuh bantuan dia eh dia malah ngerjain gue pake spam chat. Mana gak jelas banget lagi isinya

Lagi gak pengen bantu kali

Dia emang iseng. Sebenarnya gue gak masalah diisengin tp gak pas gue frustrasi bisa kan

Yaudah yaudah drpd berlarut larut lo tidur aja. Besok sekolah. Sekarang istirahat biar ga melulu mikirin tugas

Y

.
.
.
Penilaian tari semakin dekat. Membuat para siswa semakin gencar berlatih. Seperti saat ini, kelompok Neira bergegas keluar kelas. Mencari kelas lain yg lebih efektif untuk berlatih.  Dia berjalan dipaling belakang. Langkahnya seperti biasa. Gontai. 

Merasa jenuh ia mengarahkan pandangan ke bawah sana.  Tidak disangka Radi beserta temannya sedang duduk santai dibawah tangga.  Markas mereka.  Tak dapat ditahan lagi,otomatis ujung bibir Neira tertarik ke atas. 

"Ra cepetan malah senyam senyum. Gila lo? "

" iya iya"
Kemudian menyusul Aily yg terlihat kesal karena jalannya yg lamban. 

Dear, Kakel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang